Alibi 10
Sang
detektif dan pengkhianat tidak sendiri di sana...
Mereka
mengincar Haibara?
Shinichi
berada dalam masalah besar. Sangat besar
Extra Clue:
Sebelumnya terima kasih udah meng add Edge of
Hope sebagai Favorite story (bahkan kucing siluman bodoh ini di add jadi
favorite author, terharu...mew). siapa menyusul,mew? XD
Yang berharap ini adalah Alibi 10 gomen ne!
alnya mew rada down karena alibi terpanjang mew reviewnya kalah banyak ama
alibi pendek,hiks..hiks…(reviewing help your author).itu alasan nomor 1001,mew
:p. Alasan sebenarnya , belum nemu jawaban yang benardan KOMPUTER MeWThMasih
erroooooooorrrrrr! Mewth belum bisa ke rental (kucing miskin,mew). Doumo
Gomenasai ne…
Dan untuk yang selama ini telah mengikuti
analisis dari alibi 8,thanks a lot. sayang sekali belum ada yang tepat
analisisnya (kecuali nee-chan tentu saja, she is a better detective than
mewth-wise enough to answer with e-mail). Jadi mew masih belum bisa update
alibi 10. Padahal menurut neechan jawabannya terlalu mudah….(jadi mew buat rumit
sedikit). Ternyata analisisnya yang susah.;{.
Untuk mempermudah, mew akan beritahu dimana
Mew Meletakkan clue untuk tiap pertanyaan.
1. Apa Alasan Shinichi tahu Ai berbohong(kalo
dirinya baik-baik saja di rumah professor Agasa,mew?
Clue in : Alibi 1, Alibi 2, Alibi 5, Alibi8, Alibi 9
Clue in : Alibi 1, Alibi 2, Alibi 5, Alibi8, Alibi 9
2. Apa Hal yang menjadi petunjuk akan
keberadaan Ai. (dimanakah ai? part 2,mew).
Clue in : Prelude, Alibi 2, Alibi 8, Alibi 9
Clue in : Prelude, Alibi 2, Alibi 8, Alibi 9
3. Siapa Orang yang memberi email petunjuk
pada Shinichi? *digaplok ama nee-chan karena kelewat mudah* Dimana Ran? Apa
arti kode 1241 O? Jelaskan cara pecahkan kodenya mew~
Clue in : Alibi 3, Alibi 5, Alibi 7, Alibi 8, Alibi 9.
Karena untuk pertanyaan inipun analisis neechan keliru, mew ungkap cluenya. 1241 O bukan 0 (nol) tapi alphabet O. Dan,yup… Ran di café. Dan analisa cara baca ada hubungannya sama Kaito Kid.
Clue in : Alibi 3, Alibi 5, Alibi 7, Alibi 8, Alibi 9.
Karena untuk pertanyaan inipun analisis neechan keliru, mew ungkap cluenya. 1241 O bukan 0 (nol) tapi alphabet O. Dan,yup… Ran di café. Dan analisa cara baca ada hubungannya sama Kaito Kid.
x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x
Dimanakah
batas terjauh harapanku, ujung dari semua harapan yang kukira sudah mati? Aku
tak dapat melihatnya, karena dia menutupinya dan menggantikan semua keputusasaanku
dengan keberadaannya.
Alibi 10
"Kenapa? Bodoh!" Ai memaki di
tengah isak tangisnya. "kau, " suara Ai mengecil ditelan tangis.
"ke tempat Ran-" Ai tak mampu melanjutkan. Tenggorokannya telah
dipenuhi air mata. Dia tidak lagi bisa berbohong.
Tangannya terentang, menarik pinggang
Shinichi lalu memeluknya. Menumpahkan semua air mata di dada sang detektif. Di
hadapan laki-laki ini, Ai sama sekali tidak bisa berpura-pura kuat.
Shinichi hanya diam. Terdiam karena terkejut
akan tindakan Ai tepatnya. Shinichi membiarkan tubuhnya semakin basah oleh air
mata, merasakan kedua tangan Ai di punggungnya sementara kedua tangannya tetap
berada di samping. "Haibara..."
Tidak ada jawaban. Ai masih menangis.
Shinichi dapat merasakan sesuatu yang ganjil
di dadanya. Sesuatu yang diberikan Ai padanya. Tangan Shinichi terangkat lalu
mengusap pinggung Ai perlahan.
Siapa yang menjuluki Shinichi raja
ketidaksensitifan di Teitan? Siapa yang mengatainya detektif handal yang nol
besar dalam memahami perasaan wanita? (wanita yang bukan tersangka maupun
korban dalam kasusnya). Siapa?
Shinichi merendahkan suaranya. Dia harus
mengatakannya pada Ai. "Haibara, berhentilah menangis… kumohon"
Suaranya begitu lembut dan terus terang, mengatakan kejujuran atas perasaan
ganjil di dadanya. "Ingusmu nempel di bajuku".
Siapa yang menjulukinya? Semua orang yang
mengenalnya.
Kenapa perempuan selalu menangis sih? Aku
bahkan tidak tahu dia senang atau sedih.
X-x-X
-30 menit yang lalu-* X-x-X
Shinichi menatap Layar Handphonenya.
Jam 7 tepat. di dekat 1241 O
Alamat emailnya tersembunyi, tapi Shinichi
tahu pasti siapa pengirimnya. Bibirnya tersenyum kecut, orang itu... dia
menatap layar handphone.
Orang yang tahu alamat email Shinichi, tahu
kebiasaan makan malam Ran jika makan di luar atau orang yang dapat menentukan
tempat makan. Orang yang akan terpikirkan kode dengan memanfaatkan percakapan
terakhir Shinichi dan Ran. Dan satu-saatunya orang yang tahu waktu makan malam
Ran selain Shinichi dan Sonoko. Satu-satunya orang yang memenuhi semuanya, sang
pengirim email... "Terima kasih,..."
"JDER!" kali ini petir tak tutupi
perkataannya "tapi... saat ini ada orang yang sangat membutuhkan
pertolonganku. Kau mengerti kan, Ran..." Ran yang biasa hanya menunggu,
kini melangkah maju, memberitahukan keberadaannya, mengharapkan kedatangan
Shinichi. Tapi Shinichi justru mengkhianati harapan gadis yang paling dia
cintai.
Kilat memberikan latar cahaya pada sosok
lelaki yang kini berlari dengan sekuat tenaga. Langit memberinya semangat
dengan tetes hujan yang perlahan turun.
Tepat ketika Shinichi berada di gerbang luar
Tropical Land, terdengar pengumuman yang semakin mengiris hatinya. "Maaf,
jalan menuju komidi putar dari pintu utara ditutup karena hujan menyebabkan
jalur untuk pejalan kaki menjadi licin,pengunjung diharapkan memutar atau
menunggu 10 menit lagi... pihak tropical land memohon maaf atas gangguan yang
ditimbulkan"
Komidi, cafe... Ran. Shinichi menepiskan
bayangan Ran yang duduk di cafe, memandang keluar jendela, menanti seorang
lelaki yang tak kunjung datang. Shinichi berlari, tak peduli pada hujan yang
semakin membasahi tubuhnya. Hanya dengan berlari dia dapat menyingkirkan
bayangan itu.
"Ah, Yoko akhirnya keluar, Konfrensi
pers Yoko Okino sudah dimulai. Paman Kogoro terlihat histeris. Maaf... tapi aku
akan sibuk menonton jadi jangan telepon aku lagi"
Perkataan Ai kembali terngiang di telinganya.
Kebohongan yang begitu jelas. Perkataan itu membawa kembali kewarasan detektif
muda ini, menyadarkannya Ai tidak berada di rumah Profesor Agasa.
Ai juga Conan tidak tahu kabar dunia maupun
Yoko Okino berkat rusaknya antena TV di kediaman Kogoro dan mama Ayumi yang
hanya memutar chanel National Geographic. Kali ini Shinichi sangat berterima
kasih pada telepon teror ibunya, Yukiko. Yukiko juga berada di New York, sama seperti
Yoko Okino.((Ibunya yang baru saja menikmati makan siang di Empire State
Building, sepertinya lupa pada perbedaan waktu 14 jam dan mengomel dengan
penuh semangat)). Dan telepon ibunyalah secara tak langsung membongkar
seluruh kebohongan Ai.
"Maaf, semua penerbangan ke Jepang
sejak kemarin ditiadakan karena badai!..."
Tidak mungkin Yoko Okino sudah tiba di Jepang
untuk konfrensi pers jika semua penerbangan ke Jepang dibatalkan.
Bagaimana kalau Yoko tidak naik pesawat pada
hari itu? (Sabtu waktu New York-Mew). Kemungkinan itu sempat terlintas di
kepala Shinichi. Tapi perhitungan meruntuhkan kemungkinan itu.
Waktu penerbangan yang dibutuhkan dari New
York Ke Jepang adalah 14 jam dan perbedaan waktu antara Jepang dan New York
juga 14 jam. Dan menurut berita yang didengarnya saat Kogoro histeris menangis
-" …Konfrensi pers yang akan membahas mengenai pernikahan Yoko dan
mundurnya Yoko dari dunia entertaiment akan diselenggarakan di salah satu hotel
dekat Bandara Narita pada hari Minggu…" - Yoko dijadwalkan
tiba&langsung disiarkan hari Minggu.
Seandainyapun Yoko pergi sebelum hari Sabtu
waktu New York, untuk sampai di Jepang tepat hari Minggu, dia harus pergi pukul
21.00 hari Jumat waktu New York itupun untuk tiba tepat pukul 01.00 hari minggu
waktu Jepang. Hal yang mustahil. Untuk tiba hari Minggu waktu Jepang, Yoko
harus pergi hari Sabtu waktu New York.
Perkataan terakhir Ai untuk menjauhkannya,
justru membimbingnya secara tak langsung.
Ai tidak pernah berbohong padanya. Yang Ai
lakukan hanya diam dan menghindar. Dan satu-satunya hal yang membuat Ai
berbohong hanyalah Organisasi. Seperti saat kasus pembajakan bus maupun saat
dia nyaris terbunuh karena Pisco. Semua menjelaskan kenapa Ai tidak lagi dapat
dihubungi.
Shinichi menghentikan taxi dan segera menelpon
seseorang. Ini adalah satu hal terakhir yang bisa dia lakukan untuk orang yang
dia sayangi.
Tunggu aku. Kali ini aku akan datang...
aku takkan terlambat
X-x-X
"Halo...?" terdengar jawaban
diseberang telepon.
"Hei Heiji, Dimana posisimu"
Heiji menurunkan suaranya "Posisiku? Di
dalam taxi, menuju ke tempatmu kurasa, 10 sampai 15 menit lagi sampai."
Shinichi dapat menduga kalau Kazuha ada di samping Heiji.
"10 menit ya? Aku tidak yakin apa itu
tepat waktu. Tapi aku membutuhkan bantuanmu sekarang".
Shinichi menjelaskan
rencana yang dipikirkannya pada Heiji "Aku tidak bisa menemui Ran, walau
aku ingin" Shinichi menutup penjelasannya.
"Ada masalah apa?"
"Haibara... kurasa Organisasi
mengejarnya lagi atau bahkan lebih buruk... menemukannya"
Heiji terkesiap. "Baik, aku akan
melakukannya. Dimana tempatnya?"
X-x-X
Shinichi terengah. Dia memegangi kedua
lututnya. Kakinya gemetar, sementara jam kota mulai berdentang... Di depan
matanya Concert Hall terbentang. Di seberangnya orang-orang berteduh dengan
memeluk payung kertas hasil bazaar.
Teng...
Shinichi mendongakkan kepalanya ke langit.
Teng...
Hujan membasahi wajahnya. Menambah dingin
pada kulit yang pucat.
Jas hujan seperti jubah berwarna gelap yang
diberikan oleh supir taxi karena kasihan padanya jadi tak berguna karena
seragamnya telah basah kuyup.
Teng...
Shinichi menemukan pakaian yang sangat ia
kenal di antara tumpukan bahan bangunan di gang sempit. Meski kotor dan
terkoyak, itu adalah pakaian Ai ketika keluar dari rumah bersamanya pagi ini.
Aku belum terlambat kan?
Shinichi melihat jari-jarinya yang keriput
dan memutih. Dia tidak ingat sudah berapa lama dia berlari dalam hujan.
Teng...
Sial! Bagaimana mungkin aku menemuinya
dalam keadaan seperti ini. Aku tak boleh kelihatan lemah di depannya
Rasa dingin perlahan kembali terasa di
tubuhnya yang kebas. Ai tak boleh melihatnya lemah, karena hanya dia pelindung
Ai setelah kakaknya meninggal.
Teng...
Shinichi teringat saat Ai pertama kali
menangis di depannya yang bertubuh Conan.
Ai berteriak, terisak, memohon kepada Conan
untuk datang lebih awal padanya,untuk menyelamatkan sang kakak. Tapi dia
terlambat menyelamatkan satu-satunya orang yang terhubung dengan Ai. Yang dapat
dia lakukan hanya mengalihkan pandangan dari Ai dan membiarkannya menangis
tanpa mampu berbuat apa-apa.
Aku akan datang. Karena itu, jangan
menangis lagi... aku akan datang.
Teng...
"Orang-orang berlarian, menyingkir
dari jalan yang kosong. Hampir semuanya memeluk payung berwarna mencolok di
dada mereka, padahal... "
Perkataan Ai itu membimbingnya ke tempat ini.
Orang akan menyingkir dengan terburu-buru
dari jalan yang terbuka hanya karena dua hal, karena ada kendaraan yang
melintas atau karena hujan turun mendadak. Karena jalanan kosong, maka yang
tersisa adalah hujan.
Tapi kenapa mereka menyingkir jika membawa
payung? Orang-orang memeluk payung, artinya mereka ingin melindungi payung itu
dari hujan. Payung apa yang harus dilindungi dari hujan? Payung kertas lukis.
Bazaar payung kertas di toko seberang concert Hall. Untuk ini dia berterima
kasih pada telepon Heiji,suara gemerisik dan perkataannya yang meragukan akan
tiba tepat waktu serta pertanyaan akan turunnya hujan memberitahukan Shinichi
bahwa hujan tiba-tiba saja turun di Concert hall. Juga rencana cinta Mitsuhiko
via payung kertas memberinya petunjuk langsung dimana tepatnya Ai berada.
Dan tempat yang akan digunakan untuk Ai
bersembunyi, tempat sepi tanpa suara dimana Ai bisa melihat orang-orang dari
gedung kesenian. Suatu tempat beratap dimana Ai tidak bisa merasakan hujan dan
tak terdengar lewat Hp. Tempat dimana tak ada orang lain selain dirinya.
Gedung parkir yang baru dibangun di samping
Concert Hall. Disanalah Ai berada.
Shinichi menegakkan punggungnya. Gemetar di
kakinya mulai berhenti.
Teng... Jam 7 tepat.
Aku datang!
X-x-X
-Now- X-x-X
Dan disinilah sekarang Shinichi berada. Di
lantai 3 bangunan parkir. Dipeluk oleh seorang gadis yang menangis terisak dan
jadi salah tingkah karena gadis itu tidak mengenakan apa-apa selain selembar
jas hujan.
Isak Ai perlahan berkurang lalu hilang sedang
tubuhnya rebah di atas dada Shinichi. Entah pingsan atau tertidur. Tubuhnya
pasti lelah, pikir Shinichi. Sambil menutup mata, Shinichi memperbaiki jas
hujan ditubuh Ai. Dia menghela nafas. Kali ini dia tidak terlambat. Meski dia
agak khawatir Heiji terlambat melakukan misi yang dia berikan padanya.
Yah, setidaknya dia bisa beristirahat sejenak
saat ini, berdua dengan Ai dalam tubuh dewasanya.
Tapi mereka tidak hanya berdua.
Sebuah langkah asing mendekat, memberikan
intro munculnya seseorang yang baunya selalu tercium oleh Ai. Orang yang sangat
dikenal Shinichi. Dia berdiri 2 meter dari Shinichi yang duduk di lantai
bersama Ai. Nafas Shinichi tercekat saat mendongak, bertatapan dengannya.
Pria bertopi rajut hitam.
"Anda..." Shinichi menatap Pria
itu. Shuichi Akai "Ada urusan apa FBI di sini?"
"Dia... Shiho Miyano kan?" Shuichi
Akai menatap sendu pada gadis di pelukan Shinichi.
Shinichi menarik wajah Ai ke dalam
dekapannya. Apakah FBI mengincar Haibara juga? "Apa yang anda
cari?"
"Tenang saja... aku tidak akan membahayakannya
walau tidak bisa melindunginya" Akai berbalik dan berjalan keluar dari
area parkir. "Butuh tumpangan? Akan lebih aman dia naik mobilku daripada
kau naik Taxi. Satu saksi mata dapat membahayakannya"
Shinichi tidak sempat Ragu. Dia mengangkat Ai
ke punggungnya, menggendong gadis yang kini tak sadarkan diri. "Aku ikut.
Tapi apa keperluan FBI di sini?"
"Aku hanya ingin menikmati konser musik
klasik" Akai berbohong. Dia tidak mengatakan bahwa dia menunggu kedatangan
Gin.
Saat ini remaja dihadapannya adalah
satu-satunya harapan untuk melindungi adik dari Akemi, wanita yang dia cintai.
Wanita berani yang berteman dengan FBI demi menyelamatkan adiknya, wanita
dengan senyum yang hidup, wanita yang menangkap hatinya. Karena itu dia tidak
boleh membiarkan Shinichi Kudo meninggalkan Shiho untuk mengejar organisasi.
"Ada masalah?"
Shinichi menggeleng. Dia tahu Akai berbohong,
tapi dia tidak mau berdebat.
"Oh ya"Akai menghentikan
langkahnya, menatap Shinichi ala jaksa agung mellihat terdakwa di kursi
penyakitan. "Apa yang kau lakukan pada Shiho sampai dia tidak mengenakan
pakaian?" dan apa hubungan Shinichi Kudo dengan Shiho, apakah
mereka memakai pengaman dan banyak lagi pertanyaan di kepala Shuichi Akai untuk
dilemparkan pada Shinichi.
Ouch... Shinichi dalam masalah besar...
SANGAT BESAR.
X-x-X
Sementara itu di gedung tua di samping tempat
pemancingan.
"Jadi, dia ini penghianat yang kakak
maksud?" Vodka membuka kacamata hitamnya untuk melihat lebih jelas sosok
mayat yang mengering dalam relung lantai rahasia.
"Dulu Pisco membunuhnya dan
menyembunyikannya pada ruang rahasia di lantai ketika gedung ini dibangun. Tapi
gedung ini akan dihancurkan, dan orang mati justru membahayakan
organisasi" satu-satunya penyebab Gin harus melakukan pekerjaan 'rendahan'
ini hanya karena dia yang membunuh Pisco. "Polisi jadi ikut campur karena
ada mayat lain ditanam dalam dinding Apartemen ini".
Ya, mereka harus menunggu sampai semua polisi
pergi untuk bisa masuk dan mengambil mayat yang bermasalah kemudian
melenyapkannya. Gin sempat mencium keberadaan manusia, tapi ternyata hanya
segerombolan tikus.
Vodka memasukkan mayat dalam kantong plastik
hitam besar kemudian menggotongnya keluar gedung. "Anu, kak... kita jadi
pergi ke Concert Hall?" Vodka tidak berani membayangkan pergi ke tempat
penuh keramaian sedangkan di bagasi mereka tersimpan mayat. Gin tak mungkin
melakukan hal gila seperti itu.
"Ah benar juga" Gin menyalakan
rokoknya. Vodka baru akan bernafas lega ketika Gin menambahkan "Kita
hampir terlambat. Lebih cepat Vodka, Kita tidak boleh melewatkan
Beethoven".
X-x-X
"Ran?"
Ran mengalihkan pandangannya dari Jam yang
menunjukkan Pukul 7.15 pada Kuroi Tsubasa, sang ketua OSIS yang duduk di
hadapannya.
"Ah, ya ada apa Tsubasa-san?"
Sebuah tangan terulur ke wajah Ran. Menghapus
air mata yang jatuh tanpa Ran sadari. "Kumohon, jangan menangis. Akan
kulakukan apapun, tapi jangan bersedih" Kuroi memberikan tatapan penuh
kasih pada Ran. Tatapan yang sama dengan yang diberikan Shinichi pada Ran. Mata
yang melindungi dan mengasihi. "Akan kukembalikan senyum di bibirmu, walau
itu berarti aku..." Kuroi tersenyum.
Ran mencintai Shinichi. Tapi...
Begitu baik dan pengertian. Begitu
romantis dan perhatian. Menepiskan egoisme pribadi bahkan harga diri untuknya.
Pria di hadapannya, bagaimana mungkin Ran bisa menolaknya jika dia menyatakan
cinta lagi?
"Ran adalah tipe malaikat. Sekali dia
terikat dengan ketua OSIS, dia takkan bisa lepas darinya. Dan kurasa cuma
laki-laki bodoh yang melepaskan Ran. Sayangnya Ran hanya bisa bahagia bersama
laki-laki bodoh itu"
"Ran, aku mencintaimu. Karena itu-"
"Kepada Saudari Ran Mouri!" suara
itu memutuskan perkataan Kuroi. Begitupula dengan air mata Ran. Suara yang
membawa kembali harapan yang telah mati. Suara yang tiap malam dirindui Ran
hingga ke dalam mimpinya.
"Shinichi..."
X-x-X
"Kazuha, kau tunggu di sini dulu
ya!" Perintah Heiji sambil melompat keluar dari dalam taksi. "Heiji!
Kau mau kemana bukannya kita mau-"perkataan Kazuha tak terdengar lagi
karena Heiji sudah menerobos hujan, berlari menuju ruang operator informasi
Tropical Land.
"Permisi Pak, saya pinjam mikenya
sebentar ya!" teriak Heiji begitu dia masuk ke ruang informasi yang
berhubungan langsung dengan ruang anak hilang. Bapak yang menjaga ruang
informasi tentu saja menolak secara halus. Tapi detektif Osaka ini tidak peduli
dan justru menelpon rival sekaligus sahabatnya.
Heiji teringat dengan percakapan via telpon
di dalam taksi.
"Halo...?"
"Hei Heiji, Dimana posisimu"
"Posisiku? Di dalam taxi, menuju
ketempatmu kurasa, 10 sampai 15 menit lagi sampai."
"10 menit ya? Aku tidak yakin apa itu
tepat waktu. Tapi aku membutuhkan bantuanmu sekarang. 1241 O adalahitu email
yang diberikan Ran. Dia memanfaatkan pembicaraan terakhir kami untuk membyuat
kode itu. Nama wahana dekat tempat dia berada, tempat seharusnya aku datang,
tapi aku tidak bisa. Karena itu tolong kau pergi ke ruang informasi dan pinjam
fasilitasnya. Telepon aku begitu sampai di ruang informasi, setelah itu biar
aku yang melanjutkan sisanya. Aku tidak bisa menemui Ran, walau aku ingin"
Mau tak mau Heiji ikut memikirkan arti 1241
O.
One Two Four One O. Dalam bahasa Inggris
tidak memiliki arti. Kalau dalam bahasa Jepang, ichi ni shi ichi o jadinya
ichini shichio. Heiji mencoret kemungkinan ini.
Heiji teringat trend mengubah angka menjadi
huruf alfabet yang sering di lakukan Kazuha, 1 jadi I, 2 jadi Z, 4 jadi A dan 1
jadi I dan O adalah o; IZAI O. Sama sekali bukan nama tempat makan apalagi
atraksi yang ada di Tropical Land. Heiji memikirkan kemungkinan lain.
Kalau 12 digabungkan jadinya R, 4 jadi A , 1
jadi I dan O tetap O. Jadinya RAI O. (Rai artinya petir), mungkinkah itu
merujuk pada Halilintar? Tapi apa arti O? O bisa berarti alfabet o, angka nol,
lingkaran, bundar, jawaban benar, lubang,tanda ok, tanda yang digunakan untuk
memilih jawaban benar, titik pusat dalam garis bilangan, tanda derajat, suhu...
gawat terlalu banyak kemungkinan. Lagi-lagi kemungkinan ini dicoret karena O
tidak dapat dijelaskan.
Heiji merasa tak asing pada angka-angka itu.
Oh ya, angkanya mirip maling 1412, Kaito KID.
Dan percakapan terakhir Ran dan Shinichi
itulah petunjuk sebenarnya.
Dalam Thief 1412 , angka 14
membentuk huruf K - I dan angka 12 membentuk huruf D. Jadi 12 bukan R melainkan
D, cara baca 1241 yang sebenarnya adalah DAI O (DAI artinya besar). Dan O, karena
diawali oleh Dai, merupakan kode pengganti kata benda. O disini berarti
lingkaran atau bentuk bundaran. Dan benda bundar yang besar di Tropical Land
adalah Komidi Putar.
Heiji menutup flashback percakapan dan
analisis dibenaknya begitu nada sambung berbunyi.
"Oi,Kudo... sekarang kuserahkan
padamu!" Heiji merengsek ke meja yang dilindungi mati-matian oleh seorang
petugas paruh baya dan menyalakan mike yang bergaung ke seluruh penjuru
Tropical Land.
"Kepada Saudari Ran Mouri!"
X-x-X
"Kepada Saudari Ran Mouri" Shinichi
berusaha agar suara kerasnya tidak membangunkan Ai yang tidur di pangkuannya
dan juga tak terdengar Shuichi Akai di depan yang sedang mengendarai mobil.
"Ya, saudari Ran Mouri yang berada di
cafe Clover dekat Komidi Putar" Shinichi menggengam Hpnya erat.
Clover,semanggi berdaun empat, pembawa keberuntungan dan dapat mengabulkan
keinginan terdalam seseorang. Ran seolah memberi tahu semua orang, dia sangat
menantikan Shinichi sampai harus bergantung pada 4 helai daun semanggi.
"Aku…" Shinichi terdiam, dia tidak
bisa mengatakan namanya. Dia tidak bisa membangkitkan Shinichi Kudo di
hadapan banyak orang. Tapi dia tahu, Ran mengenali suaranya. Seperti ia
mengenali Ran walau hanya lewat bayangnya. "Maaf, orang yang anda tunggu
tidak bisa datang" Shinichi menyibakkan rambut kemerahan Ai dari kening
gadis berkullit pucat itu. Bahkan dalam ketidak sadaran, air matanya masih
mengalir. Bibirnya bergetar, mengingatkan Shinichi akan apa yang dikatakan Ai
semalam
"Kalau Shinichi bertemu Ran,
kejujuran apa yang akan dia katakan?"
"Saudari Ran, ada pesan darurat"
Shinichi menarik nafas dalam-dalam. "Pesan ini hanya akan diperdengarkan
sekali. Jadi dengarkan baik-baik…" Dia dapat melihat dengan jelas bayangan
Ran yang duduk di café , matanya berkaca-kaca, kedua tangannya di depan dada
membentuk kepalan seperti berdoa.
"Kakak…" Igau Ai pelan, sangat
pelan sehingga Shinichi hanya mendengarnya sebagai desah tangisan. Membawa
kembali pertanyaan itu.
"Kalau Shinichi bertemu Ran,
kejujuran apa yang akan dia katakan?"
Shinichi menghapus air mata Ai. Maaf
Haibara, tapi sepertinya aku tidak bisa mengatakannya sekarang.
"Tunggu aku. Tunggu sebentar lagi. Karena aku pasti akan kembali…"
Shinichi menutup Hpnya. Sekarang, dia hanya
bisa berharap Ran puas hanya dengan suaranya, walau tak jumpa. Sedikit lagi,
dia berharap Ran bersabar sedikit lagi untuknya. Lalu ketika semua sudah
berakhir, dia akan selalu berada di sampingnya, dia takkan pernah melepaskan
tangannya lagi dan-
Mobil Porche hitam melintas, datang dari arah
berlawanan. Dunia bergerak perlahan. Kedua mobil itu berpapasan bagai merayap.
Dan Shinichi melihatnya dengan jelas. Di dalam mobil antik itu duduk dua pria
berjubah hitam yang sangat Shinichi kenali.
Waktu kembali berputar dengan cepat. Porche
hitam telah jauh di belakangnya.
"GIN" Shinichi mendesis. Nafasnya
tercekat. Dia menunduk dalam-dalam, menyembunyikan wajahnya. Dia bisa
mengejarnya saat ini, tapi... tapi untuk saat ini...
Shinichi melihat gadis yang menggigil di
pangkuannya. Kedua tangan gadis jenius itu menggenggam tangan Shinichi erat. Untuk
saat ini aku harus menjaganya.
X-x-X
"Vodka, kita langsung ke 'pemakaman'.
Sepertinya ada bau tak sedap di Concert Hall" Gin melihat spion, mengamati
volvo biru yang baru saja berpapasan dengannya. Akai, apa kau bisa menciumku
sejauh ini? Kau ingin mati juga seperti kekasihmu?
Vodka segera membanting setir.
"Dan pemuda itu... apa aku pernah
bertemu dengannya?" Gin bergumam, lalu menyelipkan rokok baru ke bibirnya.
Kali ini aku tak bisa mendengarnya lagi.
Beethoven,musisi favorit Sherry. Gin
melihat telapak tangannya lalu mengepalkannya dengan erat. Kau ingat
perjanjian kita kan... putri Elena.
X-x-X
Hitam mendaki langit diiringi dengan hujan
yang terus turun. Kelamnya malam mulai menyelimuti kota. Waktu tak
menunggu,terus berputar dalam hukum yang kekal. Meski begitu, seorang gadis
berdoa dalam tidurnya. Menepiskan semua ketetapan dan hukum alam yang ada.
Berharap akan sebuah kebahagiaan kecil.
Kali
ini- dalam waktu sekejap yang sangat berarti. Kuinginkan waktu berhenti. Di
pangkuan hangat orang ini. Dalam hangatnya musim panas yang kucintai.
x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x
x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x
aa/n : Gak sempat letakin penjelasan di
cerita, jadi MeWTh tulis di sini aja,mew~.
Q :Kenapa Ai bereaksi pada Akai dan
mengiranya orang organisasi mew~?
A : "Karena Akai ada hubungannya dengan
organisasi (sebagai pengejar organisasi). Ai jadi paranoid karena tiba-tiba
kembali pada tubuh Shiho Miyano sedangkan ada Gin di kota itu. Jadi dia mengira
bau Akai adalah bau Gin. Mirip seperti orang yang takut di malam hari, angin
berhembus aja dikira orang" (penjelasan by ratu kelelawar mew~).
Q : Apanya petunjuk di Alibi 9?
A: Ran mesan Mie napolitan, bagi yang baca
karya adachi mitsuru (cross game) pasti tahu, napolitan adalah menu utama di
cafe clover. Hehehe... (sedikit cross over).
Q : Kok 1241 O bukan nama café?
A : ini psikologi umum yang MeWTh temukan
sejalan dengan pembuatan script. Saat orang berada di tempat yang totally baru,
atau mau ketemuan tapi dadakan, orang akan menyebutkan sesuatu yang mencolok di
sekitarnya. (cth "Gw lagi di café deket rumah sakit jiwa" jauh lebih
tepat dari pada nyebut nama cafenya). Awalnya mew mau kasih nama café, tapi
setelah mikir kalo yang kirim email itu Ran yang nota bene kehujanan (emang
sempat liat plang nama café?) dan Komidi putar itu sedemikian mencoloknya dari
kejauhan, so 1241 O tercipta. Lagian Ran bukan detektif kurang kerjaan dan
lagi cemburu berat yang menyelidiki nama semua café di Tropical Land.(Dan
MeWTh pingin masukin unsur Kaito kid di Edge of Hope wlo dikit).
Q : Jadi yang ngirim pesan bukan Ai? Sengaja
ya?
A : Coba perhatikan lagi alibi 3, 5 dan alibi
7. Ai sama sekali tidak tahu (tidak mendengarkan) Ran & Shinichi bicara
soal Kaito Kid. Selain itu "Kedatangan sonoko di luar rencana" yang
memakaikan pakaian seksi pada Ran ('kurasa aku harus ganti baju'). Dan
penentuan tempat menurut analisis Shinichi di Alibi 7 (lebih lengkap di alibi
10) hanya bisa di tentukan begitu sampai di Tropical Land. Ai tidak tahu
waktunya, tidak tahu pembicaraan terakhir dan emang tidak tahu tempatnya,mew~.
Btw, Ran ada megang Hp (yang tak lagi aktif-dengan kata lain sebelumnya aktif)
di selasar toko aksesoris- itu tak lama setelah ngirim email. Hint-hint, ada
yang sadar,mew?
Q : Repot banget sih pake pengeras suara!
Nelpon aja kan bisa!
A : Perhatikan alibi 5. Disitu Sonoko berkata
"selamat bersenang-senang! Dan matikan Handphonemu! Jangan biarkan
Shinichi hanya menelpon, dia harus datang!". Itu alasannya. Selain itu
biar agak heboh,hehehehe...
Lalu dari awal MeWTh udah kasi tahu (Alibi
8-9) kalo Gin dan Ai berada di dua tempat yang berbeda dan yang dicari Gin
bukan Ai (alibi 3&8). Coba cari cluenya sebagai misteri tambahan. Well,
this story had a lot of clue. Saking banyaknya, kalau mew ungkap dalam cerita
unsure romannya bakal lenyap.
Saat nulis ini MeWTh baru baca manga Conan
sampai Vol 52. Karena itu, soal Akemi Miyano adalah kekasih Akai cuma insting
dari seorang fans Ai,Mew~. Kalo ternyata salah, MeWTh minta maap... namanya
juga fanfiction,mew~. Hehehehe...
Trik yang mudah, Kelewat mudah
malah,mew~.MeWTh is a lame writer. Cuma atur time set New York-Japan aja MeWTh
kelabakan, tapi MeWTh seneng waktu buat code yang bisa dibaca dengan berbagai
cara,mew~.
Buat yang ngikutin kuis bodoh dari detektif
siluman kucing ngga jelas ini dari Alibi 8: Makasih!
No comments:
Post a Comment