Sebuah ledakan terjadi di ruang musik Akademi Musik Doumoto di kota Nishitama. Ada 2 korban tewas dan 1 korban terluka dalam kejadian itu. Korban tewas yaitu pianis Renjou Takehiko dan cellist Mizumi Yousuke. Selain itu ada seorang violinist yang terluka parah bernama, Kabe Souko. Di lokasi kejadian ditemukan bagian badan flute.
Kogoro, Sonoko, Ran, Agasa, dan detective boys datang ke gladi resik konser. Ada beberapa tokoh penting di sana.
- Doumoto Kazuki. Dulunya pianis
sekarang beralih jadi pemain pipe organ.
- Fuwa Takumi, seorang tuner piano
milik Doumoto. Dalam acara itu dia berperan sebagai director.
- Hans Muller. Seorang organ tuner.
- Doumoto Genya. Anak Doumoto Kazuki.
Dia juga seorang pianis. Dia berperan sebagai organizer.
- Chigusa Rara. Soprano. Muridnya
Doumoto.
- Yamane Shion. Pemain violin.
Pengganti Kabe Souko.
- Akiba Reiko. Soprano.
Di sana juga ada Megure, Takagi, Satou, dan Shiratori. Mereka ingin bertanya tentang pesan yang dikirimkan oleh Kabe Souko kepada Akiba Reiko. Para polisi tidak bisa bertanya langsung kepada Kabe karena dia hilang ingatan akibat ledakan itu.
Detective
boys datang menghampiri Akiba Reiko. Mitsuhiko mengundang Reiko untuk datang ke
acara latihan menyanyi di SD Teitan karena sebentar lagi akan ada lomba
menyanyi antar kelas. Reiko setuju untuk datang karena dia juga seorang alumni
SD Teitan.
Reiko dapat
mengomentari suara setiap anak dengan baik. Suara Genta terlalu besar,
Mitsuhiko tidak focus, Haibara menyanyi dengan baik tapi terlalu dewasa. Ayumi
dapat menyanyi dengan lebih baik dibandingkan teman-temannya. Sedangkan Conan
adalah yang terburuk. Dari awal hingga akhir, nadanya tidak pas. Reiko
mempunyai perfect pitsh. Dia bisa mengingat dan membedakan nada dengan
baik.
Setelah latihan, Genta mencuri teh milik Reiko. Dia berpikir kalau minum teh itu, suaranya akan bagus. Tapi tiba-tiba Genta berteriak kesakitan. Dia segera dibawa ke klinik. Setelah di bawa ke klinik, Genta menjadi lebih baik. Tetapi suaranya hilang.
Reiko dan
yang lainnya mengantar Genta pulang. Tiba-tiba mereka dikejar truk. Pengemudi
mengincar Reiko, namun gagal. Pengemudi melarikan diri.
Setelah itu, ada dua korban lagi pada movie ini. Korban ke 3 adalah Shida Osamu. Dia meninggal karena ledakan gas propane. Korban ke 4 adalah pemain viola bernama Sone Hisao. Dia jatuh dari paraglider. Pada masing-masing lokasi kejadian terdapat bagian flute.
Keesokan
harinya, Conan datang ke apartemen Reiko. Di sana ada foto Reiko dengan seorang
pria dan ada flute di depan foto tersebut. Conan ikut Reiko jalan-jalan ke
hutan, meskipun Reiko terlihat sedikit keberatan. Lagi-lagi ada seseorang yang
mencoba menyerang Reiko. Kaki Reiko tertembak. Namun Conan dan Reiko berhasil melarikan
diri.
Di depan apartemen Reiko, ternyata polisi sudah menunggu Reiko. Namun Reiko tidak ingin diganggu hingga hari konser. Akhirnya Conan ikut Megure dan menuju ke kantor Detektif Mouri.
Megure dan polisi lainnya berdiskusi di kantor Kogoro. Ternyata keempat korban adalah teman sekelas dan pernah bermain piano quartet. Satu tahun yang lalu di Akademi Doumoto, keempat korban bermain piano quartet bersama seorang pemain flute. Pemain flute tersebut bernama Souma Hiraku. Dia dipaksa minum bir. Dia mabuk dan jatuh di tebing. Ternyata Souma adalah tunangan Reiko.
Kogoro menuduh Doumoto Genya adalah pelakunya dan seperti biasa, tebakan Kogoro salah. Dia menuduh Doumoto terobsesi dengan Beethoven dan ingin menyingkirkan keempat orang itu yang bermain lagu Beethoven sambil mabuk. Selain itu Reiko juga tidak suka dengan salah satu lagu Beethoven. Rambut Genya juga terlihat seperti Beethoven. Ternyata rambut itu berasal dari ibunya. Akhirnya Kogoro diusir dari rumahnya Doumoto.
Keesokan harinya adalah hari konser Sonoko pesan 10 kursi di balkon termasuk untuk Shinichi. Pada hari konser itu, Muller tidak datang ke gladi bersih. Dia sudah dihubungi beberapa kali tapi tidak ada jawaban
Setelah gladi bersih, Conan merasa ada nada yang aneh pada piano itu. Reiko juga merasakan hal yang sama. Conan dan Reiko mencari Doumoto untuk memberitahu nada aneh itu. Tetapi Doumoto tidak ada di ruangannya. Mereka mencari sampai ke dermaga kecil. Tiba-tiba mereka diserang.
Orang-orang
panik karena Reiko hilang. Dia digantikan oleh soprano yang lain, yaitu Chigusa
Rara.
Saat conan
sadar. Dia ada di dekat suatu bendungan bersama dengan soprano. Dinding
bendungan sangat tinggi sehingga mereka tidak mungkin berenang ke tepian. Lalu
mereka melihat ada telepon di dekat sana. Tapi mereka tidak bisa menjangkau
telepon itu. Akhirnya Conan mempunyai satu ide, yaitu memantaatkan sinyal DTMF
yang terdiri dari nada frekuensi rendah dan tinggi. Jika mereka berhasil
bernyanyi dengan nada yang tepat, mereka dapat terhubung ke 110 atau polisi.
Conan menendang bola hingga gagang telepon terlepas, lalu mereka menyanyikan
kode 110 dan mereka berhasil terhubung.
Saat sedang menunggu helicopter datang, mereka mendengar suara ledakan dari arah Doumoto Hall. Tak lama, Takagi dan Satou datang menggunakan helicopter. Mereka langsung menuju ke hall. Reiko dan Conan sebenarnya tidak diijinkan untuk ikut turun ke hall tersebut tapi mereka memaksa.
Bagian luar hall tersebut sudah cukup hancur terkena bom. Akan tetapi bagian dalam gedung itu sangat aman. Para penonton juga tidak menyadari apa yang terjadi di luar karena gedung itu kedap suara. Takagi dan Satou segera mencari bom yang ada di dalam aula tersebut.
Conan dan
Reiko mendengar nada yang tidak tepat itu lagi. Conan pikir nada yang tidak tepat
itu berhubungan dengan bom. Menurutnya, dibutuhkan minimal 24 bom untuk
menghancurkan tempat itu karena ada 23 pilar dan 1 untuk meledakan di dalam.
Conan
berhasil menemukan pelakunya di ruangan itu. Pelaku sedang memegang remot
pengendali bom. Conan mencari cara agar nada aneh di piano tersebut tidak
ditekan lagi tanpa menimbulkan kecurigaan. Reiko menawarkan untuk mengulur
waktu selama 3 menit. Lalu Reiko bernyanyi Amazing Grace karena di lagu itu
tidak menggunakan piano tingkat ke 3. Doumoto sangat kebingungan, begitu juga
dengan penonton. Tapi akhirnya Doumoto memainkan lagu Amazing Grace.
Conan berhasil menemukan pelakunya, yaitu Fuwa Takumi. Dia memasang sensor pada salah satu pipa. Tiap ada udara yang lewat, sensor itu akan mendeteksinya dan mengirimkan sinyal ke bom. Sebelum Conan menemui Fuwa, dia sudah melepas sensor tersebut.
Alasan Fuwa
membunuh dan menyerang beberapa orang adalah karena kematian anaknya, yaitu
Souma. Conan tahu kalau Fuwa adalah ayahnya Souma dari dari plat mobilnya yaitu
5283 yang sama dengan ulang tahun Souma. Selain itu di album terlihat saat muda
Fuwa sangat mirip dengan Souma. Fuwa meninggalkan flute karena Souma adalah
pemain Flute. Selain itu baian flute hanya ada 3 sehingga polisi akan berpikir
pembunuhan sudah berakhir.
Alasan Kabe souko dilukai adalah karena dia punya perfect pitch. Miller juga disekap di suatu ruangan karena dia seorang tuner. Mereka pasti bisa menyadari ada nada yang aneh pada pipe organ tersebut. Reiko juga dibuat supaya tidak dapat menghadiri konser tersebut. Selain dia punya perfect pitch, dia juga adalah orang yang disayangi oleh Souma.
Saat Conan
akan membius Fuwa, ternyata jarum biusnya tidak berfungsi. Satou mencoba
menembak tangan Fuwa. Tapi Conan menghalangi si pelaku. Ai melihat keadaan itu.
Ai memberikan kode “mi la la’ la’ fa” menggunakan flute yang dibawa Genta. JIka
nada itu diterjemahkan akan menjadi “SHOOT”.
Lalu Fuwa bercerita tentang alasannya. Dulu Fuwa adalah tuner pianonya Doumoto selama 35 tahun. Istrinya meninggal, diikuti oleh anaknya meninggal, lalu Doumoto berhenti sebagai pianis. Fuwa tidak ingin menjadi tuner untuk orang lain. Dia juga tidak menginginkan pekerjaan lain. Dia kehilangan pekerjaannya yang dicintainya yaitu sebagai tuner piano. Dia merasa kehilangan semua yang dia cintai. Dia jadi membenci musik. Akhirnya dia membunuh orang-orang yang menyebabkan kematian anaknya. Dia juga ingin menghancurkan gedung itu beserta dengan orang-orang yang mendengarkan konser pipe organ.
Ternyata Doumoto
berhenti jadi pianis karena dia sadar tuning Fuwa lama kelamaan semakin
meleset. Dia tidak ingin melukai harga diri Fuwa jika dia memanggil tuner yang
lain. Oleh karena itu, dia memilih untuk berhenti. Setelah itu pelaku berhasil
ditangkap.
Setelah
mereka semua berhasil keluar dari Gedung itu. Ran mendengar suara biola yang
sangat dia kenal. Biola itu memainkan lagu Amazing Grace. Tapi yang terpenting
adalah cara bermainnya. Dia sangat kenal kalau cara bermain biola itu adalah
cara bermainnya Shinichi. Saat Ran datang ke asal suara itu, dia melihat ada
Conan yang membawa biola. Conan bilang kalau Shinichi datang dan menyerahkan
biola it uke Conan (tentu saja bohong). Katanya Shinichi teringat 3 tahun lalu
saat mereka bertengkar, ada lagu Amazing Grace yang ternyata di nyanyikan oleh
Reiko.
Review movie 12 ini bisa dibaca di post ini dan movie lainnya bisa dibaca di Movie DC.
No comments:
Post a Comment