Friday, September 30, 2011

Olimpiade IPS

Halo semua.. Setelah saya dan kawan kawan berjuang selama kurang lebih sebulan untuk mempersiapkan olimpiade IPS, ternyata yang masuk cuma satu orang. >>> Adi bukan sayah!! *jedorin pale ke tembok* Ternyata setiap daerah itu cuma diambil 3 terbaik.  (berarti adik kelas saya itu tokcer juga ya). Si adi itu masih kelas 8 loh. Lah aku? Udah kelas 9, pernah menang OSN IPS bisa kalah? Ya sudahlah kalau kalah ngaku saja kalah.. Segitu dulu curhatnya karena saya masih ditunggu segudang peer. 

Buat hasil Olimpiade IPS yang di selenggarakan UPI, silahkan klik di sini

Makasih buat Bu Ute yang udah sabar ngajarin kita. Maap kita kalah ya. Maap kita udah nyusahin ibu..Buat temen temen (termasuk saya) semangat terus ya

Thursday, September 29, 2011

Maap semua

Aku liat di stat, makin banyak yang liat blog ini. Tapi maaf aku belum bisa update soal conan. Padahal bahan cerita sih udah ada, tapi ga ada waktu buat postnya. Sekarang aja aku ngepost sambil bikin tugas. Apalagi bentar lagi mau ulangan tengah semester. 

Ada yang mau bantuin aku jadi admin ga? Keteteran sayah. Tapi aku usahain, aku masih jadi admin tunggal di blog ini.. Oh ia doain ya buat hasil olimpiade IPS aku besok..

Arigatou..

Sunday, September 25, 2011

Kagamine Rin - I like you I love you lyric | Translation


Romanji lyrics :
ne ne ne nee, ne, chotto ii
isogashii nara, gomen
sukoshi dake, ne sukoshi de ii
oshaberi ni tsukiatte

dou shiyou ka nani shiyou ka
etto geemu demo suru
shiritori shi yo
shiri to 'ri' ' ri' n.
gomen ne, tsuduka nai ne

onaka suka nai nani ka tabe tai
e eto, atashi mizu de ii ya

kimi monita kara me o hanashi ta
suki ni hisshi ni shimyureeto
sorenanoni baka mitsume rare tara
nodo ga kawai te koe de nai

puha dou shiyou
ano ne, jitsuha ru
dame da, yappari kowai no

kimochi tsutae ta iyo anata ni
kono kimochi doushite kurushii no

ne ne ne nee, ne, chotto ii
isogashii nara, gomen
sukoshi dake, ne sukoshi de ii
oshaberi ni tsukiatte

dou shiyo uka nani shiyo uka
etto sore ja ja janken shiyo
jankenpon aiko desho
gomen ne, tsumaranai ne

onaka suka nai nani ka tabe tai
e eto, atashi mizu de ii ya

ano ne, tokorode, toutotsu da kedo
okashii tte omottara gomen
bikkuri suru kamo shire nai no
demo ne, kii te hoshii, e eto

puha dou shiyou
ano ne, jitsuhare
dame da, yappari kowai no

kimochi tsutae ta iyo anata ni
kono kimochi doushi te kurushii no

ano ne, jitsuha,
a ta atashi, ata, atashi, ano, ano
ano ne, anata ga, aa,

atashi, gomen, matte a ta atashi
a ta, atashi, ano, ano ne,
anata ga, su

ano ne, jitsuha no sono, atashi, ata
atashi, ano, ano, ano ne,

anata ga, aa
atashi, gomen, matte, ano ano ne

e eto, atashi
anata no koto ga

ano ne atashi anata no koto
ano ne atashi anata no koto
atashi wa anata ga

su, su, susu, susu, su su
susu susu, su, su, su, su,
suu, waa gomen, wasure te

matte!

su, su, susu, susu susu
susu susu, su su su su
su, su, susu, susu, su su

suki, daisuki!!!!

English lyrics:
He-he-he-hey, hey, could you wait a minute?
If you're busy, sorry
Just a little, hey, a little while
I want to talk with you
What should I do? What should we do?
Um.. What game should we play?
Shiritori?
Shirito-"ri".. "Ri"-n
I'm sorry, I'm not very good at this

Are you hungry? Want something to eat?
Umm... I..... I don't have water

Take your eyes off the monitor
I have to simulate distance
And yet I watch that idiot
My throat is dry and I can't speak

Sigh... What to do
I'm being honest, you see....
No good, it's as scary as ever

I want to convey my feelings
Why is it so hard?

He-he-he-hey, hey, could you wait a minute?
If you're busy, sorry
Just a little, hey, a little while
I want to talk with you

What can I do? What's the point
Um.. ro-ro-rock, paper, scissors!
Rock, paper, scissors, iced coffee, I think**
I'm sorry, I'm pretty boring

Are you hungry? Want something to eat?
Umm... I..... I don't have water

See, even if it's sudden
It's kind of a weird feeling, sorry
Maybe it's surprising
But, I wanted to hear, err...

Sigh... What to do
I'm being honest, you see....
No good, it's as scary as ever

I want to convey my feelings
Why is it so hard?

I'm being honest, you see....
I-I, I, I, I, I
Hey, you are, um...

I, sorry, wait.. I-I...
I, I, um.. hey..
You're the one that I li...

Hey, honestly %*#, I, um
I, um, um, hey..
You're... um...
I, sorry, wait, he-hey

Umm, I....
You're the one that...!

Hey, I, you're the one that I..
Hey, I, you're the one that I..
I, to you...

Li, li, li-li, li-li, li... li
Li-li-li-li, li, li, li,li
Lii, sigh.. Sorry, I forgot

.... Wait!

Li, li, li-li, li-li-li-li
Li-li-li-li, li.. li.. li.. li
Li, li, li-li, li-li, li.. li

I like you, I love you!

Curhat

Jum'at 23 September 2011
Hari ini ada lomba eksaing antar kelas. Di kelompok A ada Citra, Febi, n Yuli. Kelompok B ada aku Febi n Orin. Di kelompok C ada Yosua, Alfon, n Devi. Di kelompok D ada Diana, Fitri n Rina.

Aku males post. (mood hancur hancuran) yang jelas aku juara 2. Eksaing ini di menangkan kelompok C..


Sabtu 24 September 2011
Belajar seharian di Perpus. Di suruh bongkar rak pula. Aduh tangan aku jadi korban. Kaki fitri juga jadi korban. Ada juga kisah Elin dan Yosua yang berantem. Adi kalem kalem aja..


Minggu 25 September 2011
Lomba IPS di Smanda. Sepertinya aku bakalan hancur hancuran. Doain aja mudah mudahan salah satu diantara aku, yosua, adi, n fitri ada yang masuk. Sukur sukur lolos semua..


Maaf belum post soal Conan. Sibuk banget jadi anak kelas 9. *mata sayu*

Wednesday, September 21, 2011

Maaf

Minna - San

Maaf udah lama ga update. Kayanya dalam waktu dekat ini aku ga bisa update. Soalnya sibuk sama ulangan plus lomba. Akucuma mau ngucapin buat temen aku Ignatia Elin yang besok ulang taun. Moga moga ga dapet cicak di hari ultahmu yaa

Saturday, September 17, 2011

Opening Song DC Movie 7

 Tadinya lagu ini ada di postingan movie 7 tapi aku pisah aja..

Ini lagu yang dinyanyiin di opening movie 7 dan menjadi kunci dalam pemecahan kasus. Serta kunci Heiji menemukan cinta pertamanya >> Kazuha. Maaf kalo ada kesalahan mengetik. Dan bantu admin untuk menerjemahkan


Marutake ebisu ni oshi oike
Yome-san rokkaku toku nishiki
Shi aya bu taka matsu man gejyou
Setta chara chara uonotana
Roukujyou hijyou tourisugi
Hochijyou koereba touji michi
Kujyou oujite todomesasu

Aqua Timez - Alones

Oreta awai tsubasa
Kimi wa sukoshi
Aosugiru sora ni tsukareta dake sa
Mou dareka no tame janakute
Jibun no tame ni waratte ii yo

Izen to shite shinobiyoru kodoku
Uchigawa ni tomoru rousoku
Nigiwau ba ni gouka na shanderia to wa urahara ni
Tarinai kotoba no
Kubomi o nani de umetara ii ng darou
Mou wakaranai yo
Semete yume no naka de
Jiyuu ni oyogetara anna sora mo iranai no ni
Kinou made no koto wo
Nuritsubusa nakute mo asu ni mukaeru no ni

Chorus:
Oreta awai tsubasa
Kimi wa sukoshi
Aosugiru sora ni tsukareta dake sa
Mou dareka no tame ja nakute
Jibun no tame ni waratte ii yo

Rettoukan to no wakai wa
Kantan ni wa kanawanaisa
Jiishiki no teppen ni suwaru
Kagami ga utsusu hanabira
Furishiboru you ni
Kogoreta ai wo sakende miru keredo
Modokashikute
Meguru toki no naka de
Kizuguchi wa yagate
Kasabuta ni kawatte iku
Kimi wa sore o matazu
Totemo utsukushiku
Totemo hakanage de

Chorus:
Hagare ochita ato no
Ubuge no you ni
Hiwamari no naka de furueru inori
Ima wa muri ni dareka no koto
Ai sou to omowanakute ii no ni

[Instrumental]

Toki ni kono sekai wa
Ue wo muite
Aruku ni wa sukoshi mabushii sugiru ne
Shizumu you ni
Me wo fuseru to
Kawaita chimen ga namida wo susuru
Why do we feel so
Alone anytime
Subete wo uketomenakutemo ii yo
Why do we feel so
Alone anytime
Koraeru koto dakedo
Yuuki ja nai

Kotomi_tiger

Sunday, September 11, 2011

DC movie 14 - The Lost Ship in Sky

Halo halo. Maap telat update movie 14 ini. Waktu libur lebaran kemarin udah nonton belum di Indosiar? Ditayangin hari Selasa kalau ga salah. 

Cerita ini diawali dengan kelompok teroris Kucing siam merah yang membajak labolatorium penelitian biohazard, lalu lab tersebut dibom. Mereka mengumumkan identitas mereka kepada masyarakat dan juga mengumumkan kalau mereka telah memiliki bakteri mematikan itu.

Lalu dalam kasus yang tak bersangkutan, Conan dkk diajak oleh Sonoko naik kapal udara milik Jirokichi Suzuki. Yang lagi lagi ingin menangkap kid dengan perhiasan Lady Sky sebagai umpannya. Permata berharga itu disimpan di paling atas dan tentunya dengan pengamanan yang ketat dengan berbagai sebsor.
Conan jadi inget masa lalunya bersama Ran ketika mereka masih kecil. Ran menyebut kapal udara sebagai UFO. Haha.. Dasar anak kecil. dan ternyata ada yang nguping tuh

Dan ada yang menarik nih, plester milik Ran telah ditulisi "Love Shinichi" oleh Sonoko. Dan ternyata, Ran telah memberikan salah satu plester itu kepada salah seorang pelayan. Setelah itu mereka berpisah karena Ran ingin melihat perhiasan itu sekali lagi.

Di atas, ada seorang pelayan yang tadi diberi plester oleh Ran. Di plester itu tidak ada tulisan Sonoko. Dan Ran langsung mengunci tangan pelayan tiu, karena curiga dia adalah Kid. Kid langsung putar otak. Kalau dia lari, pasti udah babak belur sama Ran. Ahirnya dia ngaku ngaku jadi Shinichi. Wajah mereka terlalu mirip sih. Dan untuk lebih meyakinkan lagi, dia menceritakan pengalaman yang tadi Conan ceritakan. Jadinya deh si Ran percaya kalo SHINICHI ITU KID! Weleh...

Di lain pihak, di ruang rokok, ada botol biohazard! Berarti kapal tiu sudah terinfeksi dong. Rame deh pokonya. Terus para teroris masuk ke kapal itu. Dan menyuruh semua orang menyerahkan Hp mereka. Sedangkan Conan, Ayumi, dan Genta sedang berada di ruang mesin. Dan mereka menemukan beberapa bom. AI terus menghubungi mereka. Dan sayangnya, Ai ketahuan oleh salah satu anggota Siam itu. Dan badge detektif ciliknya dirampas.

Sayangnya setelah Conan berhasil melumpuhkan semua bom, dia malah ketangkep. Dan Conan pastinya ga mau membahayakan nyawa teman temannya, Jadi dia mengaku Conan sendiri yang melakukannya. Tidak ada campur tangan dari orang lain. Alhasil, Conan dibuang melalui jendela. Kid langsung beraksi.. Keren!!

Lalu mereka terdampar di sebuah pulau. Dan Kid jadi tau deh kalo Conan itu Shinichi. Soalnya Conan sendiri yang meminta Kid untuk menyamar menjadi Shinichi agar bisa naik helikopter polisi. Tapi sebelumnya, Conan menghubungi Heiji dulu. Soalnya kapal itu akan mendarat di Osaka.

Kid dan Conan bisa balik lagi ke pesawat itu. Tapi akibatnya, para polisi jadi nyangka kalo Kid itu Shinichi. Aduh pada onta deh. Pokoe pas bagian action Conannya keren banget. Dia berhasil melumpuhkan para teroris dengan tips dari Kid. Nonton aja deh susah dijelaskan dengan kata kata.

Tapi sayangnya ketua yang sebenernya belum ketangketp. Dan terjadi action ke dua. Keren banget. Tangan kiri conan ditembus oleh timah panas. ououou. Susah dijelaskan dengan kata kata serunya.

Jadi yang sebenernya diincer sama Teroris kucing siam ini adalah patung Budha yang ada di Osaka. Dengan mengancam akan meledakan pesawat yang berisi bakteri ini, maka seluruh kota akan menjadi sepi. Kalo ngerampok bank kan susah. Kalo rampok patung Buddha kan kaga ada pengamanannya. Heiji beserta kepolisian berhasil mencegah aksi tersebut.

Dan adegan yang paling menyebalkan adalah di endingnya. Dengan santainya, Heiji masuk ke ruangan yang didalamnya terdapat kepolisian dan orang orang lain yang ditawan. Dengan santainya, dia mengambil Lady Sky lalu melepaskan ikatan tangan Ran. Hanya Ran.

Setelah itu, Ran mengejar Kid yang berada di ruangan paling atas. Dia meminta Shinichi --kid-- untuk kembali menjadi Shinichi yang dulu. Dia ga mau Shin jadi penjahat. Ran memeluknya dari belakang. Emang dasar buaya itu si Kid, dia malah cup Ran. Onta ih, si Aoko mau dikemanain?

Kalo kalian liat di Indosiar kemaren, banyak bagian yang di cut. Apalagi endingnya di sensor pastinya. Kalo mau liat lengkapnya, buka aja di youtube. Pengisi suara indo nya ancur ancuran. Itu sih kaya pengisi suara Pokemon. Ya sudahlah..

Kekasih Shinici

Okeh.. Mumpung ada waktu nih. Padahal aku lagi diserbu peer plus ulangan. Tapi aku sempetin update. Dan sekarang yang bakalan dibahas itu tentang kekasih Shinichi. Rencananya aku pengen update kasus kasus Conan dari awal.

Sebelum menuulis kekasih Shinichi, dulu aku juga pernah menulis soal cinta pertama Shinichi. Bisa dibilang, kasus ini romance nya kurang gereget. Tapi ya sudahlah baca saja
Cerita ini diawali dengan Conan yang baru pulang sekolah, menjumpai seorang gadis SMU yang sedang berdiri di depan pintu kantor Kogoro. Lalu mereka masuk. Ternyata gadis itu bernama Ryoko Akagi, SMU Beika kelas 1. Dia sendang mencari seseorang. Lalu ia menyerahkan foto tiu kepada Kogoro.. Dan tadaaa... Foto yang ditunjukannya adalah foto Shinichi. Mereka semua kaget pastinya. Apalagi Ran. Ryoko mencari Shinichi bukan karena ada kasus yang harus dia tangani. Tapi... Mereka pacaran!!

Ran, Conan, dan Kogoro seperti tersambar petir mendengarnya. Ran udah ngamuk ngamuk. Conan menenangkannya dan meyakinkannya bahwa mungkin saja ada orang yang mirip Shinichi. Tapi Ryoko malah bilang dia bener bener Shinichi. Bahkan Ryoko dan Shin pernah berciuman. Wek.. Ran bener bener terbakar api cemburu. ya ialah dia udah lama kaga ketemu terus tiba tiba ada cewe yang ngaku ngaku pacar Shin. Tak terbayangkan betapa sakit hatinya.

Terus Ran, Conan, dan Ryoko pergi ke apartemennya Ryoko. Ternyata Ryoko mengaku ngaku sebagai pacar Shin karena ingin mencari adiknya Hideo Akagi pemain bola dari Tokyo Spirits. Adiknya bernama mamoru. Dan ryoko itu adik no 2. Jadi sebenarnya mereka 3 bersaudara. Mamoru diculik. Mamoru akan dikembalikan jika Hideo bermain jelek di pertandingan nanti. Tapi berkat kecerdasan otak Conan, Mamoru ditemukan. Tapi yang mau aku bahas sekarang adalah masalah romancenya.

Dalam kasus ini muncul alat baru yaitu mesin fax berberntuk wadah bekal. Ran menjawab telepon dari Shinichi dengan berteriak teriak, Sehingga suara dari fax itu terdengar oleh Ran. Dan Ran jadi curiga Shin ada di sana. Ran curiga kalo kalo si Ryoko itu sedang mempermainkannya. Dan menyembunyikan Shin di rumahnya. Saat Ryoko sedang bertelepon dengan Shin, Ran menghampiri WC tampat Conan sedang bertelepon. Wadalahh ramenya saat Ran mau ngancurin itu pintu. Untung Conan langsung memutar otak dan menyuruh Ryoko menyerahkan telepon ke Ran karena ada pembicaraan penting. Conan keluar dari kamar mandi. lalu pura pura bertubrukan dengan Shin yang terburu buru ke luar. Anak kecil yang suka berbohong!

Ketika Mamoru udah ketemu, Ran kembali mencari Shin. Dia menelepon ke Shin. Dan telepon yang berada di tas Conan berbunyi. Dan sialnya lagi, Tasnya tidak amu terbuka. Ran terus mengejar Shin --Conan-- hingga samapai di sebuah gang. Untunglah profesor Agasa datang dengan mobilnya sehingga, Bayangan conan yang tersorot mobil jadi terlihat seperti Shin di tembok. Memang ini sedikit mengada ngada. Dan ada kata kata yang aku suka
R :Sebenarnya siapa Ryoko itu, kenapa kamu ada di sana? Katanya kamu sedang terlibat kasus rumit? Terus kenapa dia menangis? Padahal yang ingin menangis itu kan aku! Shinichi keluar dan jelaskan semuanya
S : Ran dengarlah, makannya jangan menangis
R : kalau aku menangis atau teriak itu terserah aku
S : Kalau kamu menangis aku jadi bingung

Gimana garing banget kan? Mendingan yang cinta pertama Shinichi menurut aku sih. Tapi buat sekedar pengetahuan bagi para DC lovers. 
Nah kasus ini diambil dari Detective Conan Vol. 7 dan 8.

Saturday, September 10, 2011

Numpang Curhat

Permisi numpang curhat.  Sebelumhya aku minta maap buat semuanya soalnya aku belum bisa update. Maklum orang sibuk *plak..

GImana Fanficnya bagus ga? Aku baca di statistik ternyata banyak yang suka ya? Nanti aku cariin yang lebih bagus lagi. Ternyata ada yang pengen fanfic HeijiKazuha RanShinichi RanSonoko, Ayumi. Nanti deh kalo nemu yangbagus aku update. Tapi jangan lupa follow ya... *kaya blognya layak difollow aja*

Hari ini Sabtu tanggal 10 Sept 11, ada pelajaran olah raga tuh. Hari ini olah raganya voli. Berhubung netnya cuma satu. Jadi yang cowo futsal dulu, yang cewe voli. Kelompok saya menang pastinya. Tapi itu bukan hal yang mau aku bahas sekarang.

Abis itu, Cewe bagian bengong nih. Wahwah.. separo lapangan kosong, ada 2 gawang kosong, plus satu bola nanggur. Langsunglah kita main futsal futsalan (soalnya ga pake aturan yang jelas, dipegang pake tangan pun boleh). Kelompok aku >> Aku, Orin, n VIna. Kelompok lawan ada Fitri, Rina, dan Diana. Ko cuma tiga? Namanya juga ga pake aturan. Setelah babak pertama selesai, ---walaupun aku ga tau awalnya--- , Orin n Fitri pada jajan dulu. Si Rina sama Diana masih main gol golan. Vina entah ke mana, Aku duduk duduk dipinggir lapangan. Liatin anak2 cowo yang lagi main voli..

Ahirnya mereka balik lagi. Tapi si VIna ga mau main lagi. Jadi di ganti si Reni. Permainan masih tetep heboh. Sampe ahirnya, di deket gawang ku, aku berusaha menghalangi gawang yang ga ada kipernya itu. Maklum peraturannya ga boleh pake kiper.

Si Fitri ga sengaja ngedorong aku dari kiri, jadi oleng (hilang keseimbangan - red) ke kanan. Dan ternyata gara gara aku ga bisa nahan si fitri, dia juga jadi oleh ke kanan. Kaki aku kan lagi tijalikeuh orang sunda bilang, terus diinjek pas banget kaki aku yang lagi tijalikeuh itu (terpelecok, jatuh dengan posisi tumit yana miring). Ga ngerti ya? Ya sudahlah.. Terus dia santai banget bilang ke aku >> eh maap. Terus lari lagi

Aku yang masih termenung di tengah lapang, mulai merasakan urat urat sekitar tumit kakiku ketarik. Gile sakiiiitttt. Baru deh beberapa detik kemudian aku teriak "AAAWWWW SAKITTTT.... Siapapun itu tolong aku".. Itulah penyakit saya, terlalu lola.

Baru deh si Orin nyamper terus beberapa anak yang lain juga nyamper. Aku juga sempet di urut sama Rina. Meskipun cuma ilang dikit, tapi makasih yaaa....

Pas lagi ekskul inggris, kan di perpus, terus duduknya ngampar (duduk dikarpet atau lantai - red). Gile kaki aku sakitt banget. Teruskan sejam setengah posisi kaki aku ga berubah, pas mau pulang, mantap rasanya. Kaya ga bisa jalan. Sial nya lagi, Si Yosua malah bilang kasihan dengan nada mengejek, Awas kamu, nanti kalo aku udah sempub, tunggu pembalasanku..

Oh ia tadi ada rajia loh. 9b kaga ada yang kena... Anak baik..


Itu ceritaku apa ceritamu??


Buat update conan di pending dulu

Saturday, September 3, 2011

DC Movie 12 - Full Score of Fear

Kasus yang dihadapi kali ini seluruh korbannya merupakan musisi. Seluruh musisi yang menjadi incaran pelaku merupakan murid dari sebuah akademi music yang didirikan oleh seorang pianis terkenal.

Pertunjukan di konser Doumoto terancam kelangsungannya. Orang-orang yang terlibat dalam pertunjukan itu mengalami kecelakaan-kecelakaan misterius - bahkan kematian - dengan diledakkan. Selain gangguan pada para pemain di konser Doumoto, terjadi juga pembunuhan-pembunuhan misterius dari alumni sekolah Doumoto itu. Polisi semakin pusing, tetapi seperti kata pepatah: the show must go on. Pertunjukan gladi kotor dan gladi resik tetap dilakukan. Saat itulah Conan dan kawan-kawannya (seperti biasa; diundang Sonoko) berkenalan dengan seorang penyanyi soprano Akiba Reiko.

Akiba Reiko ini pada awalnya terlihat sebagai sosok yang judes sebelum mulai menunjukkan sifat lebih lembut setelah Conan mengetahui tragedi di masa lampaunya.
Ternyata seorang misterius juga menyerang Akiba berkali-kali. Di saat itulah Conan menemukan sebuah keanehan. Ternyata si misterius tidak bermaksud membunuh Akiba, melainkan hanya melukai sang penyanyi itu supaya tidak bisa konser.

Pada saat hari dimana konser digelar, Conan di serang oleh seseorang sebelum memasuki aula, dan dia kehilangan kesadarannya, tetapi Ran dan yang lainnya tidak menyadari hal tersebut, dan tetap menuju ke aula. Akhirnya konser dimulai! lalu aula bagian luar tiba-tiba meledak dan terbakar, karena ledakan hebat. Tetapi didalam aula tetap aman, dan orang-orang yang ada didalam aula tidak menyadari hal tersebut karena peredaman suara yang sempurna, dan konserpun tetap berjalan. Dengan aula konser yang terbakar, 1000 orang penonton termasuk Ran, Haibara, dan para anggota detektif cilik terperangkap di dalam aula.

Pada saat konser, Ran menyadari sesuatu.
Dia merasa pernah mendengar musik seperti ini.
Saat dia dan Shinichi masih di bangku SMP.
Apakah musik tersebut menjadi kunci pemecahan kasus ini?
Setelah sadar Conan mencari Ran.
Apakah Conan dapat menyelamatkan Ran.
Dan kebenaran apakah yang tersembunyi di balik melodi tersebut?

Penasaran??? Sefera tonton filmnya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi…^_^ 


Aku udah tulis ulang ringkasan movie ini, bisa dibaca di sini ya. Buat reviewnya bisa dibaca di sini.



Friday, September 2, 2011

Kisah 9b Agustus

Wah wah sekarang udah bulan September lagi nih. Sekarang aku mau nge post alias curhat soal anak anak 9b yang heboh -gila- banget. Dan inilah kisah kita

Wali kelas >> Bu Arta sang guru inggris tercinta (ceileh)
Memiliki rambut panjang dan sepertinya beliau sangat menyayanginya. Dan tambah ke sini, aku semakin tau kalo ibu itu perfeksionis. Waktu hias kelas, Bu tha kan ga bisa nemenin kita gara gara harus ikut pelatihan guru, jadi dia menitipkan tugas ini ke kita. Dan hasilnya mengecewakan. Hahah maap maap ibu. Kita udah berusaha semampu kita. Baru baru ini ibu sakit. jangan sakit lagi ya bu. Dan waktu pelajaran BP, Ibu curhat tuh tentang perjalanannya sampe ngajar ke Yodarci. Anak anak sampe terkesima tuh.. Aku baru tau kalo ibu tipe orang yang suka nangis juga ya (bukan berarti cengeng). Maklumlah jauh dari saudara yang ada di Medan sana. Horas!!
Bulan ini, ibu udah ga lagi ikut pelarihan di Bandung. Jadi ada terus di sekolah.

Barisan pojok deket tembok

Ada Adit yang duduk dipojok paling depan. Meskipun paling depan, dia suka manggut manggut sendiri. Bukan karena ngerti tapi karena udah ngantuk. Emang aku ga merhatiin, tapi yang pertama merhatiin itu si RIka. Dan ahirnya kita ngakak berdua liat si Adit manggut manggut gitu. Hahah gokil.

Di sebelah Adit ada Diana. Cewe bermarga Tio ini ngaku kegencet (indonya apa sih?) duduk sama si Adit. Soalnya kalian tau sendiri kan. Adit itu tinggi besar (tidak bermaksud mengejek) kalau kata orang sunda bilang jangkung badag. Hahah... Diana sangat cinta pink. Orang yang suka pink cenderung berhati lembut. Tapi berhati hatilah dengan Diana yang satu ini. Sekali cubit, bisa biru selama beberapa hari. Dia juga penggemar kartun seperti aku. Biasanya setiap istirahat kita ngobrolin manga atau anime terbaru. Oh ia, dia juga abas >> anak basket. Dan aku baru tau dia anak tunggal

Dibelakangnya ada Eko yang suka berantem sama Fitri. Mereka doyan bener cubit cubitan .. Ahem

Disebelah Eko ada Maman. Cowok ini meskipun item gitu juga (lagi lagi tidak bermaksud mengejek), ada fansnya loh.. Elin tuh demen banget godain maman. Sampe muka si maman merah kaya kepiting rebus.

Dibelakangnya lagi ada Ivan. Orang yang kini menjabat ketua OSIS ini, kalo kelas lagi ribut pasti langsung ngomong "Vania vania vania, diem coba" biasanya dia bilang gitu sama Ryan n Ari. Selalu aku yang disalahkan hiks. Padahal kan dia juga yang ribut. Dasar cerewet. Oh ia.. baru baru ini, dia juga seneng godain Elin pake cicak bersama Cicak Community (CC), Eh?

Yang sebangku sama Ivan namanya Ryan. Orang ini dulunya aku kirain kalem, ternyata ga ada bedanya sama cerewetnya si Ivan. Waktu kelas 8 sih paling seneng digodain sama Elin gini "Orin Ryan" hahaha ampuni aku.. Tapi sejak kelas 9 udah ga ada kabar kaya gitu lagi. Soalnya status relationshipnya bukan sama Orin. Ahem.. Dia juga termasuk CC. Haha onta

DIbelakang Ivan ada Agung yang juga CC. Ga begitu cerewet sih menurut aku. Dan Agung paling deket sama Rina sejauh yang aku tau. 

Sebelah Agung ada Rina. Cewek gemini yang item manis ini, paling seneng dikucir kuda tinggi. (ngerit kan?). Dia juga jago basket , matematika, dan akuntansi. Sahabat deketnya itu Devi dan Ita. Tapi sekarang mereka udah pisah kelas. Tenang aja sob.. masih ada temen lain ko!

Okeh geser barisan.. ke sebelah kanan...

Dipaling depan ada Fitri yang super duper sangat dan sungguh cerewet plus ngeselin. Ahir ahir ini dia punya kebiasaan baru yaitu cubit pipi orang sambil bilang "Ih.. lucu.." Korban pertamanya itu si Ivan. Dan berhubung dia duduknya pas banget depan aku, jadi aku sering tendang korsi dia kalo dia lagi ngantuk. Maklum hobinya tidur. Jangan kaget kalo pertamanya dia keliatannya kalem padahal 4l4y abis, Tapi dia takut cacing ternyata.

Sebelah Fitri ada Yoga. Kaca matanya tebel banget. Pasti berat tuh kaca mata. Aku aja udah ga betah pake kaca mata. *curhat. Aku suka tukeran tempat duduk sama Yoga. Jadi aku sebangku sama Fitri, dia sebangku sama Tia.

Dan tadaaa....  persis di belakang Fitri, ada Author blog ini >> Vania, itu nama bener aku. Menurut Orin, aku tampangnya sih kaya orang kalem, padahal kalau udah kenal, beuh... jangan ditanya deh. Apalagi kalau lagi curhat soal Conan. Hahah.. Dibulan ini yang sepesial (ga pake telor) aku ikutan lomba geografi. Doain ya..

Disebelah aku ada Tia. Cowo yang pake jam merah ini, paling seneng nanyain ke aku pas pelajaran inggris. Maklum kata orang aku pinter inggris. Masa sih? Dia juga sering aku usir suruh pindah ke tempat lain. Soalnya aku udah PW di bangku sana. Pas waktu ngehias kelas, dia matahin Salib yang ada di meja doa. Ganti ganti ganti..

Dibelakang aku ada Rika yang cinta banget sama warna biru. Tau ga waktu tanggal 24 kemaren, dia dapet boneka dari boyfriendnya yang ada dikelas A sana.. Ahemm... Selain itu dia jadi seksi kerohanian yang tugas tiap harinya aitu nyalain lilin. Tapi bukan berarti buat babi ngepet *plak..

Yang sebangku sama Rika itu namanya Riski. Rika suka cekikikan sendiri kalo liat si Riski lagi ketawa. Maklum suara ketawanya lucu plus pundaknya suka naik turun gimana gitu..

Di paling belakang ada Febi yang eksis abis (kaya aku).  Bulan ini, aku, febi, sama diana jadi sering diskusi soal bahasa mandarin. haha/. Febi juga penggemar berat Korea. Film Korea, K pop dan segala berbau korea pasti dia tau.. Haha ensiklopedi Korea kali ya? Oh ia, Dia marganya sama sama aku > The

Geser ke barisan sebelah kanan lagi.

Dipaling depan ada Elin sang wakil ketua kelas. Cewe yang super berani ini, paling seneng godain maman seperti yang aku bahas tadi. Dia juga punya sahabat baik >> Desi dan Susi. haha tapi ahir ahir ini, dia jarang main ke rumah aku. huh. Dia juga gila foto. Dan paling seneng ngabisin memori kamera aku. Dalam bulan ini tepatnya 26 Agustus 2011 pas pelajaran PLH, dia ditakut takutin sama cicak. Haha sejak itu ada CC. Dasar Gokil! Di bulan ini juga, tasnya pernah basah gara gara air minumnya bocor. Juga dia jatoh pas olah raga. Sampe digotong rame rame.

Temen sebangkunya ada Pandu. yang suaranya nge bas banget. Dia paling seneng digodain sama Ari gara gara cara ngomongnya itu yang nge bas.

Dibelakangnya ada Adi yang waktu itu pernah tidur di kelas. Aku lupa tanggal persisinya. Yang jelas waktu ada kemping di Palutungan. Pokonya sebelum pelajaran IPS. Kalao ga salah pelajaran Sunda. Pas dibangunin sama yang lain, ehh malah ngiler. yay.

Sebelahnya adaYudi kalo ga salah. Sang bendahara ini sepupuan sama Rika. Kayanya kalem

Belakangnya ada Santi yang ketawanya mengerikan gayanya juga gokil. Suka lagu lagu nge - beat buat dance katanya.. Waktu abis ulangan Ipa tentang indra, aku ga tau kenapa Melly sama Santi nangis.

Sebelah santi ada Galih yang kalem. Aku juga bingung mau nulis apa.

Dipaling belakang ada Paskal sang ketua kelas (ga meyakinkan). Paling seneng ngomong "Monkey" padahal udah pernah di ceramahin. Dia juga CC. Dia yang paling ganas nakut nakutin Elin dengan cicaknya. Waktu itu pernah cicaknya loncat sampe si Elin histeris. Paskal sering diceramahin sama guru gara gara kelakuannya yang katanya suka bikin ribut sama Ari. 

Geser ke barisan yang paling kanan deket jendela..

Dipaling depan ada Orin. Yang kalo mukanya diliatin pasti ketawa ketawa sendiri. Dan bulan ini entah kenapa aku sama Orin lagi seneng senengnya pagondok gondok. Oh ia, dia pake gantungan yang kembar sama aku loh meskipun suka debat. Haha..

Yang sebangku sama Orin, ada Melly yang rambutnya suka di curly. Kalau olah raga, rambutnya suka dikucir kaya konde. Meskipun badannya kecil, tapi lincah.

Dibelakangnya ada Yuri, sang raja foto n rajin update status di facebook. Liat aja facebooknya. Meskipun ini udah facebook ke tiga, tapi foto n temennya udah berlimpah. Paling ga suka kalo aku sama Reni lagi ngomongin TinierMe (game online). Karena merasa jadi kambing conge. Hahah.. 

Sebelah nya ada si reni. Meskipun kecil tapi cerewet banget. Dulu dia penggemar TM kaya aku. Tapi sekarang kayanya udah pensiun. Plus sekarang dia males. jarang datang pagi. Oh ia. dia juga suka warna ijo kaya si Rina.

Dibelakangnya ada Yosapat.. Waktu itu lucu banget. Elin ga tau bawa apa terus si yos bawa cicak. Jadi panakut nakutin. Hahah kocakkocak deh. Coba aku bawa kamera ya?

Dan di barisan paling pojok belakang ada Intan yang memiliki rambut panjang yang selalu dia urai. Katanya sih ga pede sama pipinya yang chubby. Dia dulunya orang Tegal. Jadi ga lancar bahasa Sunda. Dan pelajaran yang paling dibencinya tentunya. Si intan surintan ini juga suka pulang bareng sama aku. Tapi sejak aku sering latihan IPS, jadi jarang bareng deh.

Sebelahnya ada Vina. Vina ini salah satu sahabat intan selain Dina. Kebiasaan mereka bertiga adalah mejeng didepan WC. Jadi aku suka nyebut mereka Penunggu WC.

Apa ada yang kelewat? Tolong kasih tau aku kalo ada yang belum di sebutin.

Fanfic ShinichiShihoRan - Edge of Hope ending


Edge of Night

Aku bangkit dari tempat tidur dengan selimut sebagai tabir tubuh telanjangku…
"Apa kau akan meninggalkan aku?"
…Suaranya terdengar jelas seolah dia berbisik di telingaku…
"Aku mencintaimu... sangat mencintaimu"
"DOR!"

*How many people must i kill? Why did i go this far just for live? Shall i sink deeper or die?*

Last Alibi, it the last, But not the least.

''selamat datang... Shiho"

gna/n :Gak nyangka bisa sampai 11 alibi mew~... gak nyangka bisa melampaui 90 halaman, mew~, gak nyangka bisa begadang sampai 3 minggu mew~,gak nyangka berat badan Mew malah naik. NganTuk mew~LEHeR SaKIT!.
Itu yang Mewth rasakan waktu mengakhiri Edge of Hope FEBUARI 09 yang lalu,mew~. (Pesan moral : Menulislah hanya pada saat liburan,mew). Tapi saat nulis gak nyangka author/note ini mew lebih ngga nyangka ngedit makan waktu berbulan-bulan, computer rusak, lebih n ada yang mau nemanin mew dari awal sampai akhir.
ini biografi penulisan (gak penting!): menulis sketsa di buku dari januari 2008 memutuskan untuk nulis di comp febuari 2009, selesai ngetik maret 2009. editing sepanjang hayat dan selesai upload pas ulang tahun ke 713!
Untuk itu mew mau ucapin thanks, mew~: neechan yang dukung dari setahun yang lalu, dan semua yang udah mereview cerita ini. tanpa review dari teman-teman semua mewth gak akan bisa menyelesaikan edge of hope...
ah, kepanjangan... sekarang lanjut aja ke alibi terakhir edge of hope.
Warning: Nudity ang Sekuhara scene

x-x-x-x

I never belong to this world - I'm nobody, just nothing
My eyes & heart closed by a blindfold - I Could never see and feel anything
Until now...

x-x-x-x

The Last Alibi.
E D G E O F N I G H T

"Tegakkan punggungmu Sherry! Dan jangan alihkan pandanganmu. Lihat lurus ke targetmu dan tarik pelatuknya"

"DOR!"

Itu adalah tembakan pertamaku. Aku ingat bagaimana Gin bersemangat mengajariku menggunakan pistol seolah mengajari anjing menari salsa. Konyol dan menyenangkan baginya, tapi tidak bagiku. Dia berkali-kali membuatku sesak hanya dengan menatap dan mengatakan betapa menyenangkannya memburu seseorang. Pada saat mengajariku menembak, dia selalu menekankan pada membunuh. Pada prosesi bagaimana darah segar mengalir dari tubuh korbanmu, menyaksikan timah panas menembus dagingnya, mematahkan tulangnya lalu bersarang manis di jantungnya atau bila kau sudah mahir, menembus tepat diantara kedua bola mata yang memutih.

Dia akan selalu mengajari bagaimana menjadi malaikat maut pada diriku yang berusia 9 tahun. Tapi semua tidak membuatku takut, karena dari dia juga aku sudah belajar untuk membunuh emosiku. Rasa takut dan sedih akan jadi kelemahan. Lagipula, aku tidak akan menjadi malaikat maut sepertinya.

Tidak dengan Pistol.

"Vermouth, apa ini tidak terlalu dini? Umurnya baru 13 tahun!" terdengar teriakan protes di belakangku, diluar ruang operasi. Sedangkan dihadapanku, sepasang mata terbelalak dipenuhi ketakutan. Kedua tangannya terikat di samping tubuhnya yang terbaring di atas meja operasi. Kedua kakinya menghentak-hentak keras, berusaha lepas dari ikatan sabuk.

"Lebih tepatnya Doktor berusia 13 tahun. Adalah kesiaan bila kita tidak menyiapkannya sedini mungkin" suara Vermouth terdengar renyah. Berbeda dengan pekik yang tak terdengar dari lelaki kurus 'pasienku'. Sudah kuduga, memotong lidahnya bukan tindakan yang tepat. Seharusnya pita suaranya kuhancurkan bersama tenggorokannya. Mungkin akan sedikit kotor, karena darah, tapi setidaknya dia tetap hidup dan tidak bersuara. Dan singkirkan obat bius, karena aku harus melihat reaksi langsung dari obat baruku.

Aku heran kenapa tulang berbungkus kulit di depanku begitu ketakutan. Hanya kedua tangannya saja yang kupatahkan dan virus yang tadi di suntikkan Scotch hanya menonaktifkan lambungnya. Seharusnya dia berterima kasih karena obat yang kubuat akan menyembuhkannya. Kecuali lidah yang telah dipotong. Setidaknya itu pikirku.

Suara-suara terus bersahutan, tapi aku tidak peduli. Hanya aku, 'pasienku', Scotch dan jarum suntik berisi hasil penemuanku. Aku sama sekali tidak tahu, kalau obat yang kusuntikkan justru akan merenggut nyawanya. Aku melakukan pembunuhan pertamaku dan mengira itu hanya uji coba serum pada 'tikus' organisasi.

Penghianat sudah sepantasnya diperlakukan sebagai tikus.

"Karena itu sebagai perayaan" Gin mengeluarkan pistol dari pinggangnya, menodongkannya di hari ulang tahun ke 17ku "Profesor Sherry" Gin menempelkan moncong pistol ke keningku. "Jika kau berkhianat, aku sendiri yang akan membunuhmu. Aku akan mengejarmu dan membunuhmu. Sehingga kau tidak perlu jadi tikus percobaan". Aku sama sekali tidak peduli pada perkataan Gin, walau pria berambut perak itu menganggapnya sebagai janji.

"wah-wah... kalau begitu kau harus bersaing denganku, karena aku yang akan memburunya lebih dulu. Lady first?" Vermouth tertawa di belakangku. Dan aku tak menanggapinya, hanya diam di tengah bau mesiu dan mayat-mayat tanpa nama. Aku tidak peduli, selama mereka menjamin keselamatan kakak. Karena aku ada di sini untuk satu-satunya orang di dunia yang ada untukku. Orang yang tetap akan menerimaku meski aku tak lagi bisa digunakan. Orang yang akan mengusap punggungku, memelukku dan menyayangiku tanpa syarat. Selamanya dia ada untukku. Lalu aku...
Aku ada untuk satu-satunya keluargaku.

Dan satu-satunya yang menghubungkan diriku dengan keluargaku adalah apotoxin 4869. Kedua orangtuaku mengerjakannya, tapi mereka mati tanpa menyelesaikannya. Sebagai ahli kimia, kukatakan bahwa aku kagum pada mereka. Tapi sebagai seorang putri, aku tak bisa merasakan apa-apa. Karena keberadaan mereka sebatas pada cerita kakak dan data-data tentang apotoxin yang menggunung. Tidak wajah maupun suara. Mereka adalah keberadaan yang absurd.
Atau justru keberadaanku yang absurd?

"Lihat! Profesor Sherry muntah lagi!"suara tawa tim bedah bergaung dalam ruangan berbau anyir,busuk dan menjijikkan. Mereka abaikan otak yang berceceran di meja bedah dan terus hidup aku tidak pernah bisa terbiasa dengan ruangan ini. Petugas kebersihan sudah muak menuangkan berkubik-kubik pembersih lantai dan akhirnya membiarkan darah mewarnai ulang lantai ubin putih dengan warna merah. "Kenapa Sherry? Tak terbiasa dengan tubuh telanjang? Malu ya?"suara ejekan Brandy melatari aku yang mengeluarkan cairan kekuningan dari lambungku. "Hei-hei lihat kemari tuan putri, aku sudah memotong penisnya supaya kau tidak malu lagi" tawa kembali meledak. Aku hanya bisa melemparkan sarung tangan karet berlumuran feses ke wajahnya dan berlari keluar dari ruangan berbau kematian.

Aku benci Brandy. Aku benci semua orang di bagian bedah. Bagaimana mungkin mereka menikmati mengeluarkan jantung yang masih berdetak dan tertawa keras. Mengacungkan ginjal di depan mataku bahkan dengan riang melubangi tengkorak danmelakukan permainan 'Juice otak'. "Hei, kita punya cukup banyak persediaan otak Sherry, merusak otak idiot yang satu ini tak akan merugikan" itu yang Whiskey selalu katakan sebagai alasan.

Mereka selalu mencibirku yang kabur dari bagian ujicoba 'tikus' lalu terusir ke bagian 'fresh dead Body', begitu mereka menyebutnya. Aku memang tak punya nyali. Sejak pembunuhan pertamaku, aku tak mampu lagi bila harus melakukan eksperimen manusia langsung. Aku tahu mereka mengejekku 'Rotten Apple',apel busuk yang tampak bagus diluar, tapi penuh ulat didalamnya. Karena aku tak mau membunuh dengan tanganku sendiri, namun dengan tangan obat dan eksperimenku, aku telah merenggut puluhan nyawa. Mungkin melebihi seratus...?

Tapi mereka tidak bisa berbuat apapun untuk menyingkirkanku. Karena aku dibutuhkan organisasi. Aku penerus penelitian APTX 4869. Aku adalah sapi perah organisasi. Yang perlu mereka khawatirkan adalah saat sapi mereka tak lagi menghasilkan susu. Kekhawatiran yang tak akan mungkin terjadi karena mereka punya obat ajaib yang akan selalu membuat sapi perahnya bekerja. Akemi Miyano. Kakakku.

Satu-satunya yang akan membuatku tak berguna bagi organisasi hanya saat... kakakku tidak ada.
Akemi Miyano mati, karena organisasi.

"Kau pikir kau begitu hebat hingga bisa bilang mau berhenti? Kami bisa melanjutkan penemuan konyol keluarga Miyano tanpamu!"

Tendangan dilayangkan lagi ke perutku. Aku tidak berteriak karena aku tidak bisa merasakan sakit lagi, sebagian tubuhku mati rasa. Atau mungkin sebenarnya aku sudah mati dari dulu? Pergelangan tangan kiriku yang melepuh karena borgol mulai mengalirkan darah. Tapi yang kurasakan hanya hangatnya cairan merah mengalir di lenganku, bukan rasa sakitnya. Aku hanya bisa mengepalkan tangan kananku. Menyembunyikan APTX 4869, tiketku untuk menuju kematian.

"Hentikan!"Suara Vermouth menggelegar, menghentikan pukulan dan tendangan yang kuterima. Tapi hanya itu saja, dia tidak memberikan satu ciuman peluru perak ke keningku atau menusuk jantungku. Dia hanya menunda kematianku."Nyalakan ruang asap sekarang. Setelah 5 menit menghirup asap, dia pasti akan memohon untuk kembali bekerja" Ucapan Gin bagaikan oase bagiku. Tapi sayangnya mereka tak akan bisa melihat kematian yang panjang dan penuh derita. Karena aku akan mati dengan APTX 4869. Aku akan mati dengan perpanjangan tangan Ayah dan Ibu. Bukankah itu indah? Aku akan segera menyusul orang tuaku dengan apa yang telah mereka wariskan. Kematian akan segera kudapatkan.

Seharusnya aku mati.

Aku tidak seharusnya hidup.

"Kau tahu, kalau kau mengenakan kacamata ini organisasipun tidak akan mengenalimu, seperti Clark Kent" Kudo tersenyum padaku dalam tubuh anak kecil,sebagai Conan. Senyum tulus diberikan, padahal akulah yang membuat obat yang menyusutkannya. Aku yang melenyapkan hari-harinya sebagai detektif dari timur, membuatnya terpisah dari kekasihnya, membuatnya harus membohongi dunia. Tapi dia tidak mendendam. Dia tidak membenciku. Ingin aku memohon padanya untuk berhenti bersikap baik, karena aku tak memiliki apapun untuk mengembalikan kebaikannya. "Jadi kau yang melepaskan kaca mata ini adalah superman?" hanya itu yang bisa kuucapkan, menutupi ketakutanku pada kehangatannya yang tulus.

Di dalam bus, kedua tangannya mellingkari tubuhku,aku mendengarnya dari balik tudung merahku, suaranya yang tegas dan tulus "Aku akan melindungimu!" lalu mengeluarkanku dari lubang kematian, lagi. Kata-kata itu terlalu hangat untuk orang yang hatinya diselubungi es seperti aku, untuk orang yang telah berkubang dalam dunia hitam. Apa yang dapat kuberikan sebagai balasannya? Aku tidak pernah memberitahu dia tentang organisasi. Aku bahkan tidak pernah menjawab pertanyaan maupun membenarkan pernyataannya, walau semua yang dia katakan adalah benar. Yang aku lakukan hanya melemparkan kata-kata sinis yang tidak manis. Membuat dia semakin bingung dengan pernyataan ambiguku.

Dan semua itu kulakukan hanya... hanya karena aku berharap lelaki itu berbeda dengan organisasi. Aku selalu berharap, dia melindungiku bukan karena aku orang yang dapat memberikan penawar APTX 4869. Aku selalu berharap dan tiap kali aku melihatnya, harapan ini berulang. Bahwa Shinichi Kudo-Conan Edogawa adalah orang yang dijanjikan oleh kakak. Orang yang akan menyayangiku tanpa syarat.

"Akhirnya kau kutemukan"

x-x-x-x-x

Cahaya redup dari lampu tidur menerpa mataku begitu aku keluar dari mimpi kilasan masa lalu. Selimut tebal menutupi tubuhku. Dipunggungku, springbed queen size mengeluarkan suara lembut ketika aku bergerak. Akumenyiripkan mata pada langit-langit putih lalu pada semua benda yang ditutupi kain dan dilapisi debu. Aku pernah kemari sebelumnya, sewaktu masih di organisasi. Aku tetap berbaring. Rasanya ada sesuatu yang ganjil, hal penting yang aku lupakan.

"Kau sudah sadar?" suara seorang laki-laki memecahkan kesunyian ruangan kosong ini. "Ini kamarku. Dan..." dia melangkah keluar dari sudut yang gelap menuju cahaya remang-remang. Menampilkan sosok Shinichi Kudo berpiyama. Ditangannya tersampir kain berwarna toska. "Pakai ini. Pakaian ibuku, semoga muat untukmu"

Oh ya. Aku sekarang bukan Ai Haibara. Belum kembali menjadi Haibara tepatnya. Dan hal ganjil yang kurasa adalah karena aku telanjang di balik selimut ini.

"Mesum..."itu kata yang pertama kali keluar dari mulutku.

Mata kudo terbelalak. Pakaian terjatuh dari tangannya ke lantai. "Ma,maksudmu?"

"Mesum maksudnya tidak bermoral, merujuk pada sifat maupun tindakan seksual yang melebihi kewajaran dan melanggar nilai kesusilaan" aku dapat melihat keterkejutan berganti kekesalan saat aku mengeluarkan definisi. Mengganggunya benar-benar menyenangkan "Pria yang membawa wanita tanpa busana ke kamarnya disebut mesum"

Aku dapat melihat wajah Kudo berubah warna. "A-A-Aku... memangnya ada pilihan lain?"

Aku tertawa keras, tapi hanya dalam hatiku. Dia itu bodoh atau polos? Umurnya sudah 17 tahun tapi tindakannya seperti anak SD yang pertama kali melihat gadis memakai baju renang. Dan aku tahu pasti pengalamannya tentang perempuan berbanding terbalik dengan kasus yang ditanganinya."Aku hanya bercanda, jangan tanggapi serius"

Aku bangkit dari tempat tidur dengan selimut sebagai tabir tubuh telanjangku dari pandangan Kudo. "Atau kau melakukan sesuatu saat aku tidak sadar?"

"Tentu saja tidak!"jawabnya cepat.

Tentu saja aku percaya. Aku mengenal dia dan aku dapat membayangkan betapa dia kerepotan saat mengurusku yang tak sadar. Kurasa dia berusaha membangunkanku, berharap aku dapat menyelesaikan semuanya sendiri. Tapi dia gagal dan berakhir dengan menutup mata saat membuka jas hujan dan berusaha tidak menyentuhku sama sekali saat membaringkanku ke tempat tidur. Pasti sangat sulit.

Aku memungut pakaian dari lantai dan Kudo memutar tubuhnya, berjalan keluar dari kamar. "Apa kau akan meninggalkan aku?"

"Apa kau ingin aku melihatmu ganti baju?"Kudo menjawab dengan bertanya.

"Asal kau tidak meninggalkan aku sendiri"ini jujur. Aku tidak berani sendiri. Tidak dalam tubuh ini, tidak setelah mimpi buruk tentang organisasi. Tidak setelah aku menyadari perasaanku padanya.

"Jangan bercanda terus" Kudo berdiri tepat di depan pintu. "Candaanmu sama sekali tidak lucu".

"Aku tidak bercanda".

Kudo tak bergerak, tangannya masih memegang kenop pintu. "Apa?" dia berusaha meyakinkan apa yang didengarnya. Tapi aku tidak mengulangi kata-kataku hanya membeberkan kebenaran yang seharusnya membuatku malu. Tapi aku hanya ingin dia tahu,

"Ini bukan kali pertama laki-laki melihatku tanpa pakaian. Jadi tetaplah di sini"

Kudo tak mengeluarkan suara apapun meski hanya nafas yang terhembus. Dia bahkan tidak melirikku atau memberikan tatapan penuh selidik. Aku baru saja berfikir bahwa dia akan terus berdiri disana ketika dengan cepat dia memutar kenop dan membuka pintu. "Aku ada di balik pintu ini. Tenang saja, aku tidak akan meninggalkanmu" pintu menutup dan Kudo lenyap di baliknya.

Jangan mengatakan hal yang tidak bisa kau penuhi, Kudo. Kau akan meninggalkanku suatu saat nanti, aku tahu pasti itu. Karena satu-satunya wanita yang akan selalu ada disisimu adalah Ran. Bukan aku. Karena begitu kau lepas dari organisasi dan kembali menjadi Shinichi Kudo, aku bukan lagi orang yang pantas untuk ditemani. Ingin ku ucapkan itu, tapi aku terlalu takut untuk mengatakannya. Terlalu takut menghadapi kenyataan Kudo akan meninggalkanku.

"Kudo...kau ada di sana?".

Terdengar deheman dari balik pintu."Hmm... Ada apa?"

Aku bersandar pada pintu, berusaha sedekat mungkin dengannya."Apa kau tidak akan menanyakan apapun?"

"Soal apa?" suaranya terdengar jelas seolah dia berbisik di telingaku.

"Apa saja, mungkin tentang yang baru saja kau dengar. Atau mungkin tentang organisasi..."

"Kutanyapun kau tak akan menjawab" kudengar suara tubuhnya yang bersandar lembut pada pintu. Punggungku dan punggungnya hanya berbatas pintu, hanya setipis itu tapi takkan pernah tersambung. "Karena itu, aku akan menunggu sampai kau menceritakannya. Mungkin aku tidak dapat menolong, tapi aku berjanji akan mendengarkanmu".

Meski berbatas pintu, kehangatan perasaannya membelai lembut punggungku. Perkataannya bagai suara malaikat di telingaku. Membuat jantungku berdebar keras, mengalirkan darah begitu cepat keseluruh tubuh dan otakku, kedua lututku lemas dan aku merosot, terduduk di lantai yang dingin.
Aku seharusnya sudah sadar dari dulu. Tidak, aku memang sudah sadar, tapi aku mengabaikannya.
Aku jatuh cinta kepada Conan Edogawa, pada Shinichi Kudo, pada sang peluru perak. Terus dan terus jatuh cinta kepada satu orang yang sama. Dialah cinta pertamaku. Cinta pertama yang kutahu takkan pernah terjangkau.

Dan untuk orang yang kucintai, aku akan menceritakan sedikit rahasia hidupku. Hal yang mungkin akan mengubah perasaannya padaku, itupun kalau dia memang punya rasa.

"Aku yang membunuh kakak"

"Jangan konyol!" Kudo menimpali perkataanku. "Bukan kau yang membunuhnya" aku tahu dia merasa bersalah atas kematian kakakku. Karena kasus Masami Hirota, nama alias kakakku, adalah kesalahan terbesarnya selama menjadi detektif. Dan aku menyalahkannya karena seharusnya dia mampu mencegah kematian kakak.

Tapi akulah yang mendorong kakak keluar dari organisasi. Akulah penyebab utama kakak masuk daftar hitam organisasi.

"Kau mau mendengar ceritaku kan Kudo? "

*I pull the trigger of death*

"DOR!"

Duniaku tinggal tak memiliki warna. Seperti dunia monochrome. Tapi aku mengenal ada satu warna, bukan bibir,bukan api, bukan pula mawar, hanya darah yang berwarna merah. Darah yang membasahi wajah dan tubuhku dari kepala yang berlubang. Revolver di tanganku masih mengepulkan asap sedang mayat Brandy menindih tubuhku.

Aku menyingkirkan tubuh telanjang laki-laki bajingan itu, menjatuhkannya dari atas tempat tidur berseprai darah ke lantai yang dipenuhi pakaian terkoyak. Lalu orang berambut perak itu masuk dan berdecak. Tidak mengasihani, tidak pula menghakimi.

"Scotch akan makin membencimu karena ini, kau tahu dokter kita sangat sedikit"

Aku melihat pria yang berdiri diambang pintu dengan mata tanpa kehidupan, mata yang mati. Aku bersandar pada dinding, tak berniat untuk beranjak dari kasur yang basah dalam merah. Orang itu, dia pasti mendengar teriakan minta tolongku, dia tahu Brandy akan memperkosaku. Tapi dia tidak berbuat apa-apa. Dia hanya masuk setelah terdengar suara tembakan. "Aku benci kau Gin" aku melemparkan revolver kosong di tanganku ke arahnya, tapi dia dengan mudah mengelak lalu tertawa dengan suara yang kubenci.

"Kau adalah domba bagi para serigala Sherry. Seharusnya kau sadar sebelum memenuhi undangan Brandy ke kamarnya." Gin berjalan mendekat memungut selimut yang tertimpa mayat Brandy , melemparkannya ke atas tempat tidur dan menutupi pandangan serta tubuhku. "Bagi dia kau itu perempuan."

Aku menyingkirkan selimut yang menutupi wajahku dan menlilitkannya ketubuhku seperti mengenakan handuk setelah mandi darah. "Aku seorang peneliti bagi organisasi, tak lebih."

Gin duduk di tepian tempat tidur, memberikan bunyi derit yang menyesakkan nafas. Dia memandangku dengan mata shinigaminya, tangannya terulur. "Rambut merah yang indah," ketika Gin menyentuh ujung rambutku, seluruh tubuhku gemetar. Kengerian yang sama saat Brandy menyerangku datang. Nafasku lenyap, dunia menyempit meninggalkan aku dan ketakutan yang mengikatku, membuatku tak mampu bergerak. "Sama seperti milik ibumu,Elena" Aku seekor tikus tak bernyali dalam perangkap tanpa pintu keluar.

"Menyingkir darinya Gin!"

Seorang wanita berlari masuk, dia mendorong Gin lalu memelukku erat. Mengalirkan kehangatan ke tubuhku, lepaskan aku dari kutukan Medusa. "Kakak..."panggilku pelan,nyaris tak terdengar.

"Maaf, aku terlambat " Kakak menangis menggantikan aku. Aku tidak tahu, kenapa dia menangis, kenapa kakak bilang terlambat? Bukankah aku sudah membunuh Brandy sebelum dia memperkosaku? Dia telah membayar untuk menyentuh tubuhku. Bukankah kakak sama sekali tidak terlambat?

Mataku melewati bahu kakak yang terisak, lalu tertumpu pada Gin.

Dia berjalan menjauhi aku dan kakak. Tapi sebelum keluar dari kamar, dia berbalik. Gin memberikan senyumnya yang membuat bulu kudukku berdiri. "Selamat datang, Shiho"

Detik itu aku sadar arti kata-kata kakak. Ini berbeda dengan yang kulakukan saat berusia 13 tahun. Aku tahu aku akan membunuh seseorang saat menarik pelatuk. Aku sudah membunuh seseorang dengan keinginanku sendiri. Aku telah melakukan prosesi untuk menjadi bagian dari organisasi. Tenggelam di lautan hitam organisasi.

"Jangan dengarkan dia Shiho. Kau takkan pernah jadi bagian dari organisasi!"kakak membelai rambutku perlahan. "Suatu saat kita berdua akan bisa selalu bersama, tanpa pengawasan mereka" keyakinan dalam suara kakak membawa ketakutan dan harapan sekaligus. Takut, karena keyakinan kakak membuktikan dia berhubungan lebih dalam dengan silver bullet, membuat kakak semakin berbahaya bagi organisasi. Dan harapan. Bahwa aku tidak perlu membunuh lagi hanya untuk bertahan hidup. Aku bisa berhenti... aku ingin berhenti.

"Kak, aku ingin keluar. Aku tidak ingin tenggelam..." untuk pertama kalinya aku memohon. Kakak mempererat pelukannya. "Tentu Shiho, aku akan mengeluarmu dan diriku. Aku pasti akan mengeluarkan kita berdua". Suara lembut kakak ditelingaku memberikan desiran kasih sayang, mengeluarkan emosi yang ku pendam. Lalu aku menangis. Kami mengangis dalam pelukan, dalam pertemuan terakhir. Karena setelah hari itu kakak mati demi membebaskanku.

*How many people must i kill? Why did i go this far just to live? Shall i sink deeper or die?*

"Seandainya waktu itu aku tak memaksa kakak mengeluarkanku, tak mungkin kakak terbunuh" aku mengakhiri kisah murahan masa laluku. Cerita tanpa makna dari seorang pecundang yang mengenakan piyama tua milik ibu lelaki yang menyelamatkannya.

Aku tak mendengar komentar apapun dari Kudo. Aku bahkan tak tahu apakah dia masih ada di balik pintu tempatku bersandar. Mungkin dia sudah pergi karena muak pada ceritaku. Jijik pada pembunuh sepertiku "Kudo,bukan kau yang salah. Yang salah itu aku"

Aku berdiri, menanggalkan selimut yang hangat dan berjalan menuju jendela tanpa tirai. Di luar sana dunia hitam menelan semua warna, meninggalkan aku dalam kegelapan.

"Aku yang akan melepaskanmu dari organisasi sebagai ganti kakakmu" pintu terbuka dan yang berdiri di sana bukan Shinichi Kudo melainkan Conan Edogawa. Seharusnya aku tertawa melihatnya dalam piyama yang kebesaran bagai menelan tubuhnya. Tapi tidak, aku tidak tertawa.

"Kau memang bodoh Kudo" ya, aku tahu betapa sakitnya tubuh saat menyusut. Saat organ dalam tubuh mengkerut dan sistem tubuh bergerak secara terbalik. Seluruh tubuh terasa panas bagai di panggang di atas bara, lalu jantung berhenti bekerja, membuat tubuh dingin seketika. Merusak semua sel dan dalam detik yang sama membentuknya. Sederhananya, tubuh adalah gelas yang dituang air mendidih lalu air es, jika tak bertahan maka akan pecah dan hancur.

Dalam rasa sakit yang luar biasa itu, dia tetap diam dan mendengarkanku. Tak mengeluh, tak berkomentar, tak pula mengeluarkan jerit kesakitan, hanya mendengarkan semua kisahku dalam penderitaan yang memanggil kematian.

"Sudah kubilang kan. Panggil aku Conan... karena saat kau memanggilku Kudo pada tubuh ini, kau seolah berusaha menjauh"

Aku memang menjauh. Aku tak ingin kau terlalu dekat lalu pergi seperti kakak. "Aku hanya profesor gila yang tak bisa melakukan apapun selain menciptakan apotoxin 4869 dan mungkin penawarnya.." setelah semua itu, aku tidak ada artinya bagimu.

"Haibara... Kau adalah partnerku. Jangan lupakan itu. Dan aku akan mengeluarkan partnerku dari tempat yang dia benci menuju tempat yang dia inginkan"

Harapan yang telah lama mati. Tempat yang kukira ujung dunia, dia berdiri disana, mengulurkan tangannya. Memberikan harapan-harapan dan perlindungan. Memberikan apa yang selama ini kurindukan dalam mimpi semu.
 
Kudo, aku benci mengatakannya. Karena itu aku hanya bisa mengatakannya berkali-kali dalam hati.

"Aku mencintaimu... sangat mencintaimu. Sebagai seorang wanita yang kau ajari arti hidup"

Aku berjalan menuju tubuh anak-anak Kudo, dan memberikan senyum tulus pertamaku sebagai Shiho Miyano. Menatapnya dalam-dalam"Terima kasih, Conan"

Dan reaksi tak terduga dia berikan, berjingit ngeri dan mundur selangkah. "Haibara... Senyummu mengerikan... apa kau sakit perut?" Makhluk ini, sangat menyebalkan! Kurasakan urat-urat di kepalaku menonjol, darah sampai ke ubun-ubun,siap meledak. Setelah usaha mati-matianku,menahan malu untuk mengucapkannya, dia justru...

Aku sekali lagi mengeluarkan senyum,kali ini mengancam, lalu mengangkatnya. Ringan sekali.
Orang ini memang takkan bersama denganku, takkan mendampingiku selamanya... Karena itu...
"Haibara! Apa yang kau lakukan?"

Aku yang akan mendampinginya, selamanya.

"Hanya menggendong seorang anak kecil yang manis. Nah, Conan-chan mau tidur bersama kakak?" Aku membekapnya di dadaku. Aku tak sempat melihat apel masak dipipinya karena wajahnya kutenggelamkan semakin dalam.

"Hai-mmph-bara!" tak peduli pada Kudo yang kesulitan bernafas, aku terus memeluknya. Kurasa aku punya 1-2 jam lagi sebelum kembali jadi Haibara. Selama itu, aku akan menyiksa laki-laki bodoh tumpul tak sensitif yang tak pernah sadar akan perasaanku ini.

"TOLONG!"

In fading starlight, creeping gloom,
At the edge of night,
I dream inside this half-lit room,
It's gonna be alright,
And I will say, that I will stay with you
And be forever by your side,
No matter what before might lie
Or what we leave behind.

(Tony Banks)

**Never ending**