Tuesday, May 17, 2011

Bom di Lift Tokyo Tower

 Untuk sinposis yang satu ini, lebih menonjolkan kisah triangle love antara Sato Miwako, Takagi, dan Matsuda. Enjoy!!

Pada saat Yumi, teman Miwako menanyakan pendapat tentang penampilannya yang menyamar menjadi Matsuda, Miwa melihat bayangan setan. Lalu cerita beralih ke masa lalu yang menceritakan kematian Matsuda tiga tahun lalu. Hari itu 7 Oktober tepat hari kematian Matsuda saat menjinakkan bom. Dan sampai sekarang, SMS yang terakhir dikirim oleh Matsuda itu tidak pernah dihapus oleh Miwa.
Setelah tiu Miwa dan grup detektif cilik, menuju ke sebuah toko yang dicurigai di dalamnya terdapat bom. Tapi ternyata bomnya berada di mobil yang dinaiki oleh Shiratori. Dan dikaca spion ditempeli petunjuk mengenai bom yang berikutnya. Shiratori mencoba untuk bertahan dan memberikan kertas itu kepada Miwa, agar Miwa bisa membalas orang yang telah membunuh Matsuda tiga tahun lalu.
Setelah mendapat petunjuk itu, Miwa langsung pergi, sedangkan Shiratori dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pendarahan selaput otak akut. Conan ikut ke mobil Miwa sedangkan Ayumi, Genta, Mitsuhiko, dan Ai ikut ke mobil Takagi. Setelah berfikir keras, mereka mengira bahwa bomnya berada di Stasiun Haido Selatan. Tapi ternyata bom yang ada hanya tipuan semuanya. Lalu mereka kembali ke kantor polisi untuk beristirahat. Setelah itu Miwa pergi membawa mobil untuk melanjutkan penyelidikan. Miwa tidak ingin Takagi dihantui oleh bayangan setan juga. Takagi hanya disuruh mengantarkan anak anak pulang.
Cerita beralih ke SMU Teitan yang sedang mengadakan ujian matematika. Ran merasa gelisah melihat banyaknya mobil polisi. Cerita kembali lagi ke Conan dkk. Ketika mereka melintasi Tokyo tower yang berwarna merah, mereka merasa bomnya ada disana. Dan ternyata di sana telah ada ledakan kecil yang membuat lift terhenti. Miwa melarang Takagi mendekat ke tokyo tower tapi Takagi tetap pergi kesana. Conan mengikutinya dibelakang dan berpesan “Tenang! walaupun aku tiada, kalian grup detektif pasti bisa kan?”
Ternyata di dalam lift itu ada seorang anak kecil yang terkurung. Anak itu tidak mau keluar walaupun orangtuanya sudah memaksa. Lubang untuk mengangkat anak itu terlalu kecil. Lalu Conan menawarkan diri untuk menyelamatkan anak itu. Gadis itu sudah selamat. Tapi tiba tiba tali Liftnya putus. Takagi yang mencoba menolong, malah ikut terbawa Conan dan terkurung didalam LIft.
Didalam lift tidak ditemukan bom. Tapi diatas lift ternyata ada bom tuas raksa. Bom ini sama seperti bom tiga tahun lalu. Conan meninta agar tim penjinak bom menurunkan alat alat untuk menjinakkan bom. Ketika sedang menjinakkan bom, Conan seperti mendapatkan sesuatu dan membicarakannya kepada Takagi.
Cerita beralih lagi ke SMU Teitan. Saat ujian bahasa Jepang, kali ini lewatlah helikopter televisi. Cerita kembali lagi ke Takagi. Selangkah lagi bom itu bisa jinak, tapi muncul tulisan di monitor: “Wahai polisi pemberani, akan kuberikan hadiah atas keberanianmu. Akan kuberi petunjuk tentang satu tempat kembang api yang lebih besar. Petunjuk akan muncul tiga detik menjelang ledakan. Semoga berhasil.”
Miwa ingat betul. Itu mirip sekali dengan petunjuk tiga tahun lalu. Ternyata si pelaku melakukan pengeboman karena dia benci terhadap polisi yang telah membunuh temannya. Conan sepertinya sudah mengerti sandi yang diberikan si pelaku. Dan tempat yang seperti itu ada 400. Polisi harus menyelidikinya satu persatu.
Conan: “Lagipula disana ada orang yang kusayangi. Yang kematiannya paling tak diinginkan di dunia ini.”
Takagi : “Hei Conan. Tolong beri tahu aku satu lagi. Sebenarnya kau ini siapa?”
Conan : “Ya kalau kau ingin tahu, aku akan beritahu di alam sana…”
Petunjuk yang muncul tiga detik sebelum bom meledak adalah E, V, I, T. dan pada saat yang sama, Ran merasa Shinichi menyuruhnya pergi dari sekolah.
Dan pada saatnya bom meledak, semua orang udah merasa deg degan. Ternyata setelah melihat petunjuk itu, Conan langsung memotong kabel bomnya. Setelah itu, Conan diwawancara oleh wartawan karena dianggap sangat berani menjinakkan bom sendirian.
Tempat bom yang satu lagi ternyata ada di SMU Teitan. Untunglah berkat petunjuk Conan, bom di SMU sudah dijinakkan. Saat pelaku pengeboman akan ditangkap, dia lari, lalu dikejar oleh Sato. Tadinya Sato berniat membunuh penjahat itu. Untunglah datang Takagi, jadi dia ga jadi dibunuh.
 Takagi : Kamu adalah polisi. Dan janganlah membunuh orang untuk balas dendam..!
Miwa : Jangan buat aku ingat dia lagi. Padahal aku sudah lupa Matsuda!!
Dan kata kata Takagi yang paling keren adalah “Tidak jangan dilupakan. Kalau itu adalah kenangan yang sangat berarti, jangan dilupakan. Sebab jika manusia mati, mereka hanya bisa hidup dalam kenangan orang lain.”
Akhirnya pelaku pengeboman bisa ditangkap. Sato/Miwa merasa sangat senang. Dan dia berjanji tidak akan melupakan Matsuda <3

Sumber : Conan Vol. 36 file 9-11 dan Conan Vol. 37 file 1.
By: VaniAlicia

2 comments: