Friday, September 2, 2011

Fanfic ShinichiShihoRan - Edge of Hope alibi 10


Alibi 10

Sang detektif dan pengkhianat tidak sendiri di sana...
Mereka mengincar Haibara?
Shinichi berada dalam masalah besar. Sangat besar

Extra Clue:

Sebelumnya terima kasih udah meng add Edge of Hope sebagai Favorite story (bahkan kucing siluman bodoh ini di add jadi favorite author, terharu...mew). siapa menyusul,mew? XD

Yang berharap ini adalah Alibi 10 gomen ne! alnya mew rada down karena alibi terpanjang mew reviewnya kalah banyak ama alibi pendek,hiks..hiks…(reviewing help your author).itu alasan nomor 1001,mew :p. Alasan sebenarnya , belum nemu jawaban yang benardan KOMPUTER MeWThMasih erroooooooorrrrrr! Mewth belum bisa ke rental (kucing miskin,mew). Doumo Gomenasai ne…

Dan untuk yang selama ini telah mengikuti analisis dari alibi 8,thanks a lot. sayang sekali belum ada yang tepat analisisnya (kecuali nee-chan tentu saja, she is a better detective than mewth-wise enough to answer with e-mail). Jadi mew masih belum bisa update alibi 10. Padahal menurut neechan jawabannya terlalu mudah….(jadi mew buat rumit sedikit). Ternyata analisisnya yang susah.;{.

Untuk mempermudah, mew akan beritahu dimana Mew Meletakkan clue untuk tiap pertanyaan.
1. Apa Alasan Shinichi tahu Ai berbohong(kalo dirinya baik-baik saja di rumah professor Agasa,mew?
Clue in : Alibi 1, Alibi 2, Alibi 5, Alibi8, Alibi 9
2. Apa Hal yang menjadi petunjuk akan keberadaan Ai. (dimanakah ai? part 2,mew).
Clue in : Prelude, Alibi 2, Alibi 8, Alibi 9
3. Siapa Orang yang memberi email petunjuk pada Shinichi? *digaplok ama nee-chan karena kelewat mudah* Dimana Ran? Apa arti kode 1241 O? Jelaskan cara pecahkan kodenya mew~
Clue in : Alibi 3, Alibi 5, Alibi 7, Alibi 8, Alibi 9.
Karena untuk pertanyaan inipun analisis neechan keliru, mew ungkap cluenya. 1241 O bukan 0 (nol) tapi alphabet O. Dan,yup… Ran di café. Dan analisa cara baca ada hubungannya sama Kaito Kid.


x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x

Dimanakah batas terjauh harapanku, ujung dari semua harapan yang kukira sudah mati? Aku tak dapat melihatnya, karena dia menutupinya dan menggantikan semua keputusasaanku dengan keberadaannya.

Alibi 10

"Kenapa? Bodoh!" Ai memaki di tengah isak tangisnya. "kau, " suara Ai mengecil ditelan tangis. "ke tempat Ran-" Ai tak mampu melanjutkan. Tenggorokannya telah dipenuhi air mata. Dia tidak lagi bisa berbohong.

Tangannya terentang, menarik pinggang Shinichi lalu memeluknya. Menumpahkan semua air mata di dada sang detektif. Di hadapan laki-laki ini, Ai sama sekali tidak bisa berpura-pura kuat.
Shinichi hanya diam. Terdiam karena terkejut akan tindakan Ai tepatnya. Shinichi membiarkan tubuhnya semakin basah oleh air mata, merasakan kedua tangan Ai di punggungnya sementara kedua tangannya tetap berada di samping. "Haibara..."

Tidak ada jawaban. Ai masih menangis.

Shinichi dapat merasakan sesuatu yang ganjil di dadanya. Sesuatu yang diberikan Ai padanya. Tangan Shinichi terangkat lalu mengusap pinggung Ai perlahan.

Siapa yang menjuluki Shinichi raja ketidaksensitifan di Teitan? Siapa yang mengatainya detektif handal yang nol besar dalam memahami perasaan wanita? (wanita yang bukan tersangka maupun korban dalam kasusnya). Siapa?

Shinichi merendahkan suaranya. Dia harus mengatakannya pada Ai. "Haibara, berhentilah menangis… kumohon" Suaranya begitu lembut dan terus terang, mengatakan kejujuran atas perasaan ganjil di dadanya. "Ingusmu nempel di bajuku".
Siapa yang menjulukinya? Semua orang yang mengenalnya.

Kenapa perempuan selalu menangis sih? Aku bahkan tidak tahu dia senang atau sedih.

X-x-X -30 menit yang lalu-* X-x-X

Shinichi menatap Layar Handphonenya.

Jam 7 tepat. di dekat 1241 O

Alamat emailnya tersembunyi, tapi Shinichi tahu pasti siapa pengirimnya. Bibirnya tersenyum kecut, orang itu... dia menatap layar handphone.

Orang yang tahu alamat email Shinichi, tahu kebiasaan makan malam Ran jika makan di luar atau orang yang dapat menentukan tempat makan. Orang yang akan terpikirkan kode dengan memanfaatkan percakapan terakhir Shinichi dan Ran. Dan satu-saatunya orang yang tahu waktu makan malam Ran selain Shinichi dan Sonoko. Satu-satunya orang yang memenuhi semuanya, sang pengirim email... "Terima kasih,..."

"JDER!" kali ini petir tak tutupi perkataannya "tapi... saat ini ada orang yang sangat membutuhkan pertolonganku. Kau mengerti kan, Ran..." Ran yang biasa hanya menunggu, kini melangkah maju, memberitahukan keberadaannya, mengharapkan kedatangan Shinichi. Tapi Shinichi justru mengkhianati harapan gadis yang paling dia cintai.

Kilat memberikan latar cahaya pada sosok lelaki yang kini berlari dengan sekuat tenaga. Langit memberinya semangat dengan tetes hujan yang perlahan turun.

Tepat ketika Shinichi berada di gerbang luar Tropical Land, terdengar pengumuman yang semakin mengiris hatinya. "Maaf, jalan menuju komidi putar dari pintu utara ditutup karena hujan menyebabkan jalur untuk pejalan kaki menjadi licin,pengunjung diharapkan memutar atau menunggu 10 menit lagi... pihak tropical land memohon maaf atas gangguan yang ditimbulkan"

Komidi, cafe... Ran. Shinichi menepiskan bayangan Ran yang duduk di cafe, memandang keluar jendela, menanti seorang lelaki yang tak kunjung datang. Shinichi berlari, tak peduli pada hujan yang semakin membasahi tubuhnya. Hanya dengan berlari dia dapat menyingkirkan bayangan itu.

"Ah, Yoko akhirnya keluar, Konfrensi pers Yoko Okino sudah dimulai. Paman Kogoro terlihat histeris. Maaf... tapi aku akan sibuk menonton jadi jangan telepon aku lagi"

Perkataan Ai kembali terngiang di telinganya. Kebohongan yang begitu jelas. Perkataan itu membawa kembali kewarasan detektif muda ini, menyadarkannya Ai tidak berada di rumah Profesor Agasa.

Ai juga Conan tidak tahu kabar dunia maupun Yoko Okino berkat rusaknya antena TV di kediaman Kogoro dan mama Ayumi yang hanya memutar chanel National Geographic. Kali ini Shinichi sangat berterima kasih pada telepon teror ibunya, Yukiko. Yukiko juga berada di New York, sama seperti Yoko Okino.((Ibunya yang baru saja menikmati makan siang di Empire State Building, sepertinya lupa pada perbedaan waktu 14 jam dan mengomel dengan penuh semangat)). Dan telepon ibunyalah secara tak langsung membongkar seluruh kebohongan Ai.

"Maaf, semua penerbangan ke Jepang sejak kemarin ditiadakan karena badai!..."

Tidak mungkin Yoko Okino sudah tiba di Jepang untuk konfrensi pers jika semua penerbangan ke Jepang dibatalkan.

Bagaimana kalau Yoko tidak naik pesawat pada hari itu? (Sabtu waktu New York-Mew). Kemungkinan itu sempat terlintas di kepala Shinichi. Tapi perhitungan meruntuhkan kemungkinan itu.

Waktu penerbangan yang dibutuhkan dari New York Ke Jepang adalah 14 jam dan perbedaan waktu antara Jepang dan New York juga 14 jam. Dan menurut berita yang didengarnya saat Kogoro histeris menangis -" …Konfrensi pers yang akan membahas mengenai pernikahan Yoko dan mundurnya Yoko dari dunia entertaiment akan diselenggarakan di salah satu hotel dekat Bandara Narita pada hari Minggu…" - Yoko dijadwalkan tiba&langsung disiarkan hari Minggu.

Seandainyapun Yoko pergi sebelum hari Sabtu waktu New York, untuk sampai di Jepang tepat hari Minggu, dia harus pergi pukul 21.00 hari Jumat waktu New York itupun untuk tiba tepat pukul 01.00 hari minggu waktu Jepang. Hal yang mustahil. Untuk tiba hari Minggu waktu Jepang, Yoko harus pergi hari Sabtu waktu New York.

Perkataan terakhir Ai untuk menjauhkannya, justru membimbingnya secara tak langsung.

Ai tidak pernah berbohong padanya. Yang Ai lakukan hanya diam dan menghindar. Dan satu-satunya hal yang membuat Ai berbohong hanyalah Organisasi. Seperti saat kasus pembajakan bus maupun saat dia nyaris terbunuh karena Pisco. Semua menjelaskan kenapa Ai tidak lagi dapat dihubungi.

Shinichi menghentikan taxi dan segera menelpon seseorang. Ini adalah satu hal terakhir yang bisa dia lakukan untuk orang yang dia sayangi.

Tunggu aku. Kali ini aku akan datang... aku takkan terlambat

X-x-X

"Halo...?" terdengar jawaban diseberang telepon.

"Hei Heiji, Dimana posisimu"

Heiji menurunkan suaranya "Posisiku? Di dalam taxi, menuju ke tempatmu kurasa, 10 sampai 15 menit lagi sampai." Shinichi dapat menduga kalau Kazuha ada di samping Heiji.

"10 menit ya? Aku tidak yakin apa itu tepat waktu. Tapi aku membutuhkan bantuanmu sekarang". 
Shinichi menjelaskan rencana yang dipikirkannya pada Heiji "Aku tidak bisa menemui Ran, walau aku ingin" Shinichi menutup penjelasannya.

"Ada masalah apa?"

"Haibara... kurasa Organisasi mengejarnya lagi atau bahkan lebih buruk... menemukannya"

Heiji terkesiap. "Baik, aku akan melakukannya. Dimana tempatnya?"

X-x-X

Shinichi terengah. Dia memegangi kedua lututnya. Kakinya gemetar, sementara jam kota mulai berdentang... Di depan matanya Concert Hall terbentang. Di seberangnya orang-orang berteduh dengan memeluk payung kertas hasil bazaar.

Teng...

Shinichi mendongakkan kepalanya ke langit.

Teng...

Hujan membasahi wajahnya. Menambah dingin pada kulit yang pucat.
Jas hujan seperti jubah berwarna gelap yang diberikan oleh supir taxi karena kasihan padanya jadi tak berguna karena seragamnya telah basah kuyup.

Teng...

Shinichi menemukan pakaian yang sangat ia kenal di antara tumpukan bahan bangunan di gang sempit. Meski kotor dan terkoyak, itu adalah pakaian Ai ketika keluar dari rumah bersamanya pagi ini.

Aku belum terlambat kan?
Shinichi melihat jari-jarinya yang keriput dan memutih. Dia tidak ingat sudah berapa lama dia berlari dalam hujan.

Teng...

Sial! Bagaimana mungkin aku menemuinya dalam keadaan seperti ini. Aku tak boleh kelihatan lemah di depannya 

Rasa dingin perlahan kembali terasa di tubuhnya yang kebas. Ai tak boleh melihatnya lemah, karena hanya dia pelindung Ai setelah kakaknya meninggal.

Teng...

Shinichi teringat saat Ai pertama kali menangis di depannya yang bertubuh Conan.

Ai berteriak, terisak, memohon kepada Conan untuk datang lebih awal padanya,untuk menyelamatkan sang kakak. Tapi dia terlambat menyelamatkan satu-satunya orang yang terhubung dengan Ai. Yang dapat dia lakukan hanya mengalihkan pandangan dari Ai dan membiarkannya menangis tanpa mampu berbuat apa-apa.

Aku akan datang. Karena itu, jangan menangis lagi... aku akan datang. 

Teng...

"Orang-orang berlarian, menyingkir dari jalan yang kosong. Hampir semuanya memeluk payung berwarna mencolok di dada mereka, padahal... "

Perkataan Ai itu membimbingnya ke tempat ini.
Orang akan menyingkir dengan terburu-buru dari jalan yang terbuka hanya karena dua hal, karena ada kendaraan yang melintas atau karena hujan turun mendadak. Karena jalanan kosong, maka yang tersisa adalah hujan.

Tapi kenapa mereka menyingkir jika membawa payung? Orang-orang memeluk payung, artinya mereka ingin melindungi payung itu dari hujan. Payung apa yang harus dilindungi dari hujan? Payung kertas lukis. Bazaar payung kertas di toko seberang concert Hall. Untuk ini dia berterima kasih pada telepon Heiji,suara gemerisik dan perkataannya yang meragukan akan tiba tepat waktu serta pertanyaan akan turunnya hujan memberitahukan Shinichi bahwa hujan tiba-tiba saja turun di Concert hall. Juga rencana cinta Mitsuhiko via payung kertas memberinya petunjuk langsung dimana tepatnya Ai berada.

Dan tempat yang akan digunakan untuk Ai bersembunyi, tempat sepi tanpa suara dimana Ai bisa melihat orang-orang dari gedung kesenian. Suatu tempat beratap dimana Ai tidak bisa merasakan hujan dan tak terdengar lewat Hp. Tempat dimana tak ada orang lain selain dirinya.

Gedung parkir yang baru dibangun di samping Concert Hall. Disanalah Ai berada.
Shinichi menegakkan punggungnya. Gemetar di kakinya mulai berhenti.
Teng... Jam 7 tepat.
Aku datang!

X-x-X -Now- X-x-X

Dan disinilah sekarang Shinichi berada. Di lantai 3 bangunan parkir. Dipeluk oleh seorang gadis yang menangis terisak dan jadi salah tingkah karena gadis itu tidak mengenakan apa-apa selain selembar jas hujan.

Isak Ai perlahan berkurang lalu hilang sedang tubuhnya rebah di atas dada Shinichi. Entah pingsan atau tertidur. Tubuhnya pasti lelah, pikir Shinichi. Sambil menutup mata, Shinichi memperbaiki jas hujan ditubuh Ai. Dia menghela nafas. Kali ini dia tidak terlambat. Meski dia agak khawatir Heiji terlambat melakukan misi yang dia berikan padanya.

Yah, setidaknya dia bisa beristirahat sejenak saat ini, berdua dengan Ai dalam tubuh dewasanya.
Tapi mereka tidak hanya berdua.

Sebuah langkah asing mendekat, memberikan intro munculnya seseorang yang baunya selalu tercium oleh Ai. Orang yang sangat dikenal Shinichi. Dia berdiri 2 meter dari Shinichi yang duduk di lantai bersama Ai. Nafas Shinichi tercekat saat mendongak, bertatapan dengannya.
Pria bertopi rajut hitam.

"Anda..." Shinichi menatap Pria itu. Shuichi Akai "Ada urusan apa FBI di sini?"

"Dia... Shiho Miyano kan?" Shuichi Akai menatap sendu pada gadis di pelukan Shinichi.

Shinichi menarik wajah Ai ke dalam dekapannya. Apakah FBI mengincar Haibara juga? "Apa yang anda cari?"

"Tenang saja... aku tidak akan membahayakannya walau tidak bisa melindunginya" Akai berbalik dan berjalan keluar dari area parkir. "Butuh tumpangan? Akan lebih aman dia naik mobilku daripada kau naik Taxi. Satu saksi mata dapat membahayakannya"

Shinichi tidak sempat Ragu. Dia mengangkat Ai ke punggungnya, menggendong gadis yang kini tak sadarkan diri. "Aku ikut. Tapi apa keperluan FBI di sini?"

"Aku hanya ingin menikmati konser musik klasik" Akai berbohong. Dia tidak mengatakan bahwa dia menunggu kedatangan Gin.

Saat ini remaja dihadapannya adalah satu-satunya harapan untuk melindungi adik dari Akemi, wanita yang dia cintai. Wanita berani yang berteman dengan FBI demi menyelamatkan adiknya, wanita dengan senyum yang hidup, wanita yang menangkap hatinya. Karena itu dia tidak boleh membiarkan Shinichi Kudo meninggalkan Shiho untuk mengejar organisasi. "Ada masalah?"

Shinichi menggeleng. Dia tahu Akai berbohong, tapi dia tidak mau berdebat.

"Oh ya"Akai menghentikan langkahnya, menatap Shinichi ala jaksa agung mellihat terdakwa di kursi penyakitan. "Apa yang kau lakukan pada Shiho sampai dia tidak mengenakan pakaian?" dan apa hubungan Shinichi Kudo dengan Shiho, apakah mereka memakai pengaman dan banyak lagi pertanyaan di kepala Shuichi Akai untuk dilemparkan pada Shinichi.
Ouch... Shinichi dalam masalah besar... SANGAT BESAR.

X-x-X

Sementara itu di gedung tua di samping tempat pemancingan.

"Jadi, dia ini penghianat yang kakak maksud?" Vodka membuka kacamata hitamnya untuk melihat lebih jelas sosok mayat yang mengering dalam relung lantai rahasia.

"Dulu Pisco membunuhnya dan menyembunyikannya pada ruang rahasia di lantai ketika gedung ini dibangun. Tapi gedung ini akan dihancurkan, dan orang mati justru membahayakan organisasi" satu-satunya penyebab Gin harus melakukan pekerjaan 'rendahan' ini hanya karena dia yang membunuh Pisco. "Polisi jadi ikut campur karena ada mayat lain ditanam dalam dinding Apartemen ini".

Ya, mereka harus menunggu sampai semua polisi pergi untuk bisa masuk dan mengambil mayat yang bermasalah kemudian melenyapkannya. Gin sempat mencium keberadaan manusia, tapi ternyata hanya segerombolan tikus.

Vodka memasukkan mayat dalam kantong plastik hitam besar kemudian menggotongnya keluar gedung. "Anu, kak... kita jadi pergi ke Concert Hall?" Vodka tidak berani membayangkan pergi ke tempat penuh keramaian sedangkan di bagasi mereka tersimpan mayat. Gin tak mungkin melakukan hal gila seperti itu.

"Ah benar juga" Gin menyalakan rokoknya. Vodka baru akan bernafas lega ketika Gin menambahkan "Kita hampir terlambat. Lebih cepat Vodka, Kita tidak boleh melewatkan Beethoven".

X-x-X

"Ran?"

Ran mengalihkan pandangannya dari Jam yang menunjukkan Pukul 7.15 pada Kuroi Tsubasa, sang ketua OSIS yang duduk di hadapannya.

"Ah, ya ada apa Tsubasa-san?"

Sebuah tangan terulur ke wajah Ran. Menghapus air mata yang jatuh tanpa Ran sadari. "Kumohon, jangan menangis. Akan kulakukan apapun, tapi jangan bersedih" Kuroi memberikan tatapan penuh kasih pada Ran. Tatapan yang sama dengan yang diberikan Shinichi pada Ran. Mata yang melindungi dan mengasihi. "Akan kukembalikan senyum di bibirmu, walau itu berarti aku..." Kuroi tersenyum.

Ran mencintai Shinichi. Tapi...

Begitu baik dan pengertian. Begitu romantis dan perhatian. Menepiskan egoisme pribadi bahkan harga diri untuknya. Pria di hadapannya, bagaimana mungkin Ran bisa menolaknya jika dia menyatakan cinta lagi? 

"Ran adalah tipe malaikat. Sekali dia terikat dengan ketua OSIS, dia takkan bisa lepas darinya. Dan kurasa cuma laki-laki bodoh yang melepaskan Ran. Sayangnya Ran hanya bisa bahagia bersama laki-laki bodoh itu"

"Ran, aku mencintaimu. Karena itu-"

"Kepada Saudari Ran Mouri!" suara itu memutuskan perkataan Kuroi. Begitupula dengan air mata Ran. Suara yang membawa kembali harapan yang telah mati. Suara yang tiap malam dirindui Ran hingga ke dalam mimpinya.

"Shinichi..."

X-x-X

"Kazuha, kau tunggu di sini dulu ya!" Perintah Heiji sambil melompat keluar dari dalam taksi. "Heiji! Kau mau kemana bukannya kita mau-"perkataan Kazuha tak terdengar lagi karena Heiji sudah menerobos hujan, berlari menuju ruang operator informasi Tropical Land.

"Permisi Pak, saya pinjam mikenya sebentar ya!" teriak Heiji begitu dia masuk ke ruang informasi yang berhubungan langsung dengan ruang anak hilang. Bapak yang menjaga ruang informasi tentu saja menolak secara halus. Tapi detektif Osaka ini tidak peduli dan justru menelpon rival sekaligus sahabatnya.

Heiji teringat dengan percakapan via telpon di dalam taksi.

"Halo...?" 

"Hei Heiji, Dimana posisimu" 

"Posisiku? Di dalam taxi, menuju ketempatmu kurasa, 10 sampai 15 menit lagi sampai."

"10 menit ya? Aku tidak yakin apa itu tepat waktu. Tapi aku membutuhkan bantuanmu sekarang. 1241 O adalahitu email yang diberikan Ran. Dia memanfaatkan pembicaraan terakhir kami untuk membyuat kode itu. Nama wahana dekat tempat dia berada, tempat seharusnya aku datang, tapi aku tidak bisa. Karena itu tolong kau pergi ke ruang informasi dan pinjam fasilitasnya. Telepon aku begitu sampai di ruang informasi, setelah itu biar aku yang melanjutkan sisanya. Aku tidak bisa menemui Ran, walau aku ingin"

Mau tak mau Heiji ikut memikirkan arti 1241 O.

One Two Four One O. Dalam bahasa Inggris tidak memiliki arti. Kalau dalam bahasa Jepang, ichi ni shi ichi o jadinya ichini shichio. Heiji mencoret kemungkinan ini.

Heiji teringat trend mengubah angka menjadi huruf alfabet yang sering di lakukan Kazuha, 1 jadi I, 2 jadi Z, 4 jadi A dan 1 jadi I dan O adalah o; IZAI O. Sama sekali bukan nama tempat makan apalagi atraksi yang ada di Tropical Land. Heiji memikirkan kemungkinan lain.

Kalau 12 digabungkan jadinya R, 4 jadi A , 1 jadi I dan O tetap O. Jadinya RAI O. (Rai artinya petir), mungkinkah itu merujuk pada Halilintar? Tapi apa arti O? O bisa berarti alfabet o, angka nol, lingkaran, bundar, jawaban benar, lubang,tanda ok, tanda yang digunakan untuk memilih jawaban benar, titik pusat dalam garis bilangan, tanda derajat, suhu... gawat terlalu banyak kemungkinan. Lagi-lagi kemungkinan ini dicoret karena O tidak dapat dijelaskan.

Heiji merasa tak asing pada angka-angka itu. Oh ya, angkanya mirip maling 1412, Kaito KID.
Dan percakapan terakhir Ran dan Shinichi itulah petunjuk sebenarnya.

Dalam Thief 1412 , angka 14 membentuk huruf K - I dan angka 12 membentuk huruf D. Jadi 12 bukan R melainkan D, cara baca 1241 yang sebenarnya adalah DAI O (DAI artinya besar). Dan O, karena diawali oleh Dai, merupakan kode pengganti kata benda. O disini berarti lingkaran atau bentuk bundaran. Dan benda bundar yang besar di Tropical Land adalah Komidi Putar.

Heiji menutup flashback percakapan dan analisis dibenaknya begitu nada sambung berbunyi.
"Oi,Kudo... sekarang kuserahkan padamu!" Heiji merengsek ke meja yang dilindungi mati-matian oleh seorang petugas paruh baya dan menyalakan mike yang bergaung ke seluruh penjuru Tropical Land.

"Kepada Saudari Ran Mouri!"

X-x-X

"Kepada Saudari Ran Mouri" Shinichi berusaha agar suara kerasnya tidak membangunkan Ai yang tidur di pangkuannya dan juga tak terdengar Shuichi Akai di depan yang sedang mengendarai mobil.

"Ya, saudari Ran Mouri yang berada di cafe Clover dekat Komidi Putar" Shinichi menggengam Hpnya erat. Clover,semanggi berdaun empat, pembawa keberuntungan dan dapat mengabulkan keinginan terdalam seseorang. Ran seolah memberi tahu semua orang, dia sangat menantikan Shinichi sampai harus bergantung pada 4 helai daun semanggi.

"Aku…" Shinichi terdiam, dia tidak bisa mengatakan namanya. Dia tidak bisa membangkitkan Shinichi Kudo di hadapan banyak orang. Tapi dia tahu, Ran mengenali suaranya. Seperti ia mengenali Ran walau hanya lewat bayangnya. "Maaf, orang yang anda tunggu tidak bisa datang" Shinichi menyibakkan rambut kemerahan Ai dari kening gadis berkullit pucat itu. Bahkan dalam ketidak sadaran, air matanya masih mengalir. Bibirnya bergetar, mengingatkan Shinichi akan apa yang dikatakan Ai semalam

"Kalau Shinichi bertemu Ran, kejujuran apa yang akan dia katakan?"

"Saudari Ran, ada pesan darurat" Shinichi menarik nafas dalam-dalam. "Pesan ini hanya akan diperdengarkan sekali. Jadi dengarkan baik-baik…" Dia dapat melihat dengan jelas bayangan Ran yang duduk di café , matanya berkaca-kaca, kedua tangannya di depan dada membentuk kepalan seperti berdoa.

"Kakak…" Igau Ai pelan, sangat pelan sehingga Shinichi hanya mendengarnya sebagai desah tangisan. Membawa kembali pertanyaan itu.

"Kalau Shinichi bertemu Ran, kejujuran apa yang akan dia katakan?"

Shinichi menghapus air mata Ai. Maaf Haibara, tapi sepertinya aku tidak bisa mengatakannya sekarang. "Tunggu aku. Tunggu sebentar lagi. Karena aku pasti akan kembali…"

Shinichi menutup Hpnya. Sekarang, dia hanya bisa berharap Ran puas hanya dengan suaranya, walau tak jumpa. Sedikit lagi, dia berharap Ran bersabar sedikit lagi untuknya. Lalu ketika semua sudah berakhir, dia akan selalu berada di sampingnya, dia takkan pernah melepaskan tangannya lagi dan-

Mobil Porche hitam melintas, datang dari arah berlawanan. Dunia bergerak perlahan. Kedua mobil itu berpapasan bagai merayap. Dan Shinichi melihatnya dengan jelas. Di dalam mobil antik itu duduk dua pria berjubah hitam yang sangat Shinichi kenali.

Waktu kembali berputar dengan cepat. Porche hitam telah jauh di belakangnya.

"GIN" Shinichi mendesis. Nafasnya tercekat. Dia menunduk dalam-dalam, menyembunyikan wajahnya. Dia bisa mengejarnya saat ini, tapi... tapi untuk saat ini...

Shinichi melihat gadis yang menggigil di pangkuannya. Kedua tangan gadis jenius itu menggenggam tangan Shinichi erat. Untuk saat ini aku harus menjaganya.

X-x-X

"Vodka, kita langsung ke 'pemakaman'. Sepertinya ada bau tak sedap di Concert Hall" Gin melihat spion, mengamati volvo biru yang baru saja berpapasan dengannya. Akai, apa kau bisa menciumku sejauh ini? Kau ingin mati juga seperti kekasihmu?

Vodka segera membanting setir.

"Dan pemuda itu... apa aku pernah bertemu dengannya?" Gin bergumam, lalu menyelipkan rokok baru ke bibirnya.

Kali ini aku tak bisa mendengarnya lagi. Beethoven,musisi favorit Sherry. Gin melihat telapak tangannya lalu mengepalkannya dengan erat. Kau ingat perjanjian kita kan... putri Elena.

X-x-X

Hitam mendaki langit diiringi dengan hujan yang terus turun. Kelamnya malam mulai menyelimuti kota. Waktu tak menunggu,terus berputar dalam hukum yang kekal. Meski begitu, seorang gadis berdoa dalam tidurnya. Menepiskan semua ketetapan dan hukum alam yang ada. Berharap akan sebuah kebahagiaan kecil.

Kali ini- dalam waktu sekejap yang sangat berarti. Kuinginkan waktu berhenti. Di pangkuan hangat orang ini. Dalam hangatnya musim panas yang kucintai.

x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x

aa/n : Gak sempat letakin penjelasan di cerita, jadi MeWTh tulis di sini aja,mew~.

Q :Kenapa Ai bereaksi pada Akai dan mengiranya orang organisasi mew~?

A : "Karena Akai ada hubungannya dengan organisasi (sebagai pengejar organisasi). Ai jadi paranoid karena tiba-tiba kembali pada tubuh Shiho Miyano sedangkan ada Gin di kota itu. Jadi dia mengira bau Akai adalah bau Gin. Mirip seperti orang yang takut di malam hari, angin berhembus aja dikira orang" (penjelasan by ratu kelelawar mew~).

Q : Apanya petunjuk di Alibi 9?

A: Ran mesan Mie napolitan, bagi yang baca karya adachi mitsuru (cross game) pasti tahu, napolitan adalah menu utama di cafe clover. Hehehe... (sedikit cross over).

Q : Kok 1241 O bukan nama café?

A : ini psikologi umum yang MeWTh temukan sejalan dengan pembuatan script. Saat orang berada di tempat yang totally baru, atau mau ketemuan tapi dadakan, orang akan menyebutkan sesuatu yang mencolok di sekitarnya. (cth "Gw lagi di café deket rumah sakit jiwa" jauh lebih tepat dari pada nyebut nama cafenya). Awalnya mew mau kasih nama café, tapi setelah mikir kalo yang kirim email itu Ran yang nota bene kehujanan (emang sempat liat plang nama café?) dan Komidi putar itu sedemikian mencoloknya dari kejauhan, so 1241 O tercipta. Lagian Ran bukan detektif kurang kerjaan dan lagi cemburu berat yang menyelidiki nama semua café di Tropical Land.(Dan MeWTh pingin masukin unsur Kaito kid di Edge of Hope wlo dikit).

Q : Jadi yang ngirim pesan bukan Ai? Sengaja ya?

A : Coba perhatikan lagi alibi 3, 5 dan alibi 7. Ai sama sekali tidak tahu (tidak mendengarkan) Ran & Shinichi bicara soal Kaito Kid. Selain itu "Kedatangan sonoko di luar rencana" yang memakaikan pakaian seksi pada Ran ('kurasa aku harus ganti baju'). Dan penentuan tempat menurut analisis Shinichi di Alibi 7 (lebih lengkap di alibi 10) hanya bisa di tentukan begitu sampai di Tropical Land. Ai tidak tahu waktunya, tidak tahu pembicaraan terakhir dan emang tidak tahu tempatnya,mew~. Btw, Ran ada megang Hp (yang tak lagi aktif-dengan kata lain sebelumnya aktif) di selasar toko aksesoris- itu tak lama setelah ngirim email. Hint-hint, ada yang sadar,mew?

Q : Repot banget sih pake pengeras suara! Nelpon aja kan bisa!

A : Perhatikan alibi 5. Disitu Sonoko berkata "selamat bersenang-senang! Dan matikan Handphonemu! Jangan biarkan Shinichi hanya menelpon, dia harus datang!". Itu alasannya. Selain itu biar agak heboh,hehehehe...

Lalu dari awal MeWTh udah kasi tahu (Alibi 8-9) kalo Gin dan Ai berada di dua tempat yang berbeda dan yang dicari Gin bukan Ai (alibi 3&8). Coba cari cluenya sebagai misteri tambahan. Well, this story had a lot of clue. Saking banyaknya, kalau mew ungkap dalam cerita unsure romannya bakal lenyap.

Saat nulis ini MeWTh baru baca manga Conan sampai Vol 52. Karena itu, soal Akemi Miyano adalah kekasih Akai cuma insting dari seorang fans Ai,Mew~. Kalo ternyata salah, MeWTh minta maap... namanya juga fanfiction,mew~. Hehehehe...

Trik yang mudah, Kelewat mudah malah,mew~.MeWTh is a lame writer. Cuma atur time set New York-Japan aja MeWTh kelabakan, tapi MeWTh seneng waktu buat code yang bisa dibaca dengan berbagai cara,mew~.

Buat yang ngikutin kuis bodoh dari detektif siluman kucing ngga jelas ini dari Alibi 8: Makasih!

No comments:

Post a Comment