Friday, June 1, 2012

FanFic Penangkapan Oleh Jubah Hitam | Chap 2

Penangkapan Oleh Jubah Hitam

by VaniaAlicia

Detective Conan @Aoyama Gosho 

 

 Conan dan kawan kawan pergi untuk berkemah. Namun sayangnya mereka tersesat –lagi-. Dan akhirnya mereka menemukan tempat yang cukup luas untuk dijadikan tempat berkemah sementara. Tidak jauh dari tempat mereka berkemah, ada 2 orang wanita dan 2 orang pria yang juga sedang berkemah. Tapi Ai merasakan sesuatu yang tidak beres di tempat ini. Ai mencoba untuk menyelidikinya sendiri malam ini.
Chapter 2 | Menyerahkan diri


 

Ai’s Pov

Detik demi detik. Menit demi menit. Sekarang sudah jam 11 malam. Aku piker mereka semua pasti sudah tidur. Sekarang saatnya aku kabur.

Tapi ke mana si detektif itu? Mengapa dia tidak ada di tempatnya? Aku melangkah keluar tanpa membuat teman teman kecilku itu bangun. 
 
“Hey Ai-kun.” 

“Haahhh… Siapa itu?” mataku terbelalak karena kaget.

“Sttt… jangan berisik. Ini aku professor. Kamu pasti ingin mencari Shinichi bukan? Tadi dia pergi setelah melihat secarik kertas. Entah apa itu.” Profesor berbisik.

“Lalu sekarang dia pergi ke mana?” tanyaku

“Entahlah. Tadi dia pergi ke arah sana. Tapi tenang saja aku punya kaca mata pelacak cadangan.”

“Boleh aku pinjam?”

“Tidak! Selarut ini kamu tidak boleh pergi.”

“Ya sudah. Aku akan pergi tanpa petunjuk apa apa. Karena aku merasakan ‘mereka’ ada di sekitar sini.” Aku mulai berjalan nekat ke jalan yang tadi di tunjukan professor. Cukup seram juga jalan ini. Karena sepertinya jarang di lalui dan banyak tanaman liar yang cukup tinggi. Tapi ‘mereka’ tetap lebih menyeramkan dari apapun

“Eh. Jangan Ai-kun. Terlalu berbahaya kalau kau pergi sendiri menghadapi Kalau begitu aku ikut.” Profesor terlihat panic.

“Tidak perlu. Bagaimana dengan anak anak yang sedang tidur itu? Lagi pula ku tidak ingin melibatkan orang lain..”

“Oh ia. Kalau begitu aku pinjam kaca matanya.” Sepertinya dengan berat hati Professor meminjamkan kaca mata itu kepadaku.

“Ingat hati hati ya.”

Aneh juga professor mengijinkanku semudah ini. Mungkin dia sudah seperti orang tua ku sendiri. Dia bisa mengerti perasaanku.

O o o o o O

Dengan berbekal senter, kaca mata, dan nekat aku pergi menyusuri hutan di tengah kegelapan. Bulu kudukku mulai berdiri. Sepertinya ‘mereka’ ada di sekitar sini. Dan sinyal Conan pun berada di sekitar sini. Dasar detektif bodoh. Kau malah masuk ke dalam sarangnya.

“Senang bertemu denganmu lagi Shinichi.” Suara siapa itu? Sepertinya aku kenal.

“huh.. Apa  maumu? Apa kau masih tidak mau melepaskan Sherry?” kali ini sepertinya Conan yang menjawab.

“Ckckck.. Bagaimana aku bisa melepaskan seorang pengkhianat? Asalkan kali ini kau tidak menghalangiku, aku tidak akan membuatmu menyesal. Aku hanya menginginkannya. Kau akan di bereskan kemudian. Tak lama setelah aku membereskan tikus pengkhianat itu.” Astaga! Nada bicaranya. Itu pasti Vermouth. Aku mulai mengutuki Shinichi bodoh yang datang menyerahkan diri. Baka! Baka! Baka! Aku tidak ingin kamu juga terlibat. Aku tidak ingin kehilangan orang yang kusayangi –lagi--. Eh?

Entahlah sejak aku mengenal Conan dan kawan-kawan. Aku mulai merasakan kasih sayang yang sudah lama tak kurasakan. Dulu aku hanya merasakan hati yang dingin. Dan diotaku hanya ada cara menyelesaikan proyek orang tuaku. Aku sayang Profesor Agasa seperti orang tuaku sendiri. Aku sayang teman temanku.  Aku sayang mereka. Oleh karena itu aku tidak ingin mereka terlibat dalam masalahku yang rumit ini. Terutama kamu ,… Kudou.

“Huh rupanya di sini ada seorang wanita kecil yang mirip sekali dengan pengkhianat itu.” Suara laki laki yang dingin membuatku sangat ketakutan. Pasti kalau ada orang yang lihat, wajahku sudah sangat pucat. Ketika aku membalikan badan, dibelakangku ada. GIN! Oh Tuhan. Apakah harus secepat ini?

“HAIBARA!” Conan berteriak memanggil namaku. Tapi setelah itu aku sudah tidak mengingat apapun juga.  Semuanya gelap dan bluk..

O o o o o O

Apa aku masih hidup? Apa aku sudah mati?

“Haibara.. Haibara..” siapa yang memanggilku? Apa itu malaikat pencabut nyawa?

“Haibara, cepatlah sadar.” Sepertinya aku mengenal suara ini..

“uh.. uh.. Conan?” aku mulai membuka mataku. Tapi tidak menemukan Conan di manapun

“Syukurlah kau sudah sadar.” Conan terdengar sangat panik. Rupanya suara itu berasal dari badge detektif cilik.

“Kenapa aku ada di sini?” tanyaku lagi.

“Sepertinya tadi kita di bius. Lalu kau dibawa ke suatu tempat. Aku pun tidak tau sekarang berada di mana. Uhuk… uhuk.. Tapi sepertinya di dalam sebuah gubuk. Tangan dan kakiku diikat. Bagai mana keadaanmu disana?”

“Di sini gelap dan cukup pengap. Mungkin lebih tepat di sebut gudang dari pada gubuk. Tangan dan kakiku juga diikat. Tapi kenapa aku belum mati?”

“Mungkin mereka membutuhkan beberapa informasi darimu.”

Aku bersyukur karena aku masih bisa hidup sampai hari ini. Sekarang aku harus mencari cara untuk keluar. Ah ada sebuah guci di sana. Kalau aku memecahkannya aku mungkin bisa menggunakannya untuk memotong tali.

Ku goyangkan meja yang diatasnya ada sebuah guci. Dan Praannggg… Guci itu pecah. Semoga saja tidak ada yang mendengar. Sulit juga memotong tali ini. Bukannya tali ini cepat putus, malah tanganku yang lecet lecet.

“Haibara! Kau tidak apa apa?” Conan sepertinya kaget mendengar suara pecahan tadi.

“Diamlah. Aku sedang mencari cara untuk kabur. Aku memecahkan guci untuk melepaskan ikatanku.”

“Sepertinya kita berada di tempat yang cukup dekat. Karena suara pecahan itu terdengar samar samar di tempatku.”

Setelah beberapa lama, Akhirnya tali itu putus juga. Sekarang tinggal memutuskan tali yang melilit kakiku. Tidak sulit untuk memutuskan tali dengan tangan tidak terikat.

Tapi mengapa Jubah Hitam bisa sampai selengah ini. Sama sekali tidak mecerminkan kerja mereka yang rapi tanpa jejak. Ah biarlah. Yang penting sekarang adalah bagaimana caranya keluar dan menyelamatkan Conan. Setelah itu pergi jauh jauh dari tempat ini. Entah mengapa sekarang aku ingin bisa hidup lebih lama lagi. Tapi semakin lama aku hidup,, semakin besar pula ancaman untuk teman temanku.

Di sini hanya ada sebuah pintu yang terkunci, meja, kursi, guci pecah, dan apa itu? Gulungan baju? Sepertinya ini.. Ini kan baju yang digunakan Arisa  kemarin. Jadi Arisa salah satu orang yang terlibat dalam Organisasi. Sepertinya dia orang baru.

Oh ia kalau tidak salah… AKu merogoh sesuatu dari saku bajuku. Aku melihat benda itu lekat lekat. Ini adalah satu satunya antidote yang kubuat untuk Kudo. Kalau aku meminumnya.. Ah tidak. TIdak boleh. Setiap malam aku begadang hanya untuk membuat antidote untuk Conan. Lalu dengan tubuh sekecil ini bagaimana caranya lolos dari tempat ini?




 Kira kira gimana ya cara kaburnya? Ada ide? Terus kenapa ya Jubah hitam selengah itu? Hadoh aku sedikit putus asa untuk melanjutkan fic ini


Fanfic Penangkapan Oleh Jubah Hitam

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4

1 comment: