Tuesday, May 7, 2013

The best for you, The worst for me

Okeh readers.. Udah Mei nih.. Ada yang special mau ulang taun.. kalo kalian emang beneran DC lovers pasti kalian tau. Dan sekarang admin mau bikin fanfic yang tiba tiba muncul di otak admin.. Seperti biasa admin selalu pake Ai’s POV



Ai’s POV         
“Kudo kun. Aku pikir ini adalah hal terbaik yang bisa aku berikan padamu. Aku telah merusak hidupmu. Aku ingin memperbaiki kesalahanku. Jalanilah hidupmu seperti semula. ....”

Flashback
30 April
Huh sudah mau bulan Mei ya? Aku melirik kalender yang terdapat didinding kamarku. Pasti si Malaikat dan Ayumi sedang sibuk mencari kado. Atau mungkin mereka sudah menyiapkannya jauh jauh hari? Ah hal itu tidak penting bagiku. Apa aku juga harus menyiapkan kado?
Setelah beberapa kali dia kuberi antidote yang bersifat sementara, aku sudah banyak mengumpulkan data. Dan penelitianku hampir berhasil sekarang.
Tik tik tik… Jam sudah menunjukan pukul 11.40 malam. AKu harus tetap bertahan dengan penelitian ini. Aku ingin memperbaiki semua kesalahanku. Seorang ilmuwan dikatakan berhasil jika bisa membuat sebuah virus dengan obat penawarnya. Aku tidak ingin melibatkan professor. Karena ini bukan urusannya. Dan aku pasti atau harus bisa melakukannya sendiri.
Kriinnggg…. Oh tidak sepertinya aku ketiduran. Aku mengusap usap mataku yang masih setengah sadar. Komputer masih menyala di depanku, dengan segudang rumus yang rumit, yang mustahil dimegerti anak kecil. Ya walaupun aku tau, sekarang aku juga menjadi kecil -lagi-.


1 Mei
Seperti biasa.aku selalu terlihat mengantuk di sekolah. Dan tidak ada yang banyak mempermasalahkan hal ini. Lagipula apa mereka peduli padaku?
“Ai chan kita main yu..” si bocah berambut hitam itu datang menghampiriku saat bel pulang sekolah
“Lain kali saja. Aku harus membantu professor untuk umm.. penelitian gilanya…”
“kalau begitu bagaimana kalau kita ke rumah professor saja sekarang?” Mitsuhiko memberikan usul. Oh tidak itu usul yang sangat tidak diharapkan.
“Tidak usah. Profesor tidak ingin ada yang mengganggunya.” Kataku dingin
“Ya sudah kalau begitu. Kita ke rumah Ayumi saja. Mamanya Ayumi kan pintar membuat kue. Barangkali saja kita mendapat kue.” Si bocah tambun itu tidak bosan bosannya makan.
“kalau begitu, aku tidak ikut. Aku pulang.” Aku langsung pergi meninggalkan mereka. Tidak ada gunanya membuang buang waktu dengan mereka. Lagi pula waktunya sudah sangat sempit. Aku sedikit menyesal karena tidak melakukan penelitian ini lebih awal.

Aku pulang ke rumah. Dan professor sedang sibuk dengan robotnya yang gila itu. Ah biarkan saja. Aku masuk ke lab bawah tanah dan melanjutkan penelitianku..
Tanganku terus bergerak mencampur berbagai zat. Tapi pikiranku terus mengutuk diriku sendiri. Seandainya dulu aku tidak dilahirkan sebagai anak seorang ilmuwan. Seandainya aku tidak terlibat organisasi sialan itu. Seandainya aku tidak membuat racun ini. Penyesalan tidak akan merubah keadaan. Aku tau itu. Dan aku juga sudah diracuni oleh racun buatanku sendiri. Seandainya tidak ada orang lain yang juga meminum obat gila bernama APTX 4869.
Sebenarnya aku juga tidak ingin membuat penawarnya. Karena aku ingin memperbaiki hidupku, dengan cara mengulanginya dari awal lagi.
Tapi sayangnya, ada orang lain -yang sangat berarti bagiku- yang sangat membutuhkan penawar ini...


4 Mei
kudou, datanglah ke rumah Profesor Agasa ASAP.
Aku mengirim pesan singkat itu padanya..

Tidak lama, dia datang dengan skate boardnya.
"Ada apa Haibara?" dia langsung to the point.
"Duduklah dulu." kataku sambil menutup majalah yang sedang ku baca.
Dia pun duduk persis di depanku.
"Jadi apa maksudmu menyuruhku cepat cepat datang ke sini?" lagi lagi dia langsung to the point.
Aku hanya diam. Lalu memasukan tanganku kedalam saku jaket yang aku pakai.

"Kamu tentu ingin kembali ke kehidupanmu yang sebenarnya kan?" tanyaku kalem.
"Ha. haibara, apakah kamu sudah berhasil membuat antidotenya?" aku melihat matanya yang begitu bersinar sinar.
Aku menyerahkan antidote yang ada disakuku itu padanya.
"Minumlah dan kembalilah ke kehidupanmu yang normal. Tapi sebelum itu, kamu harus membuat kepergian Conan serapi mungkin. Kamu juga harus mengucapkan perpisahan pada Genta, Mitsuhiko, dan Ayumi."
"Bagaimana denganmu haibara?"
"Aku bisa membuat antidotenya kapanpun aku mau. Lagi pula, dulu kau adalah kelinci percobaan pertama untuk APTX 4869, Dan sekarang, kau pun jadi yang pertama mencoba antidotenya. Jadi aku ingin melihat dulu, apakah obat ini sudah sempurna. Tapi aku yakin ini pasti sempurna." kataku dengan tatapan sinis seperti biasa.
"Baiklah, aku akan lakukan seperti yang kau mau. Aku sudah tidak sabar mencoba antidote ini." dia terlihat sangat bahagia, padahal aku merasa sangat sedih.. kau tau?

"Terimakasih banyak Haibara. Kau memang partner terbaikku." dia membungkuk dihadapanku. Baru beberapa langkah dia pergi, aku hanya bisa mengatakan. “Kudo kun. Aku pikir ini adalah hal terbaik yang bisa aku berikan padamu. Aku telah merusak hidupmu. Aku ingin memperbaiki kesalahanku. Jalanilah hidupmu seperti semula..... Tanjoubi omedetou Kudou kun.”

Dia hanya menatapku. Mengucapkan terima kasih berkali-kali. Barulah dia hilang dari pandanganku.
Ingin rasanya aku menangis saat ini. Ini artinya jika dia meminum obat ini, dia akan menjadi milik sang malaikat -selamanya-. Dan itulah yang seharusnya terjadi jika dulu tidak ada aku dan obat ini.
Mungkin ini yang terbaik untukmu, tapi tidak untukku. Sayonara Edogawa Conan-kun.


-----Selesai-----


gaje? garing? ga jelas ahirnya? lama tamatnya? ya itulah aku.. Kritik dan saran ditunggu. Biar aku bisa bikin fanfic yang lebih baik lagi.




2 comments:

  1. Hahahah... bagus,,, tapi terlalu...
    Emang Ai mau ma siapa kalo kayk gt :D

    Kaito Hiz (mf pake anonymous

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah makasih. gatau nih ai maunya sama siapa..

      Delete