Ada seorang anak jenius bernama Hiroki Sawada yang mengembangkan mechanical brain. Dia tinggal bersama ayah angkatnya, Schlinder, di Amerika. Program yang dia kembangkan itu adalah DNA search program yang bernama Noah’s Ark (Bahtera Nuh). Namun pada suatu hari Hiroki memutuskan untuk bunuh diri dengan cara melompat dari mansionnya.
Dua tahun kemudian, ada pembukaan game dari perusahaan Schlinder. Untuk pertama kalinya, game ini dicoba oleh 50 anak terpilih.
Kudo Yusaku dan professor Agasa terlibat dalam pembuatan salah satu tema game, yaitu misteri di London 100 tahun yang lalu. Conan mendapatkan badge untuk memainkan game tersebut dari ayahnya.
Di tempat
itu banyak orang penting di Jepang yang tentu saja datang dengan anak-anaknya. Ada
anak-anak yang sangat sombong dan bermain bola di dalam ruangan. Mereka adalah
Kikukawa Seiichirou, Moroboshi Hideki, Emori Akira, dan Takizawa Shinya.
Ayumi, Mitsuhiko, dan Genta sangat ingin untuk ikut mencoba game itu. Akhirnya mereka menukarkan kartu Yaiba limited editionnya dengan badge untuk bermain game. Mereka mendapatkan 4 badge sehingga Ai juga bisa ikut.
Pada saat
pesta pembukaan, terjadi pembunuhan. Berbeda dengan movie-movie sebelumnya
dimana wajah pelakunya disamarkan, pada movie ini kita langsung mengetahui
pelakunya sejak awal, yaitu Schlinder. Dia membunuh Kashimura di ruangannya. Kemudian
semua data di komputer dihapus.
Conan datang ke TKP lalu melihat pesan kematian yang ditinggalkan oleh korban, yaitu “J-T-R”. Conan menduga JTR adalah inisial dari Jack the Ripper. Dia segera menuju ke tempat game karena dia yakin petunjuknya ada di dalam game tersebut.
Ran merasa cemas melihat Conan ikut game tersebut. Jadi Sonoko memberikan badgenya kepada Ran.
Anak-anak
masuk ke dalam sebuah alat bernama Cocoon. Alat ini dapat mentransmisikan panca
indra sehingga di dalam game terasa nyata.
Ada lima arena yang ditawarkan pada game tersebut. Viking. Paris-Dakkar Rally. Colosseum. Solomon’s Treasures. Old Time London. Untuk memecahkan kasus pembunuhan ini Conan memilih Old Time London. Ada sepuluh orang yang ikut dalam Old Time London, yaitu Conan, Mitsuhiko, Genta, Ai, Ayumi, Ran, Kikukawa Seiichirou, Moroboshi Hideki, Emori Akira, dan Takizawa Shinya.
Terjadi keanehan pada game tersebut. Para operator tidak bisa mengendalikan game tersebut. Ternyata game dikendalikan penuh oleh Noah’s Ark. Dia berkata bahwa game ini akan menjadi serius. Jika 50 anak tersebut game over dalam game, maka akan ada listrik yang dialirkan ke otak tiap anak. Tapi jika 1 anak saja berhasil memenangkan game tersebut, maka semua anak akan selamat. Tujuan Noah’s ark adalah me reset Jepang. Menurutnya, Jepang saat ini dipenuhi dengan politisi yang korup, dokter yang gila uang, dan kemungkinan sifat itu akan turun ke anaknya.
Conan dkk mendarat di East End’s Whitechapel. Agasa mencoba berkomunikasi dengan mereka. Dia berkata bahwa yang dimaksud dengan game over adalah jika pemain terluka atau tertangkap. Di dalam game tersebut, akan ada seorang penolong yang membantu mereka menyelesaikan game. Setelah itu, sambungan telepon diputus oleh Noah’s Ark.
Salah satu icon London adalah Big Ben. Moroboshi menyadari ada yang aneh dengan jam itu. Jam menunjukan pukul 12.50 tapi jarum jam bergerak mundur. Jarum panjang dari jam itu menunjukan jumlah anak yang tersisa di dalam game.
Mereka
menuju ke Baker Street 221B, yaitu tempat Sherlock Holmes karena seharusnya dia
menjadi tokoh penolong dalam game ini. Akan tetapi, Noah’s Ark sudah mengatur
agar mereka sampai di London pada 30 September di saat Sherlock dan Watson
tidak ada di London. Mereka ada di Dartmoor untuk kasus The Hound of the
Baskervilles.
Mereka disambut Nyonya Hudson dan dipersilahkan masuk. Di sana mereka mengumpulkan informasi tentang Jack The Ripper Moroboshi membawa pistolnya Sherlock secara diam-diam meskipun temannya sudah melarang. Conan yakin bahwa Jack the Ripper ada hubungannya dengan Profesor Moriarty berdasarkan catatan Sherlock. Untuk mencari Moriarty, salah satu caranya adalah dengan mencari tangan kanannya, yaitu Colonel Sebastian Moran. Mereka pun pergi ke Trump club untuk mencari Sebastian Moran.
Moran
terlihat sedang berjudi, tapi Moran melakukan kecurangan. Conan menjelaskan
kecurangan Moran itu kepada Moroboshi. Tapi Moroboshi malah langsung muncul dan
mengatakan kalau Moran curang. Akibatnya, terjadi perkelahian di tempat itu. Kikukawa,
Ayumi, Mitsuhiko, dan Genta game over di sana.
Tiba-tiba muncul
seseorang yang menggatakan bahwa Moriarty ingin bertemu dengan mereka semua.
Ternyata orang itu adalah Moriarty sendiri. Conan bertanya padanya soal Jack
the Riper. Katanya JTR masih melaksanakan pembunuhan berdasarkan perintah
Moriarty. Besok pagi Moriarty akan memberikan petunjuk di koran Sunday Times
untuk pembunuhan berikutnya.
Target berikutnya JTR yang diperintahkan Moriarty adalah Irene Adler yang akan pentas pada suatu opera. Irene Adler dibuat sangat mirip dengan Kudo Yukiko.
Conan, Ai, Ran, Moroboshi, Takizawa, Emori mencoba melindungi Irene Adler. Saat konser tiba-tiba terjadi ledakan. Takizawa menyelamatkan Irene Adler hingga dia game over karena tertimpa reruntuhan. Kemudian Ai juga game over karena dia melindungi Conan.
Ran, Conan, dan Moroboshi pergi mengejar Jack the Ripper. Sampai akhirnya mereka naik ke suatu kereta di Charing Cross Station.
Semua penumpang dikumpulkan dalam satu gerbong dan Conan mengungkapkan kebenaran di sana. Jadi dulu ada seorang lady bernama Honey Charleston yang menikah dengan seorang pria dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ibu dan anak ini menggunakan cincin dengan model yang sama. Akan tetapi, suatu hari Honey Charleston pergi dari rumahnya meninggalkan suami dan anaknya. Nyonya ini adalah orang yang menjadi korban ke 2 yang dibunuh Jack the Ripper.
Jika
seseorang menggunakan cincin dengan ukuran yang sama sejak kecil, jarinya akan
menjadi lebih kecil dari jari yang lainnya. Di kereta itu ada seseorang yang menyamar
sebagai perempuan dan memiliki 1 jari yang lebih ramping dari yang lainnya,
dialah Jack the Ripper.
Di dunia nyata, Yuusaku mengungkapkan kebenaran. Pisau yang digunakan pelaku sudah ada sejak awal di dalam ruang pesta, yaitu ada di patung di ruang pesta. Pisau itu adalah pisau yang dulu digunakan oleh Jack the Ripper. Presiden adalah Schlinder yang ternyata keturunan dari Jack the Ripper. Hideki berhasil menemukan kemiripan DNA si presiden Schlinder dengan Honey Charleston berdasarkan jejak darah yang ada di pisau Jack the Ripper. Kishimura juga mengetahui kebenaran itu sehingga Kishimura juga dibunuh. Akhirnya Schlinder ditahan oleh Shiratori.
Di dunia game, Ran mencoba menyerang JTR, namun tiba-tiba jack mengeluarkan bom asap. Saat asap sudah hilang, JTR sudah menghilang bersama Ran. Selain itu, semua penumpang juga menghilang.
Conan dan Moroboshi mengecek kereta. Namun seluruh gerbong kosong termasuk tempat masinis. Kereta terus bergerak cepat dan tuas rem kereta sudah rusak. Jika mereka tidak segera menyelesaikan game ini, kemungkinan mereka akan menabrak di stasiun terakhir.
Ran dan Jack the Ripper ada di atas kereta. Kaki Ran diikat dengan kaki JTR sehingga jika Jack jatuh, maka Ran juga akan jatuh.
Setelah
melewati suatu terowongan, Conan diserang oleh jack. Ran memutuskan untuk
loncat dari kereta sehingga JTR juga jatuh.
Setelah Jack the Ripper jatuh ke jurang, kereta masih terus bergerak cepat. Conan merasa putus asa karena dengan kekuatan dia dan Moroboshi, tidak mungkin dia bisa melepaskan gerbong kereta. Kemungkinan besar dia akan tewas Bersama Moroboshi di stasiun terakhir.
Tiba-tiba
muncul Holmes memberikan petunjuk yaitu “bloodstained” atau berlumuran darah.
Conan mengerti maksudnya. Conan dan Moroboshi menuju ke gerbong yang menyimpan
wine. Mereka memecahkan semua wine, lalu menyelam ke dalamnya. Saat mereka
menyelam ke dalam wine, efek benturan dapat dikurangi.
Lalu Conan
dan Moroboshi kembali ke tempat pertama saat mereka main game. Selama ini, Noah’s
ark meminjam tubuh si Moroboshi dan ikut bermain. Conan sadar dia adalah Hideki
karena sebelum jam bergerak mundur, Moroboshi (Hideki) menunjuk pada jam Big
ben. Selain itu Moroboshi juga terlihat tidak tertarik dengan bola, padahal
sebelumnya di ruang pesta dia bermain bola dengan teman-temannya.
Tujuan Hideki me-reset jepang adalah bukan untuk membunuh anak-anak itu. Tapi agar anak-anak belajar menggunakan kekuatannya sendiri dan tidak bergantung pada orang tuanya. Hideki merasa sangat senang karena akhirnya dia bisa merasakan bermain dengan teman-teman. Dia juga merasa iri dengan ikatan batin antara Conan (Shinichi) dan ayahnya.
Hideki
berpesan satu hal “Life is not as simple as in the game”. Setelah itu Conan serta
semua anak yang ikut dalam game tersebut dapat kembali ke dunia nyata.
Review untuk movie ini bisa dicek disini.
Buat ringkasan atau sinopsis movie lain bisa diliat di tab Movie DC atau klik di sini.
No comments:
Post a Comment