Monday, June 29, 2020

Review Detective Conan Movie 17 - Private Eye in the Distant Sea

Jalan cerita atau sinopsis movie 17 ini sudah aku tulis di post yang lain. Di post ini aku bakal bahas review Conan Movie 17. Film ini sepertinya akan disukai oleh penggemar ShinRan dan HeiKazuha.




Poin penting:
  • Profesor Agasa memodifikasi jam tangan Conan. Biasanya jam ini hanya dilengkapi dengan jarum bius. Kali ini, jam dilengkapi juga dengan fasilitas telepon dan USB.



  • Jam tangan milik Mitsuhiko dilengkapi dengan alarm. Selain itu, jam itu menangkap sinyal radio sehingga waktunya selalu akurat. Mitsuhiko meminjamkan jam itu kepada Ran.



  • Fujii dan Kurata adalah intel rahasia. Mereka ikut dalam kapal Aegis itu untuk menyelidiki tentang X.
  • Heiji dan Kazuha dilibatkan dalam penyelidikan kematian Sasaura.
  • Ran hampir tewas di laut. Untungnya dia berhasil ditemukan regu penyelamat berkat sinyal radio dari jam tangan Mitsuhiko yang dipakai Ran.
  • Kartu nama Kogoro Mouri mempunyai desain yang berwarna emas. Saat Kogoro mau mengeluarkan kartu itu, tapi kartu malah berhamburan. Ran mengumpulkan semua kartu itu. Saat Conan sedang mengejar X, dia terpeleset kartu Kogoro yang tersisa di sana. Tapi berkat kartu itu juga, saat Ran hilang di laut, kartu itu terlihat berkilauan di permukaan laut sehingga Ran ditemukan.


  • X adalah orang yang berpura-pura jadi orang tuanya Yuuki, yaitu seseorang yang disebut Amemiya.

  • Pembunuh Sasaura adalah Kurata.
  • Pagi hari saat Kurata sedang patroli, Kurata melihat tindakan mencurigakan dari Sasaura. Dia mengejar Sasaura tapi Sasaura malah jatuh dari tebing. Saat mengecek HP Sasaura, Kurata melihat bahwa Sasaura mencuri data dari Aegis dan dia mempunyai seorang partner. Kurata berniat membersihkan namanya sekaligus melindungi Aegis.
Movie Conan ke 17 ini kembali mengangkat tema tentang kapal dan laut. Tapi kali ini bukan kapal penumpang biasa. Kogoro dkk diundang ke kapal Aegis, kapal tempur milik angkatan laut Jepang. Ai dan Agasa tidak ikut dalam rombongan itu.

Film ini menghadirkan kasus yang agak rumit. Kasus di atas kapal dan di darat saling berhubungan. Jadi Conan meminta tolong kepada Agasa, Ai, Heiji, dan Kazuha untuk mengadakan penyelidikan di darat. Di sini kita bisa melihat kehebatan kemampuan Ai dalam analisa senyawa. Agasa bilang Ai adalah seorang ilmuwan, tentu saja Kazuha bingung.


Jalan cerita kasus movie ini terasa berat dan serius karena mempertaruhakan data rahasia pertahanan laut Jepang. Untuk mengimbangi kasusnya agar tidak terlalu berat, ada banyak adegan romance dalam movie ini. Dari Heiji dan Kazuha, saat menyelidiki di taman, Heiji merangkul Kazuha agar tidak ketahuan oleh polisi yang datang ke sana.


Saat mengejar Takekawa di bandara Kansai, Kazuha hampir ditembak oleh Takekawa. Heiji langsung lari menyelamatkan Kazuha. Akhirnya peluru itu menembus tangan Heiji. Kazuha tampak ketakutan melihat Heiji tertembak. Kazuha menangis dan memeluk Heiji dengan erat sampai Heiji berteriak kesakitan. Di akhir movie juga, Kazuha kembali menangis melihat Heiji.





Momen ShinRan terasa sangat kuat di movie ini. Ada flash back tentang Ran dan Shinichi di Tropical Land. Ran yakin Shinichi dapat menemukan Ran kemanapun dia pergi karena Shinichi adalah detektif yang hebat. Kemudian Ran menelepon Shinichi melalui telepon yang ada di kapal Aegis. Mereka kembali membahas tentang pembicaraan mereka di Tropical Land itu. Dan ternyata Ran menghilang dari kapal itu. Ran tercebur ke laut saat bertarung dengan X.



Semua orang panik saat Ran hilang. Ayumi, Genta, Mitsuhiko, Yuuki, dan Sonoko menangis saat Ran tidak kunjung ditemukan. Bahkan setelah radar radio dipancarkan, tidak ada tanda-tanda Ran ditemukan. Conan merasa sangat terpuruk. Dia merasa dia bukan detektif yang hebat karena bahkan dia tidak bisa menemukan Ran. Di movie ini adalah satu-satunya momen aku melihat Conan menangis. Lalu dia berteriak memanggil nama Ran. Untunglah setelah itu Ran bisa ditemukan.




Semua orang merasa sangat senang, bahkan Sato memeluk Takagi.


Secara gambar, aku lebih suka gambar di movie 16. Kapal Aegis ini memang dibuat mirip dengan kapal perang yang asli, tapi aku merasa gambarnya terlalu 2D. Tapi yaa ga terlalu masalah. Yang paling aku tidak suka adalah efek petir-petir yang ada saat Conan menendang bola. Aku merasa efeknya semakin berlebihan. Bahkan sampai besi bisa bengkok.



Keseluruhan, aku suka dengan kasusnya. Mungkin untuk anak-anak ceritanya agak berat, tapi kalau remaja ke atas pasti bisa lebih menikmati film ini. Dari segi romance aku tidak terlalu suka karena menurut aku agak terlalu berlebihan porsinya. Mungkin untuk fan service. Dari segi gambar, aku tidak suka efek petir yang rasanya berlebihan banget.

Nah buat yang mau baca jalan ceritanya, bisa liat di post sinopsis dan buat yang mau baca movie lainnya bisa liat di tab Movie DC.

No comments:

Post a Comment