Kelanjutan Fanfic Edge of Hope
Jumat
itu adalah hari pembukaan. Maka sabtu adalah hari mengambil keputusan. Hari
dimana mereka muncul menghancurkan bentuk yang tak telihat dari harapan.
ALIBI 2
Kantor Detektif. Sabtu, 13.35
"Jadi Paman Kogoro ikutan berkemah
bersama fans club Yoko Okino ya? Pergi mengantri tuk ketemu Yoko dari tengah
Malam? Paman pergi sambil menangis ya? Pergi kemana?" tanya Genta, Ayumi
dan Mitsuhiko nyaris bersamaan.
Ai cuek, mengabaikan pertanyaan yang bagai berondongan
peluru dan mempersiapkan game terbaru buatan Profesor Agasa (yang telah dia dan
Conan uji coba semalam). Sementara menghubungkan kabel pada televisi,
Telinganya dapat menangkap suara Conan yang menjelaskan dengan malas.
"Paman baru pergi tadi, pagi-pagi
sekali. Soalnya tadi malam Paman di'cegah' pergi oleh Kak Ran" Lebih
tepatnya karena di sangka penjahat, Ran menghantam wajah ayahnya dengan pantat
Fry pan hingga tak sadarkan diri (bahasa halus dari pingsan nyaris mati)
"Kurasa saat ini paman sudah mendirikan tenda di depan Studio tempat Yoko
akan mengadakan Konfrensi Pers".
"Ayumi tidak tahu kalau Yoko-san akan
menikah" Ayumi menekuk wajahnya "Soalnya sekarang mama sedang terapi
tidak menonton acara Gosip dan berita selebritis" Sebenarnya Ai penasaran
dengan jenis terapi yang dilakukan ibu Ayumi, tapi dia memilih untuk tidak
bertanya.
"Jadi..." Mitsuhiko memandang Conan
dengan mata Iri. "Jadi hari minggu besok Conan-kun akan berduaan saja
dengan Haibara ya?"
"Iya, se- UKH!" kata-kata Conan
terhenti berkat Ai menyodorkan stick controler ke perutnya dengan 'sedikit'
keras . Tapi bagi Conan sodoran itu setara dengan tinjuan. "Ada Kak
Ran..." Koreksi Ai cepat tanpa lupa memberikan tatapan dingin 'Dasar
manusia ngga sensitif!'pada Conan. "Mitsuhiko sendiri apa rencana
untuk hari Minggu nanti?" Ai mengalihkan pembicaraan dengan mulus.
"Besok kami sekeluarga akan nonton
konser musik klasik di Concert Hall. Tapi sebelum itu kakak bilang mau
lihat-lihat dan belanja di toko seni dan budaya, pas di seberang jalan Concert
Hall. Tokonya baru buka dan kata kakak besok ada Bazaar payung kertas
tradisional" Mitsuhiko bersemangat menjelaskan. Sebenarnya Mitsuhiko
sendiri tidak paham. kenapa kakaknya mau beli payung kertas, kan ngga bisa
dipakai buat nahan hujan deras.
"Kau bohong ya Mitsuhiko!" Genta
menginterupsi, sementara tangannya tanpa henti menyuplai keripik kentang dalam
mulutnya. "Di hamping hedung Opeha ihukan tohonya helum jadi!
"ucapnya disela kunyahan.
"Yang belum jadi itu bangunan untuk
tempat parkir! Kalau toko yang mau kami kunjungi udah jadi kok!" Mitsuhiko
membela diri. Conan berusaha mengalihkan diri dari pertikaian anak-anak dengan
mulai memainkan game."Lagipula kau sendiri tidak ada rencana kan liburan
besok"balas Mitsuhiko
"Aku dan Ayah mau pergi memancing di
pemancingan kota Beika!" ucap Genta bangga sambil membuka bungkus keripik
kentang yang baru. "Dan yang paling hebat, Ibu akan menyiapkan bekal makan
siang 4 susun, selain itu kami akan memasak ikan yang berhasil di
pancing!" Namanya juga Genta, ujung-ujungnya ke makanan juga.
"Tapi... bukannya ada proyek
penghancuran bangunan tua bekas apartemen di samping tempat pemancingan?"
Ayumi angkat bicara "Nanti kalau ribut ikannya jadi takut dong... Genta
ngga bisa dapat ikan jadinya"
Genta berhenti mengunyah, mulutnya
terngaga-shock" I-Ikan..Ikan?"
"Tenang saja, penghancuran bangunan akan
dihentikan besok " Conan menyemangati Genta. Tapi seandainya dia
melanjutkan dengan "Dihentikan karena ditemukan tulang jari manusia
pada retakan dinding. tapi publik masih belum tahu. Aku saja tahu dari paman
Takagi sebagai Shinichi" dapat di pastikan ia akan membunuh semangat
Genta. "Jadi tenang saja".
"Wah-wah... tuan detektif tahu banyak
ya?" ucapan penuh intonasi sindiran khas Ai.
"Jadi... itu ... anu"suara Mitsuhiko
bergetar, kedua tangannya memainkan ujung kemeja-gugup."Haibara suka Motif
atau lukisan apa untuk payung kertas? Sakura atau bunga lily atau..."
"Bagiku semua pasti terlihat
indah..." Ai menyunggingkan senyum untuk menyenangkan hati anak kecil yang
membuat wajah Mitsuhiko semerah tomat busuk.
Conan tertawa kecil membayangkan bunga cinta
bocah 7 tahun pada Profesor Freak 18 tahun,betapa malangnya kau Mitsuhiko.Dia
berhenti tertawa dan kembali berkonsentrasi pada game yang sedang dimainkan
karena tatapan tajam Ai menusuknya.
"Aku tidak suka bunga" tanpa
ditanya Genta ikut kasih komen. "Tapi kalau bunga dari gula-gula itu boleh
juga"
"Kalau Ayumi sih sukanya bunga lily
laba-laba, warna merahnya cantik" celetuk Ayumi. "Ayumi minggu besok
mau bikin strawbery short cake dan puding red apple sama mama. Nanti Ayumi akan
gambar bunga Lily untuk hiasan krimnya!" Ayumi melirik Conan. "Anu,
kalau Conan senggang, besok sore datang ke rumah ya!" dan cepat-cepat
menambahkan "Ai juga datang ya!" lalu bergabung dengan Mitsuhiko
dalam perkumpulan 'anak-anak yang tersipu malu karena cinta pertama'.
Conan menyetujui dengan cepat. Kue
kelihatannya jauh lebih menjanjikan daripada menyaksikan 'Kogoro Histeris' live
dalam konfrensi pers Yoko Okino. Genta cemberut karena ingin minta bagian.
Sedang Mitsuhiko masih terhipnotis senyum Ai.
"AHHHH! Aku mau makan ikan tapi aku juga
mau makan Short cake! Andai aku bisa membelah diri!" Wajah Genta dipenuhi
kebimbangan. Conan dan Ayumi tertawa, diiringi senyum Ai (Mitsuhiko makin
terhipnotis).
Tapi tawa Conan berubah 180 derajat karena
seruan yang datang bersamaan dengan menerobosnya Putri jutawan Suzuki Corp ke
dalam ruangan.
Sonoko mengucapkan dengan lantang, seperti
penyiar radio pemerintah. "Anak-anak sekalian! Ran Mouri besok akan mengakhiri
masa lajangnya!"
"Masa lajang?" tanya Genta tak
paham.
"Itu artinya..." Sonoko merendahkan
tubuhnya, menekan suaranya seolah akan mengungkapkan rahasia paling penting
sejagad. "Ran akan pacaran dengan cowok yang mengaku cinta padanya hari
ini!"
Kacamata Conan pecah, bersamaan dengan
jantung yang meloncat keluar. Rahangnya jatuh kelantai, seluruh rambutnya
rontok, berguguran bagai sakura di musim semi, meninggalkan kepala yang selicin
kulit telur. dan rohnya pergi melayang menyerupai Casper pergi ke neraka.-itu
tentu saja hanya terjadi dalam benak dramatisir Conan. Kenyataannya Conan
membatu, yang bergerak hanya stick controler yang terlepas dari tangannya. Ran...pacaran
dengan orang yang- tidak, aku pasti salah dengar!
"Sonoko, jangan mengatakan hal yang
aneh-aneh pada mereka" Ran muncul di pintu dengan tangan dipenuhi plastik
belanjaan. Matanya menangkap Conan yang tidak bergerak. "Conan-kun... kamu
tidak apa-apa?"
Sonoko mencibir. "Mata-matanya Shinichi
sepertinya jatuh cinta padamu Ran. Anak yang malang" Sonoko berjalan
mendekati Conan dan mengacak-acak rambutnya. "Hei, sampaikan ke Shinichi
kalau besok Ran akan kencan dengan pacarnya"
"Sonoko!"Suara bentakan Ran yang di
iringi dengan wajah tersipu membuat bentuk Conan yang membatu hancur lebur jadi
debu. Tentu itu hanya efek visualisasi Ai, yang terjadi sebenarnya adalah wajah
conan memucat - siap pingsan di tempat.
"Selamat datang kak Ran, selamat datang
kak Sonoko" Ai memecahkan suasana intimidasi pada Conan "Aku bantu
kak Ran bawa belanjaannya ya?" tawar Ai dengan memasang wajah anak kecil
paling manis sedunia. Mitsuhiko nyaris meledak dibuatnya. Tanpa mendengarkan
jawaban Ran, Ai mengambil sebagian belanjaan dari tangan Ran dan membawanya ke
luar ruangan.
Derap langkah ringan Ai menaiki tangga memberikan
ritme nyanyian riang. Di ruangan kantor, Ayumi menelengkan kepala...
"entah kenapa,rasanya ayumi lihat bunga-bunga jadi latar perasaan Ai"
desis Ayumi. Sementara itu disampingnya, Conan mendapatkan latar hitam black
hole untuk perasaanya. Genta dengan latar snack, Mitsuhiko dengan latar hati
berwarna pink cerah dan Sonoko dengan latar mozaik- penuh keusilan untuk
mengerjai "kaki tangan shinichi".
To be continued
No comments:
Post a Comment