Ringkasan Detective Conan Movie 2. Tulisan ini adalah asli ringkasan dari vaniachan.blogspot.com berdasarkan apa yang ada pada movie.
Suatu hari, Ran mimpi Eri, ibunya ditembak oleh seseorang tak dikenal.
Ran menelepon ibunya untuk menceritakan mimpinya itu. Ternyata hari itu Ran,
Eri, Mouri, dan Conan berencana untuk dinner bersama.
Cerita beralih ke tim detektif cilik pergi ke museum pesawat. Di sana
ada simulator untuk mengendarai helikopter. Namun simulator tersebut hanya
boleh digunakan oleh orang yang minimal sudah kelas 5 SD. Sejak kelas 5 SD,
Shinichi sering memainkan simulator tersebut. Di sana mereka bertemu dengan
kameraman bernama Shishido Eimei.
Di lain tempat, Ran dan Sonoko datang ke acara tanda tangan buku Nishina
Minoru, dia menulis tentang wine. Saat mereka keluar gedung, ada orang yang
menyetir dengan sangat ceroboh, yang bernama Osanai Nana. Dia berprofesi
sebagai model. Setelah itu, Ran dan Sonoko bercakap-cakap. Ternyata Eri sudah
pergi dari rumah selama 10 tahun. Menurut Ran, mereka berpisah karena
kepribadian yang berbeda.
Saat Conan sampai di rumah, Kogoro sedang dipaksa bersiap-siap oleh Ran.
Di TV sedang disiarkan berita tentang pemukaan Aquacrystal yang dimiliki oleh
Asahi Katsuyoshi
Saat sampai di restoran Perancis, La Fleur, Eri sudah menunggu kehadiran
Ran, Kogoro, dan Conan. Di restoran ini diperkenalkan beberapa tokoh baru. Mereka
bertemu dengan Tsuji Hiroki, seorang pegolf professional. Kemudian ada seorang
sommelier (ahli wine) yang bernama Sawaki Kouhei. Diluar restoran ada Peter
Ford dan Okano Tawako.
Lima belas tahun yang lalu Kogoro dan Eri pernah makan di restoran yang
sama. Waktu itu Kogoro memberikan coklat Zigoba sebagai hadiah untuk Eri. Namun
pada kesempatan yang bagus itu, Kogoro merasa kesal karena Okano pergi Bersama Ford.
Hal itu membuat Eri kesal dan akhirnya dia pulang duluan.
Cerita beralih kepada Megure yang sedang lari pagi. Kemudian diserang
dengan menggunakan panah oleh seseorang. Panah tersebut mengenai bagian
perutnya tapi tidak mengenai organ vital. Di taman, tempat lokasi kejadian,
ditemukan pedang yang terbuat dari kayu.
Kemudian Eri menerima paket berupa coklat Zigoba dan bunga. Dia mengira
itu hadiah dari Kogoro sebagai permintaan maaf. Ternyata di dalam coklat
tersebut sudah ada racun sehingga Eri terjatuh. Eri segera ditolong oleh tim
medis sehingga tidak membahayakan nyawanya.
Conan sedang di rumah professor agasa. Tiba2 ada orang yang memecahkan
kaca di pintu depan rumah. Saat professor Agasa keluar untuk mengecek, ada
seseorang yang menggunakan motor sambal membawa senapan panah. Pantat Agasa pun
tertusuk oleh panah tersebut. Conan mengejar pelaku dengan menggunakan skate
boardnya, tapi pelaku berhasil lolos. Di pagar professor agasa terdapat benda
yang bentuknya aneh. Akhirnya conan menyadari sesuatu.
Setiap benda yang ditinggalkan pelaku tersebut berhubungan dengan kartu
dan dihitung secara mundur. Dimulai dari
Megure Juuzou (目暮十三), 十三 dalam Bahasa jepang dibaca 13. Pedang yang
ditinggalkan pelaku mirip dengan yang ada di kartu King. Selanjutnya Eri
Kisaki. Kisaki (妃) artinya queen dan bunga yang ada di lokasi mirip dengan bunga di kartu
queen. Agasa Hiroshi (阿笠 博士) pada karakter shi 士 mirip dengan 十一 yang artinya 11. Berarti korban
selanjutnya adalah teman kogoro yang mempunyai unsur 10. Kemungkinan besar
korban-korban ini berkaitan dengan Kogoro. Menurut Megure, pelakunya adalah Murakami
Jou. Dia adalah salah satu pelaku kejahatan yang pernah dijebloskan ke penjara
oleh Kogoro. Dia juga seorang bandar kartu.
Dulu, Murakami pernah menyandera Eri. Lalu Kogoro yang waktu itu masih
berprofesi sebagai polisi, menembak kaki Eri hingga ia tidak bisa berdiri.
Kemudian Kogoro menembak Murakami. Tak lama setelah kejadian itu, Kogoro
mengundurkan diri sebagai polisi.
Kogoro menduga korban selanjutnya adalah Nyonya Towako. Conan menyadari
sesuatu. Ternyata ada tempat kogoro yang lain yang mempunyai unsur 10 yaitu Tsuji
Hiroki ((辻 弘樹). Tsuji berencana untuk meberbangkan
helicopter pada hari itu. Meskipun dia sudah diperingatkan oleh Megure, dia
tetap bersikeras untuk menerbangkan heliKopter. Sebelum mulai terbang, dia
menggunakan obat tetes mata. Namun, pada saat mereka akan segera tiba, Tsuji-san
mendadak tidak bisa melihat. Conan dengan bantuan Tsuji-san yang sudah tidak
bisa melihat, berusaha untuk mendaratkan helikopter tersebut di lapangan SD
Teitan.
Setelah diperiksa, obat tetes mata ditukar dengan mydriatic yang dapat
melebarkan pupil mata selama 10 hari sampai 2 minggu sehingga dia tidak bisa
ikut pertandingan golf.
Kogoro tidak tahu temannya yang mengandung unsur nomer 9. Tapi dia tahu
nomor 8 yaitu Sawaki Kouhei (沢木公平). Pada bagian atas kou 公 terdapat kanji 八 artinya 8. Megure, Shiratori, Kogoro, Conan, dan Ran segera pergi ke
rumah Sawaki. Dia adalah seorang yang ahli di bidang wine. Di rumahnya terdapat
tempat penyimpanan wine. Namun di lantainya terdapat suatu bekas lengket yang
aneh.
Tsuji-san mempunyai janji untuk bertemu dengan Asahi-san di Aquacrystal.
Untuk melindungi Tsuji-san, akhirnya mereka ikut ke Aquacrystal. Di sana mereka bertemu dengan beberapa orang lain
yang mempunyai janji dengan Asahi-san juga, yaitu Peter Ford, Shishido Eimei, Nishina dan Osanai
Nana. Mereka langsung menuju ke restoran, tempat pertemuan yang dijanjikan.
Restoran tersebut berada di bawah laut.
Megure menjelaskan situasi yang sedang terjadi pada orang-orang yang ada
di sana. Mereka menyadari bahwa nama mereka masing-masing mengandung unsur
angka. Osanai Nana nomor 7, Shishido Eimei nomor 6, Kogoro Mouri nomor 5, Peter
Ford untuk nomor 4, Shiratori Nizanburou nomor 3, dan Nishina nomor 2.
Kemungkinan nomor 1 seharusnya diisi oleh Shinichi Kudou. Mereka mengaku datang
ke tempat itu karena dihubungi oleh sekretaris Asahi. Bahkan Nana mendapatkan
cat kuku yang harganya sangat mahal. Dia menggunakan cat kuku tersebut untuk
menggambar di tutup botol wine.
Asahi san tidak kunjung datang. Tiba-tiba ada surat yang menyuruh Sawaki
pergi ke gudang wine untuk mengambil wine dari rak. Di dekat lantai ada benang
yang dihubungkan dengan senapan panah. Untungnya Sawaki tidak terkena panah
tersebut.
Saat mereka kembali ke restoran, ada mayat Asahi yang berenang-renang di laut dengan kartu 9 di saku jasnya.
Saat mereka kembali ke restoran, ada mayat Asahi yang berenang-renang di laut dengan kartu 9 di saku jasnya.
Mereka kembali berkumpul di ruang makan. Kemungkinan besar target
berikutnya adalah Nana-san. Mereka berpencar untuk mencari Murakami Jou.
Tiba-tiba aliran listrik padam dan Nana-san berhasil dibunuh. Pelaku bisa
mengetahui lokasi korban dari cat kukunya yang bisa menyala dalam gelap.
Tiba-tiba terdengar suara ledakan. Jendela restoran tersebut pecah. Dan
mereka segera menyelamatkan diri dengan cara berenang. Semua berhasil keluar
kecuali Ran karena badannya tertimpa oleh mobil Ferari yang berada di ruangan
itu.
Conan membawa udara dengan menggunakan botol. Kemudian memberikan udara
itu kepada Ran. Saat akan menyelamatkan Ran, kaki Conan terselip di sela-sela
mobil sehingga dia tidak bisa bergerak. Gara-gara itu, nafasnya habis. Ran
segera memberikan nafas buatan untuk Conan, sehingga Conan akhirnya bisa
mengangkat mobil itu menggunakan suspender elastis miliknya.Tak lama Kogoro datang
untuk menyelamatkan Ran. Di permukaan air terdapat kartu 6 5 4 3 2.
Mereka berenang lagi melalui restoran tadi menuju keluar restoran. Sayangnya ada satu orang yang tidak bisa berenang diantara mereka, yaitu Nishina-san. Ketika sampai didaratan, dia tidak sadarkan diri. Sawaki-san berinisiatif untuk memberikan nafas buatan bagi orang tersebut. Tapi Conan (dengan suara Kogoro) meminta Shiratori yang melakukan nafas buatan tersebut.
Mereka berenang lagi melalui restoran tadi menuju keluar restoran. Sayangnya ada satu orang yang tidak bisa berenang diantara mereka, yaitu Nishina-san. Ketika sampai didaratan, dia tidak sadarkan diri. Sawaki-san berinisiatif untuk memberikan nafas buatan bagi orang tersebut. Tapi Conan (dengan suara Kogoro) meminta Shiratori yang melakukan nafas buatan tersebut.
Ternyata dugaan bahwa Murakami pelakunya adalah salah. Karena Murakami
adalah seorang yang kidal, sedangkan pelaku yang beraksi sekarang ini
menggunakan tangan kanan.
Pelakunya adalah Sawaki Kouhei. Bukti ada di dalam saku jasnya karena
saat Nana-san dibunuh, Nana-san memasukan tutup botol wine ke dalam kantong
jasnya.
Alasan dia melakukan pembunuhan adalah karena dia kehilangan indera
perasanya. Indera perasa bisa hilang. Penyebabnya adalah benturan yang dia
dapatkan akibat kecerobohan Nana-san serta tekanan dari Asahi, Tsuji, dan
Nishina. Selain itu dia mempunyai dendam pada Asahi yang tidak menghargai wine
mahal dengan menyimpannya secara sembarangan. Nishina menulis buku tentang anggur, tapi banyak informasi yang tidak
benar. Alasan dia ingin membunuh Tsuji
adalah karena dia mengejeknya pada suatu pesta.
Ide ini muncul saat dia bertemu dengan si Murakami di kantor Detektif Mouri.
Dia baru saja keluar dari penjara. Murakami dibunuh dengan mudah karena dia sedang mabuk dan dia menjadi kartu jokernya. Dia berpikir untuk menggunakan countdown
agar semua orang berpikir bahwa pelakunya adalah dia. Oleh karena itu, dia
melibatkan Megure, Shiratori, dan Agasa untuk melengkapi aksinya.
Sedangkan untuk nomor 1 sebenarnya ditargetkan untuk Shinichi Kudou.
Namun dia tidak dapat dihubungi, sehingga posisinya digantikan oleh yaitu Ran Mouri. Ran menjadi target ke 14 karena Murakami menjadi kartu joker dan menjadi yang pertama dibunuh.
Kejar-kejaran pun terjadi. Pelaku ingin kabur dengan menggunakan helikopter.
Shiratori mencoba menggertak menggunakan pistol. Namun sayangnya menurut
megure, kemampuan menembak shiratori sama buruknya dengan megure sendiri.
Kogoro meminta shiratori untuk menyerahkan pistol itu kepadanya. Namun dia menolak.
Tiba-tiba si pelaku meminta Shiratori untuk melemparkan pistol itu
kepadanya. Sayangnya karena keseimbangan bangunan semakin buruk, pistol itu
sulit diambil. Dia menyuruh Conan untuk menyerahkan pistol itu kepadanya. Conan
mengambil pistol itu dan mengarahkannya kepada sang pelaku. Lalu dia menembak
kaki Ran sehingga ran tidak bisa berdiri.
Pelaku kehilangan fokus dan segera diringkus oleh Kogoro. Mereka semua
menyelamatkan diri menggunakan helikopter
Ran akhirnya mengerti bahwa Kogoro menembak kaki Eri pada saat itu untuk
melindungi Eri. Karena Sandra yang tidak
bisa berjalan hanya akan menyusahkan si pelaku.
Eri tau tujuan kogoro menembak kakinya adalah untuk melindunginya. Setelah
kejadian tersebut, Eri membuat masakan untuk Kogoro sebagai rasa terima kasih.
Tapi Kogoro malah tidak mau makan sama sekali dan marah-marah kepadanya dan
berkata kalau punya kekuatan untuk memasak sebaiknya tidur saja. Hal itu
membuat Eri merasa sangat marah dan dia memutuskan untuk pergi dari rumah.
No comments:
Post a Comment