Friday, July 3, 2020

Review Detective Conan Movie 18 - Dimensional Sniper

Movie ini menghadirkan cerita yang beda karena ada beberapa tokoh tidak biasa yang muncul. Mulai dari para agen FBI, Sera, hingga Subaru. Di post sebelumnya aku udah bahas tentang jalan cerita atau sinopsisnya. DI post ini aku bakal bahas reviewnya.



Poin-poin menarik dari movie ini.
  • Conan menyebut detective badge sebagai alat sampah karena jangkauan sinyalnya yang terbatas
  • Agasa mengembangkan radius jangkauan detective badge. Akibatnya ada mosquito noise dari alat tersebut. Tapi bunyi tersebut hanya dapat didengar oleh anak-anak.


  • Agasa membaut fireworks ball

  • Sera tertembak saat melindungi Conan. Motornya juga meledak.

  • Jika orang ditembak di jantung, dia masih bisa bertahan hidup selama 10 detik
  • Cara menembak orang agar mati seketika adalah dengan menembak pangkal otaknya. Arahkan pistol ke hidung orang, maka peluru akan menembus sampai ke pangkal otak.
  • Jodie menyimpan perasaan khusus untuk Shuichi. Sejak Shuichi dikabarkan meninggal, Jodie suka merasa sedih.



  • Subaru membantu Conan melumpuhkan pelaku dari jarak jauh.
  • Hal paling penting dari movie ini: terlihat jelas kalau Subaru adalah Shuichi Akai. Waktu movie ini tayang, masih jadi perdebatan tentang identitas Subaru. Kalau sekarang sih di manganya sudah jelas terungkap kalau Subaru itu Shuichi yang menyamar.

  • Pelaku : Kevin Yoshino

  • Motif: Kevin sering dilindungi oleh Hunter di medan perang. Hunter mendapatkan penghargaan Silver Star. Tapi penghargaan itu dicopot karena Hunter dituduh telah menyerang warga yang tidak bersenjata. Saat kembali ke medan perang, Hunter ditembak di bagian kepala hingga akhirnya dia mundur dari militer. Ternyata penembakan dan tuduhan penyerangan warga itu hanya akal-akalan Murphy dan Waltz. Mereka ingin menghancurkan Hunter. Oleh karena itu Kevin ingin membalaskan dendam Hunter.
Movie ini menghadirkan aksi sniper yang membunuh para korbannya. Movie ini semakin menarik karena ada keterlibatan anggota FBI, yaitu Jodie, James, dan Camel. Mereka sudah mengantongi sejumlah nama yang diduga sebagai pelaku, korban berikutnya, dan orang-orang yang mungkin terlibat dengan pelaku.
Plot kasusnya cukup menarik. Sejak awal penonton diajak berpikir kalau pelakunya adalah Hunter. Tapi ternyata Hunter malah jadi korban pembunuhan juga. Di akhir baru terungkap kalau pelaku dan Hunter sebenarnya bekerja sama. Dan Hunter sengaja minta dibunuh oleh Kevin untuk membuat bingung para polisi dan korban berikutnya.
Kalau berbicara soal sniper, tentu saja kalian tahu sniper kebanggaaan di serial Conan ini, yaitu Shuichi Akai. Di manga dia pernah diceritakan di tembak di bagian kepala oleh Kir dan dikabarkan tewas. Tapi ternyata tidak semudah itu. Di movie ini kita bisa melihat kalau Subaru sebenarnya adalah Shuichi. Tapi anggota FBI yang mengeteahui identitas Shuichi hanya James saja. Jodie yang mempunyai perasaan untuk Shuichi, tidak tahu kalau Shuichi masih hidup.
Di movie ini juga kita bisa melihat kehebatan Sera. Cewek tomboy ini terlihat kejar-kejaran dengan pelaku menggunakan motornya. Tapi akhirnya Sera tertembak saat menyelamatkan Conan. Untung operasinya berjalan dengan lancar dan Sera bisa selamat.
Keterlibatan detective boys di movie ini terasa tidak berlebihan. Mereka tidak terlalu terlibat dalam menangkap pelaku. Tapi di bagian akhir mereka berperan saat menyelamatkan Ayumi yang disandera pelaku.
Movie ini memang bakal lebih asik ditonton oleh orang-orang yang benar-benar mengikuti manga Conan. Terutama tentang kisah hidupnya Shuuichi Akai. Karena kita lebih bisa menangkap hubungan satu tokoh dengan tokoh yang lainnya. Sedikit bocoran buat kalian yang tidak mengikuti ceritanya, Masumi Sera sebenarnya adalah adik dari Shuuichi Akai. Tapi Sera tidak tahu tentang identitas Subaru yang sebenarnya. Akai memang sengaja tidak memberitahu identitasnya kepada banyak orang untuk melindungi mereka semua.
Secara kualitas gambar, tentu saja semakin modern. Efek petir pada bola yang ditendang Conan juga semakin terlihat. Sebenarnya aku tidak suka efek ini sih. Soalnya terasa sangat berlebihan. Tapi ya mungkin anime sekarang suka efek yang lebih wow.
Secara keseluruhan aku suka dengan movie ini. Plotnya seimbang dan peran setiap tokoh juga di rasa pas. Bagian yang aku tidak suka cuma efek petir pada bolanya aja. ya itu masalah selera sih.

Menurut kalian gimana? Kalau mau baca jalan ceritanya bisa liat di post sebelumnya ya. Kalau kalian penasaran sama cerita movie lainnya, bisa liat di tab Movie DC>

No comments:

Post a Comment