Thursday, April 23, 2020

Sinopsis Detective Conan Movie 2 - The Fourteenth Target

Ringkasan Detective Conan Movie 2. Tulisan ini adalah asli ringkasan dari vaniachan.blogspot.com berdasarkan apa yang ada pada movie.



Suatu hari, Ran mimpi Eri, ibunya ditembak oleh seseorang tak dikenal. Ran menelepon ibunya untuk menceritakan mimpinya itu. Ternyata hari itu Ran, Eri, Mouri, dan Conan berencana untuk dinner bersama. 

Cerita beralih ke tim detektif cilik pergi ke museum pesawat. Di sana ada simulator untuk mengendarai helikopter. Namun simulator tersebut hanya boleh digunakan oleh orang yang minimal sudah kelas 5 SD. Sejak kelas 5 SD, Shinichi sering memainkan simulator tersebut. Di sana mereka bertemu dengan kameraman bernama Shishido Eimei.



Di lain tempat, Ran dan Sonoko datang ke acara tanda tangan buku Nishina Minoru, dia menulis tentang wine. Saat mereka keluar gedung, ada orang yang menyetir dengan sangat ceroboh, yang bernama Osanai Nana. Dia berprofesi sebagai model. Setelah itu, Ran dan Sonoko bercakap-cakap. Ternyata Eri sudah pergi dari rumah selama 10 tahun. Menurut Ran, mereka berpisah karena kepribadian yang berbeda. 



Saat Conan sampai di rumah, Kogoro sedang dipaksa bersiap-siap oleh Ran. Di TV sedang disiarkan berita tentang pemukaan Aquacrystal yang dimiliki oleh Asahi Katsuyoshi




Saat sampai di restoran Perancis, La Fleur, Eri sudah menunggu kehadiran Ran, Kogoro, dan Conan. Di restoran ini diperkenalkan beberapa tokoh baru. Mereka bertemu dengan Tsuji Hiroki, seorang pegolf professional. Kemudian ada seorang sommelier (ahli wine) yang bernama Sawaki Kouhei. Diluar restoran ada Peter Ford dan Okano Tawako.




Lima belas tahun yang lalu Kogoro dan Eri pernah makan di restoran yang sama. Waktu itu Kogoro memberikan coklat Zigoba sebagai hadiah untuk Eri. Namun pada kesempatan yang bagus itu, Kogoro merasa kesal karena Okano pergi Bersama Ford. Hal itu membuat Eri kesal dan akhirnya dia pulang duluan. 

Cerita beralih kepada Megure yang sedang lari pagi. Kemudian diserang dengan menggunakan panah oleh seseorang. Panah tersebut mengenai bagian perutnya tapi tidak mengenai organ vital. Di taman, tempat lokasi kejadian, ditemukan pedang yang terbuat dari kayu. 


Kemudian Eri menerima paket berupa coklat Zigoba dan bunga. Dia mengira itu hadiah dari Kogoro sebagai permintaan maaf. Ternyata di dalam coklat tersebut sudah ada racun sehingga Eri terjatuh. Eri segera ditolong oleh tim medis sehingga tidak membahayakan nyawanya. 


Conan sedang di rumah professor agasa. Tiba2 ada orang yang memecahkan kaca di pintu depan rumah. Saat professor Agasa keluar untuk mengecek, ada seseorang yang menggunakan motor sambal membawa senapan panah. Pantat Agasa pun tertusuk oleh panah tersebut. Conan mengejar pelaku dengan menggunakan skate boardnya, tapi pelaku berhasil lolos. Di pagar professor agasa terdapat benda yang bentuknya aneh. Akhirnya conan menyadari sesuatu.


Setiap benda yang ditinggalkan pelaku tersebut berhubungan dengan kartu dan dihitung secara mundur. Dimulai dari  Megure Juuzou (目暮十三),  十三 dalam Bahasa jepang dibaca 13. Pedang yang ditinggalkan pelaku mirip dengan yang ada di kartu King. Selanjutnya Eri Kisaki. Kisaki () artinya queen dan bunga yang ada di lokasi mirip dengan bunga di kartu queen. Agasa Hiroshi (阿笠 )  pada karakter shi mirip dengan 十一 yang artinya 11. Berarti korban selanjutnya adalah teman kogoro yang mempunyai unsur 10. Kemungkinan besar korban-korban ini berkaitan dengan Kogoro. Menurut Megure, pelakunya adalah Murakami Jou. Dia adalah salah satu pelaku kejahatan yang pernah dijebloskan ke penjara oleh Kogoro. Dia juga seorang bandar kartu. 







Dulu, Murakami pernah menyandera Eri. Lalu Kogoro yang waktu itu masih berprofesi sebagai polisi, menembak kaki Eri hingga ia tidak bisa berdiri. Kemudian Kogoro menembak Murakami. Tak lama setelah kejadian itu, Kogoro mengundurkan diri sebagai polisi. 

Kogoro menduga korban selanjutnya adalah Nyonya Towako. Conan menyadari sesuatu. Ternyata ada tempat kogoro yang lain yang mempunyai unsur 10 yaitu Tsuji Hiroki (( ). Tsuji berencana untuk meberbangkan helicopter pada hari itu. Meskipun dia sudah diperingatkan oleh Megure, dia tetap bersikeras untuk menerbangkan heliKopter. Sebelum mulai terbang, dia menggunakan obat tetes mata. Namun, pada saat mereka akan segera tiba, Tsuji-san mendadak tidak bisa melihat. Conan dengan bantuan Tsuji-san yang sudah tidak bisa melihat, berusaha untuk mendaratkan helikopter tersebut di lapangan SD Teitan. 



Setelah diperiksa, obat tetes mata ditukar dengan mydriatic yang dapat melebarkan pupil mata selama 10 hari sampai 2 minggu sehingga dia tidak bisa ikut pertandingan golf.

Kogoro tidak tahu temannya yang mengandung unsur nomer 9. Tapi dia tahu nomor 8 yaitu Sawaki Kouhei (沢木公平). Pada bagian atas kou terdapat kanji artinya 8. Megure, Shiratori, Kogoro, Conan, dan Ran segera pergi ke rumah Sawaki. Dia adalah seorang yang ahli di bidang wine. Di rumahnya terdapat tempat penyimpanan wine. Namun di lantainya terdapat suatu bekas lengket yang aneh.

Tsuji-san mempunyai janji untuk bertemu dengan Asahi-san di Aquacrystal. Untuk melindungi Tsuji-san, akhirnya mereka ikut ke Aquacrystal.  Di sana mereka bertemu dengan beberapa orang lain yang mempunyai janji dengan Asahi-san juga, yaitu  Peter Ford, Shishido Eimei, Nishina dan Osanai Nana. Mereka langsung menuju ke restoran, tempat pertemuan yang dijanjikan. Restoran tersebut berada di bawah laut. 


Megure menjelaskan situasi yang sedang terjadi pada orang-orang yang ada di sana. Mereka menyadari bahwa nama mereka masing-masing mengandung unsur angka. Osanai Nana nomor 7, Shishido Eimei nomor 6, Kogoro Mouri nomor 5, Peter Ford untuk nomor 4, Shiratori Nizanburou nomor 3, dan Nishina nomor 2. Kemungkinan nomor 1 seharusnya diisi oleh Shinichi Kudou. Mereka mengaku datang ke tempat itu karena dihubungi oleh sekretaris Asahi. Bahkan Nana mendapatkan cat kuku yang harganya sangat mahal. Dia menggunakan cat kuku tersebut untuk menggambar di tutup botol wine. 






Asahi san tidak kunjung datang. Tiba-tiba ada surat yang menyuruh Sawaki pergi ke gudang wine untuk mengambil wine dari rak. Di dekat lantai ada benang yang dihubungkan dengan senapan panah. Untungnya Sawaki tidak terkena panah tersebut. 

Saat mereka kembali ke restoran, ada mayat Asahi yang berenang-renang di laut dengan kartu 9 di saku jasnya. 


Mereka kembali berkumpul di ruang makan. Kemungkinan besar target berikutnya adalah Nana-san. Mereka berpencar untuk mencari Murakami Jou. Tiba-tiba aliran listrik padam dan Nana-san berhasil dibunuh. Pelaku bisa mengetahui lokasi korban dari cat kukunya yang bisa menyala dalam gelap.
Tiba-tiba terdengar suara ledakan. Jendela restoran tersebut pecah. Dan mereka segera menyelamatkan diri dengan cara berenang. Semua berhasil keluar kecuali Ran karena badannya tertimpa oleh mobil Ferari yang berada di ruangan itu.

Conan membawa udara dengan menggunakan botol. Kemudian memberikan udara itu kepada Ran. Saat akan menyelamatkan Ran, kaki Conan terselip di sela-sela mobil sehingga dia tidak bisa bergerak. Gara-gara itu, nafasnya habis. Ran segera memberikan nafas buatan untuk Conan, sehingga Conan akhirnya bisa mengangkat mobil itu menggunakan suspender elastis miliknya.Tak lama Kogoro datang untuk menyelamatkan Ran. Di permukaan air terdapat kartu 6 5 4 3 2.





 Mereka berenang lagi melalui restoran tadi menuju keluar restoran. Sayangnya ada satu orang yang tidak bisa berenang diantara mereka, yaitu Nishina-san. Ketika sampai didaratan, dia tidak sadarkan diri. Sawaki-san berinisiatif untuk memberikan nafas buatan bagi orang tersebut. Tapi Conan (dengan suara Kogoro) meminta Shiratori yang melakukan nafas buatan tersebut.

Ternyata dugaan bahwa Murakami pelakunya adalah salah. Karena Murakami adalah seorang yang kidal, sedangkan pelaku yang beraksi sekarang ini menggunakan tangan kanan. 


Pelakunya adalah Sawaki Kouhei. Bukti ada di dalam saku jasnya karena saat Nana-san dibunuh, Nana-san memasukan tutup botol wine ke dalam kantong jasnya. 


Alasan dia melakukan pembunuhan adalah karena dia kehilangan indera perasanya. Indera perasa bisa hilang. Penyebabnya adalah benturan yang dia dapatkan akibat kecerobohan Nana-san serta tekanan dari Asahi, Tsuji, dan Nishina. Selain itu dia mempunyai dendam pada Asahi yang tidak menghargai wine mahal dengan menyimpannya secara sembarangan. Nishina menulis buku tentang  anggur, tapi banyak informasi yang tidak benar.  Alasan dia ingin membunuh Tsuji adalah karena dia mengejeknya pada suatu pesta.

Ide ini muncul saat dia bertemu dengan si Murakami di kantor Detektif Mouri. Dia baru saja keluar dari penjara. Murakami dibunuh dengan mudah karena dia sedang mabuk dan dia menjadi kartu jokernya. Dia berpikir untuk menggunakan countdown agar semua orang berpikir bahwa pelakunya adalah dia. Oleh karena itu, dia melibatkan Megure, Shiratori, dan Agasa untuk melengkapi aksinya.



Sedangkan untuk nomor 1 sebenarnya ditargetkan untuk Shinichi Kudou. Namun dia tidak dapat dihubungi, sehingga posisinya digantikan oleh yaitu Ran Mouri. Ran menjadi target ke 14 karena Murakami menjadi kartu joker dan menjadi yang pertama dibunuh.

Kejar-kejaran pun terjadi. Pelaku ingin kabur dengan menggunakan helikopter. Shiratori mencoba menggertak menggunakan pistol. Namun sayangnya menurut megure, kemampuan menembak shiratori sama buruknya dengan megure sendiri. Kogoro meminta shiratori untuk menyerahkan pistol itu kepadanya. Namun dia menolak. 

Tiba-tiba si pelaku meminta Shiratori untuk melemparkan pistol itu kepadanya. Sayangnya karena keseimbangan bangunan semakin buruk, pistol itu sulit diambil. Dia menyuruh Conan untuk menyerahkan pistol itu kepadanya. Conan mengambil pistol itu dan mengarahkannya kepada sang pelaku. Lalu dia menembak kaki Ran sehingga ran tidak bisa berdiri. 




Pelaku kehilangan fokus dan segera diringkus oleh Kogoro. Mereka semua menyelamatkan diri menggunakan helikopter

Ran akhirnya mengerti bahwa Kogoro menembak kaki Eri pada saat itu untuk melindungi Eri.  Karena Sandra yang tidak bisa berjalan hanya akan menyusahkan si pelaku. 

Eri tau tujuan kogoro menembak kakinya adalah untuk melindunginya. Setelah kejadian tersebut, Eri membuat masakan untuk Kogoro sebagai rasa terima kasih. Tapi Kogoro malah tidak mau makan sama sekali dan marah-marah kepadanya dan berkata kalau punya kekuatan untuk memasak sebaiknya tidur saja. Hal itu membuat Eri merasa sangat marah dan dia memutuskan untuk pergi dari rumah.


Buat pembahasan movie yang lain bisa diliat di tab "Movie DC" ya atau klik disini. Aku juga udah buat postingan tentang review aku buat movie ini, bisa dibaca di sini ya.

No comments:

Post a Comment