Untuk sinposis yang satu ini, lebih menonjolkan kisah triangle love antara Sato Miwako, Takagi, dan Matsuda. Enjoy!!
Pada saat Yumi, teman Miwako menanyakan pendapat tentang  penampilannya yang menyamar menjadi Matsuda, Miwa melihat bayangan  setan. Lalu cerita beralih ke masa lalu yang menceritakan kematian  Matsuda tiga tahun lalu. Hari itu 7 Oktober tepat hari kematian Matsuda  saat menjinakkan bom. Dan sampai sekarang, SMS yang terakhir dikirim oleh Matsuda  itu tidak pernah dihapus oleh Miwa.
Setelah tiu Miwa dan grup detektif cilik, menuju ke sebuah toko yang  dicurigai di dalamnya terdapat bom. Tapi ternyata bomnya berada di mobil  yang dinaiki oleh Shiratori. Dan dikaca spion ditempeli petunjuk  mengenai bom yang berikutnya. Shiratori mencoba untuk bertahan dan  memberikan kertas itu kepada Miwa, agar Miwa bisa membalas orang yang  telah membunuh Matsuda tiga tahun lalu.
Setelah mendapat petunjuk itu, Miwa langsung pergi, sedangkan  Shiratori dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pendarahan selaput  otak akut. Conan ikut ke mobil Miwa sedangkan Ayumi, Genta, Mitsuhiko,  dan Ai ikut ke mobil Takagi. Setelah berfikir keras, mereka mengira  bahwa bomnya berada di Stasiun Haido Selatan. Tapi ternyata bom yang ada  hanya tipuan semuanya. Lalu mereka kembali ke kantor polisi untuk  beristirahat. Setelah itu Miwa pergi membawa mobil untuk melanjutkan  penyelidikan. Miwa tidak ingin Takagi dihantui oleh bayangan setan juga.  Takagi hanya disuruh mengantarkan anak anak pulang.
Cerita beralih ke SMU Teitan yang sedang mengadakan ujian matematika.  Ran merasa gelisah melihat banyaknya mobil polisi. Cerita kembali lagi  ke Conan dkk. Ketika mereka melintasi Tokyo tower yang berwarna merah,  mereka merasa bomnya ada disana. Dan ternyata di sana telah ada ledakan  kecil yang membuat lift terhenti. Miwa melarang Takagi mendekat ke tokyo  tower tapi Takagi tetap pergi kesana. Conan mengikutinya dibelakang dan  berpesan “Tenang! walaupun aku tiada, kalian grup detektif pasti bisa  kan?”
Ternyata di dalam lift itu ada seorang anak kecil yang terkurung. Anak  itu tidak mau keluar walaupun orangtuanya sudah memaksa. Lubang untuk  mengangkat anak itu terlalu kecil. Lalu Conan menawarkan diri untuk  menyelamatkan anak itu. Gadis itu sudah selamat. Tapi tiba tiba tali  Liftnya putus. Takagi yang mencoba menolong, malah ikut terbawa Conan  dan terkurung didalam LIft.
Didalam lift tidak ditemukan bom. Tapi diatas lift ternyata ada bom  tuas raksa. Bom ini sama seperti bom tiga tahun lalu. Conan meninta agar  tim penjinak bom menurunkan alat alat untuk menjinakkan bom. Ketika  sedang menjinakkan bom, Conan seperti mendapatkan sesuatu dan  membicarakannya kepada Takagi.
Cerita beralih lagi ke SMU Teitan. Saat ujian bahasa Jepang, kali ini  lewatlah helikopter televisi. Cerita kembali lagi ke Takagi. Selangkah  lagi bom itu bisa jinak, tapi muncul tulisan di monitor: “Wahai polisi  pemberani, akan kuberikan hadiah atas keberanianmu. Akan kuberi petunjuk  tentang satu tempat kembang api yang lebih besar. Petunjuk akan muncul  tiga detik menjelang ledakan. Semoga berhasil.”
Miwa ingat betul. Itu mirip sekali dengan petunjuk tiga tahun lalu.  Ternyata si pelaku melakukan pengeboman karena dia benci terhadap polisi  yang telah membunuh temannya. Conan sepertinya sudah mengerti sandi  yang diberikan si pelaku. Dan tempat yang seperti itu ada 400. Polisi  harus menyelidikinya satu persatu.
Conan: “Lagipula disana ada orang yang kusayangi. Yang kematiannya  paling tak diinginkan di dunia ini.”
Takagi : “Hei Conan. Tolong beri tahu aku satu lagi. Sebenarnya kau  ini siapa?”
Conan : “Ya kalau kau ingin tahu, aku akan beritahu di alam sana…”
Petunjuk yang muncul tiga detik sebelum bom meledak adalah E, V, I,  T. dan pada saat yang sama, Ran merasa Shinichi menyuruhnya pergi dari  sekolah.
Dan pada saatnya bom meledak, semua orang udah merasa deg degan.  Ternyata setelah melihat petunjuk itu, Conan langsung memotong kabel  bomnya. Setelah itu, Conan diwawancara oleh wartawan karena dianggap  sangat berani menjinakkan bom sendirian.
Tempat bom yang satu lagi ternyata ada di SMU Teitan. Untunglah  berkat petunjuk Conan, bom di SMU sudah dijinakkan. Saat pelaku  pengeboman akan ditangkap, dia lari, lalu dikejar oleh Sato. Tadinya  Sato berniat membunuh penjahat itu. Untunglah datang Takagi, jadi dia ga  jadi dibunuh.
 Takagi : Kamu adalah polisi. Dan janganlah membunuh orang untuk balas dendam..!
Miwa : Jangan buat aku ingat dia lagi. Padahal aku sudah lupa Matsuda!!
Dan kata kata Takagi yang paling keren adalah “Tidak  jangan dilupakan. Kalau itu adalah kenangan yang sangat berarti, jangan  dilupakan. Sebab jika manusia mati, mereka hanya bisa hidup dalam  kenangan orang lain.”
Akhirnya pelaku pengeboman bisa ditangkap. Sato/Miwa merasa sangat  senang. Dan dia berjanji tidak akan melupakan Matsuda <3
Sumber : Conan Vol. 36 file 9-11 dan Conan Vol. 37 file 1.
By: VaniAlicia 
 
Episode berapa?
ReplyDeleteUntunglah conan tidak mati kalo mati nangislah aku
ReplyDeletebaca dimana komik bergambarnya
ReplyDelete